PILIHAN
+
Rektor UIR Prof Syafrinaldi: Mimpi Kami Masih Besar Lagi
Dibaca : 215 Kali
IZI Bersama Kanwil DJBC Riau Berbagi Paket Sembako di Cinta Raja
Dibaca : 210 Kali
PSU Siak Butuh Anggaran Hampir Setengah Miliar Rupiah
Dibaca : 233 Kali
Ketua PWI Riau Raja Isyam Apresiasi PHR Santuni Yatim dan Janda Wartawan
Dibaca : 242 Kali
Terima Gaji Cuma Rp380 Ribu tiap Bulam
Guru Honor Madrasah di Mandau Curhat ke Bagus Santoso

Bagus Santoso bersama warga Mandau dalam acara ramah tamah sekaligus Bincang seni dan budaya di Padepokan Sanggar Wayang Kulit di Jalan Jawa Duri.
Mandau, Hariantimes.com - Para guru honorer madrasah di Kabupaten Bengkalis curhat ke Anggota DPRD Riau, Bagus Santoso.
Apa yang dicurhatkannya? Rupanya para cik gu ini mengadu soal gaji yang mereka terima relatif kecil yakni seharusnya Rp 400 ribu setelah dipotong 5 persen untuk pajak, maka tinggal Rp380 ribu.
menjerit atas kecilnya gaji yang diterima setiap bulannya. Dimana Pada tahun anggaran 2018, para pahlawan tanda jasa ini mengaku hanya menerima gaji Rp380 ribu.
“Kami para guru honor di Madrasah minta pemerintah agar memperhatikan kondisi kami semua. Sekarang gaji kami jauh di bawah UMR, yakni hanya Rp380 ribu “ tutur guru honor pada Madrasah Tsanawiyah di Duri, Mustofa saat acara ramah tamah dan seminar Seni dan Budaya warga Mandau dengan Bagus Santoso anggota DPRD Provinsi Riau di jalan Jawa Duri, baru-baru ini.
Mustofa menyebutkan, pada tahun- tahun sebelumnya para guru honorer yang mengajar di sekolah agama rata- rata menerima Rp900 ribu setiap bulan. Jumlah honor tersebut sebetulnya lebih kecil dibandingkan guru honor di sekolah umum atau negeri yaitu sebesar Rp1,5 juta.
“Kepada siapa kami mengadu. Terus terang, yang saya terima Rp400 ribu dipotong 5 persen untuk pajak, maka tinggal Rp380 ribu. Walau demikian, sampai saat ini kami tetap mengajar. Karena itulah yang dapat saya dan kawan- kawan kerjakan untuk negeri ini†ujar Mustofa.
Mendengar curhatan para guru honorer itu, Bagus Santoso menjelaskan, kondisi keuangan hampir di seluruh kabupaten/ kota bahkan Pemerintah Provinsi rata- rata defisit anggaran.
Defisitnya anggaran karena jumlah pendapatan khususnya yang bersumber dari Dana Bagi Hasil ( DBH) migas berkurang dari pemerintah pusat (APBN).
“Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis sejak dulu mengandalkan dana DBH. Sekarang dana itu berkurang dan jumlahnya sangat besar. Maka banyak program dan kegiatan yang terkena rasionalisasi. Dampaknya luar biasa. Di antaranya memang kepada kita semua, termasuk kepada pegawai honor. Semoga bersama- sama kita dapat mencari solusinya†kata Bagus Santoso.
Sementara itu, Kabid Ketenagaan Diknas Kabupaten Bengkalis, Rasyid saat dihubungi mengakui kondisinya memang demikian. Dimana ada lebih kurang 3 ribuan guru honorer di Madrasah yang mendapat bantuan gaji dari Pemkab Bengkalis. Hal tesebut karena dampak dari defisit anggaran dan rasionalisasi untuk tetap berjalannya program dan kegiatan yang sudah direncanakan. Di Diknas Bengkalis awalnya memiliki anggaran Rp23 miliar namun setelah rasionalisasi hanya tinggal Rp9 miliar.
“Kami yakin semua memahami, karena memang untuk menyesuikan dengan jumlah dana yang tersedia. Pemkab Bengkalis tetap berupaya mempertahankan Guru honorer meskipun harus maklum dengan gaji yang menyesuaikan kondisi†jelas Rasyid sambil berharap semuan elemen memahami kondisi keuangan yang tidak mendukung seperti tahun-tahun sebelumnya.(*/ron)
Tulis Komentar