UAS Apresiasi Hasil Riset EDC Tim Peneliti Unri
Mahasiswa Unilak Lolos KMI EXPO dan PIMNAS ke-38
Rapimprov Kadin Riau 2025 Merumuskan Program Strategis Baru
Panitia HPN SMSI 2026 Tinjau Lokasi Universitas Syech Nawawi Banten
Kakanwil Kemenkum Riau Sampaikan Tata Kelola Regulasi
UAS Apresiasi Hasil Riset EDC Tim Peneliti Unri
Pekanbaru, Hariantimes.com - Ustadz Prof Dr H Abdul Somad Lc DESA PhD (UAS) mengapresiasi hasil riset “Evaluasi Dakwah Cerdas” (EDC) yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Riau (Unri) yang bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau.
Sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut dirancang untuk mengukur kualitas dakwah secara lebih objektif, partisipatif dan berbasis data.
Dalam kunjungan langsung ke kediaman UAS di Pesantren Ma’had Az-Zahra, Ketua Tim Peneliti Assoc Prof Dr Rahmad Kurniawan ST MIT mendemonstrasikan cara kerja aplikasi Evaluasi Dakwah Cerdas (dapat diakses di https://eval.expert.web.id) yang terintegrasi dengan Peta Dakwah Cerdas yang sebelumnya telah dikembangkan timnya di tahun 2024.
“Alhamdulillah, sekarang saya bersama Tuan Guru Ustaz Prof H Abdul Somad, Lc.DESA PhD. Kami sedang melakukan User Acceptance Test Evaluasi Dakwah Cerdas yang merupakan lanjutan penelitian kita tahun 2014. Sekarang berkembang menjadi Evaluasi Dakwah Cerdas,” ujar Dr Rahmad dalam pemaparan di hadapan Ustaz Abdul Somad.
Dr. Rahmad menjelaskan, melalui aplikasi ini jamaah dapat memberikan penilaian berupa rating dan komentar setelah ceramah atau khotbah selesai. Umpan balik tersebut kemudian dianalisis secara otomatis menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI), topic modeling dan sentiment analysis untuk merangkum ribuan komentar menjadi topik-topik utama yang sedang “trending” secara real time.
“Rating dan komentar jamaah akan diproses oleh Artificial Intelligence (AI) sehingga tersimpul tema-tema utama yang muncul. Hasilnya bisa dilihat oleh penceramah, pengurus masjid dan juga pengurus MUI di kabupaten/kota hingga provinsi. Tujuannya hanya satu: meningkatkan kualitas dakwah dan menguatkan hubungan da’i dengan jamaah,” tambahnya.
Menanggapi pemaparan tersebut, UAS menyatakan bahwa aplikasi Evaluasi Dakwah Cerdas menjadi solusi penting untuk membantu para penceramah melakukan muhasabah dan peningkatan kualitas dakwah.
“Penelitian yang dibuat oleh Dr. Rahmad dan kawan-kawan sangat bagus, saya sebagai Ustaz tidak bisa menilai diri saya, yang menilai saya orang lain. Tapi jamaah juga segan, sungkan untuk menilai Ustaz. Jadi aplikasi EDC ini, saya sebagai Ustaz bisa mengukur diri saya tentang kualitas, tentang efisiensi waktu, tentang tema-tema yang saya sampaikan.” ujar UAS.
Menurut beliau, aplikasi tersebut menjadi “penengah” antara berbagai pihak dalam ekosistem dakwah. “Dia menjadi penengah komunikasi yang muncul antara pengurus masjid, antara jemaah dan ulama” lanjutnya.
UAS juga mencontohkan bagaimana algoritma pada sistem ini dapat mengungkap makna tematik yang lebih dalam dari ceramah. “Saya sebagai Ustaz mungkin hanya cerita tentang akhlak atau hal-hal haram. Ternyata, EDC bisa mengungkapkan bahwa saya juga dinilai tentang kepedulian terhadap lingkungan. Saya bisa pernah menyampaikan tentang alam, tentang menjaga ekosistem. Jadi, amat sangat baik,” tuturnya.
Bagi Dr. Rahmad dan tim peneliti UNRI, apresiasi dan dukungan langsung dari Ustaz Abdul Somad menjadi penguatan moral sekaligus legitimasi penting bahwa riset yang mereka lakukan tidak berhenti di tataran akademik, melainkan menyentuh kebutuhan nyata lapangan.
Ke depan, Sistem Evaluasi Dakwah Cerdas diharapkan dapat terintegrasi penuh dengan Peta Dakwah Cerdas, sehingga pengelolaan penugasan ulama, pemetaan isu sosial, serta evaluasi kualitas dakwah dapat dilakukan dalam satu ekosistem digital yang terpadu, transparan dan akuntabel.
(*)
.jpeg)










Tulis Komentar