PILIHAN
+
Rektor UIR Prof Syafrinaldi: Mimpi Kami Masih Besar Lagi
Dibaca : 112 Kali
IZI Bersama Kanwil DJBC Riau Berbagi Paket Sembako di Cinta Raja
Dibaca : 146 Kali
PSU Siak Butuh Anggaran Hampir Setengah Miliar Rupiah
Dibaca : 173 Kali
Ketua PWI Riau Raja Isyam Apresiasi PHR Santuni Yatim dan Janda Wartawan
Dibaca : 181 Kali
Hadapi Atletico Madrid
Real Madrid Belum Bisa Menurunkan Luka Modric

Laga Final Super Eropa 2018.
Tallin, HarianTimes.Com - Saat menghadapi Atletico Madrid, bakal ada perbedaan signifikan yang dirasakan Real Madrid pada final yang berlangsung di Le Coq Arena, Tallin, Estonia, Los Blancos, Kamis (16/08/2018) dini hari WIB.
Ini pertama kali Madrid melakoni laga kompetitif tanpa Cristiano Ronaldo (CR7) yang hengkang ke Juventus dengan nilai transfer 100 juta euro. Real Madrid tampil tanpa beberapa sosok penting.
Padahal, CR7 memiliki peran begitu besar, terutama atas keberhasilan Madrid menjuarai Piala Super Eropa 2014 dan 2017. Pada 2014, CR7 bahkan didaulat se bagaiman of the match berkat dua golnya saat Madrid mengalahkan Sevilla 2-0.
Kehilangan pemain yang telah mendonasikan 450 gol dari 438 penampilan jelas merupakan pukulan telak. Selain CR7, Madrid juga tidak lagi ditangani Zinedine Zidane. Juru taktik asal Prancis tersebut merupakan otak di balik kesuksesan Madrid ketika meraih Piala Super Eropa dua tahun berturutturut (2016, 2017).
Kepergian CR7 dan Zidane tentu memberikan pengaruh besar terhadap Madrid. Meski menyadari tekanan besar di pundaknya, Pelatih Julen Lopetegui tidak gentar. “Tidak ada tekanan berlebihan karena ini adalah laga melawan Atletico Madrid.
Ini adalah final Super Eropa sehingga kami harus memberikan segalanya. Kami berkewajiban memenangkan segalanya,†kata Lopetegui, dilansir Marca.
Juru taktik berusia 51 tahun tersebut menegaskan Madrid tetap solid.
Itu dibuktikan dengan tiga kemenangan dari total empat laga uji coba. Sektor depan terlihat begitu menonjol. Tanpa CR7, Los Blancos kini memiliki trio baru, yakni Karim Benzema, Gareth Bale, dan Marco Asensio (BBA).
Kombinasi ketiganya terbilang sangat impresif. Mereka telah mencetak delapan gol dari total sembilan gol Madrid di empat laga pramusim. Jika ditelisik lebih rinci, Benzema menyumbangkan dua gol, Bale tiga gol plus satu assist , sedangkan Asensio mendonasikan tiga gol.
“Kami akan mencoba menjadi tim yang baik. Memanfaatkan semua potensi yang kami miliki baik individu maupun kolektif. Kami akan memiliki gaya permainan yang jelas. Itu mendefinisikan kekuatan individu yang kami miliki,â€paparnya. Sayang, Lopetegui belum bisa menurunkan Luka Modric.
Gelandang asal Kroasia tersebut dianggap belum mencapai kondisi 100% sehingga harus mengembalikan level kebugarannya. Sementara Marcelo, Raphael Varane, dan Casemiro dipastikan turun sebagai starter. Begitu juga dengan rekrutan anyar Thibaut Courtois.
Berbeda dengan Atletico yang tidak mengalami banyak perubahan di posisi starting. Mereka tetap di bawah komando Diego Simeone. Baginya, Lopetegui merupakan pelatih kelima Madrid yang dihadapinya setelah Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, dan Zidane.
Sejauh ini, Simeone telah memimpin Atletico di 26 laga melawan Madrid. Dia meraih delapan kemenangan dan mengalami sembilan kekalahan. Menanggapi laga final Super Eropa, Simeone be gitu antusias.
Menurut dia, Los Colchoneros mampu memberikan perlawanan sengit kepada Madrid sekaligus meraih gelar Super Eropa ketiga sepanjang sejarah klub setelah 2010 dan 2012. Terlebih Atletico mendatangkan tiga pe main anyar, yakni Thomas Lemar, Nikola Kalinic, dan Gelson Martins.
“Kami memiliki kelompok yang baru. Banyak pemain yang baru tiba dan mereka harus segera terintegrasi dengan permainan tim. Itu memang membutuhkan waktu. Beberapa pemain penting telah pergi, tapi kami harus tetap maju,†tandasnya.(*/ron)
Tulis Komentar