Syukuran HPN dan HUT PWI ke-78, Raja Isyam: Harus Jadi Momentum Refleksi Diri Para Insan Pers
Pekanbaru, Hariantimes.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau menggelar syukuran peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2024 dan Hari Ulang Tahun (HUT) PWI ke-78 di Gedung Pena PWI Riau Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Jumat (09/02/2024) siang.
Acara syukuran yang ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar ini berlangsung sederhana dalam suasana kekeluargaan.
Turut hadir pada acara yang diisi dengan diskusi terbuka tentang PERS bertemakan "Wartawan Profesi Mulia'" ini antara lain Ketua Dewan Penasehat PWI Riau Kazzaini KS, anggota Dewan Penasehat masing-masing Fakhrunas MA Jabbar, Said Suhil Ahmad, Hotman Simanjuntak, Syahnan Rangkuti, Edhar Darlis dan Moestamir Thalib.
Selain itu, juga hadir Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Riau Zufra Irwan, Sekretaris DK PWI Riau Harry B Koriun dan jajaran pengurus PWI Riau periode 2023-2028 serta Pengurus Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (PWI) Riau.
Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar dalam kata sambutannya menyampaikan, peringatan HPN 2024 ini harus menjadi momentum refleksi diri para insan pers untuk perbaikan diri dalam menjalankan tugas.
"Atas nama PWI Riau, saya ucapkan selamat ulang tahun untuk kita semua. Semoga ini menjadi refleksi bagi kita para wartawan," harap Raja Isyam
Menurut Raja Isyam, pekerjaan sebagai wartawan adalah pekerjaan yang sangat mulia. Kenapa mulia? Karena wartawan menjadi wadah masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkualitas.
"Pada kesempatan ini, kita juga melakukan diskusi tentang PERS dengan tema "Wartawan Profesi Mulia"," sebut Raja Isyam.
Sementara pada sesi diskusi, Fakhrunnas MA Jabbar selaku anggota Dewan Penasehat PWI Riau menceritakan pengalamannya saat menjadi wartawan. Dimana bermula saat menjadi wartawan kampus, sekaligus Pemimpin Redaksi pertama Bahana Mahasiswa Universitas Riau (Unri) pada 1982.
"Hal pertama yang saya pelajari saat menjadi wartawan yaitu konsep 5W 1H dan piramida terbalik itu yang saya pelajari terus," ujarnya.
Sedangkan Syahnan Rangkuti membahas pers dalam tantangan masa kini.
Syahnan menyebut media online menawarkan kepada masyarakat media yang berbayar.
"Dengan berbayar, masyarakat mengharapkan kualitas berita atau informasi yang diberikan media online berbayar, menjadi berkualitas," ujar Syahnan.
Pria yang dikenal sebagai wartawan Tempo ini juga mengingatkan, sebagai insan pers harus benar-benar memahami cara menulis berita. Terutama tidak memanfaatkan berita rilis, hal tersebut terkait dengan moral sebagai wartawan.
Acara diakhiri dengan foto bersama dan pencabutan undian kepada para dewan penasehat yang akan mengikuti Puncak acara HPN ke-78 di Jakarta.(*)
Tulis Komentar