PHR Pamer Inovasi Digitalisasi di IPA Convex 2024
Hari Keempat, 1.798 Jamaah Haji Riau Sudah di Madinah
Balai BKSDA Riau Gelar Media Gathering, Fifin: Peran Media Sangat Penting Sebagai Mitra Konservasi
Pekanbaru, Hariantimes.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau bekerjasama dengan Fauna & Flora Internasional (FFI) Programe menyelenggarakan acara media gathering di sebuah cafe Jalan Delima Gang Delima Indah Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, Jumat (24/03/2022) siang.
Acara yang dikemas dalam konsep Ngobrol Pintar Konservasi dengan tema "Konservasi Tak Mungkin Sendiri" ini menghadirkan tiga narasumber yakni Plt Kepala Balai BKSDA Provinsi Riau Fifin Arfiana Jogasara SHut MSi, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Bidang Komunikasi Digital dan Media Massa Dr Afni Zulkifli SAP MSi, Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar SHut T MSc dan budayawan sekaligus jurnalis Kunni Masrohanti SAg.
Kepala Balai BKSDA Provinsi Riau Fifin Arfiana Jogasara SHut MSi pada kesempatan itu menyampaikan, Balai Besar KSDA Riau saat ini sedang berupaya merangkul semua pihak untuk bersama-sama menggaungkan dan turut berpartisipasi dalam konservasi. Jika tidak diantisipasi dan didukung semua pihak, maka dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk niscaya akan makin mempersempit ruang gerak satwa liar yang dilindungi di habitatnya dan berkurangnya jumlah pakan yang tersedia di habitatnya itu sendiri karena gangguan kawasan yang merupakan habitatnya.
"Inilah yang akan menjadi pemicu terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar," ucap Fifin sembari membeberkan, kawasan konservasi yang ada dalam pengelolaan Balai Besar KSDA Riau seluas 439.197,25 hektare (ha). Dengan 2 cagar alam, 10 suaka narga satwa, 3 taman wisata alam, 1 taman nasional, 1 taman buru dan 3 kawasan suaka alam/kawasan pelestarian alam yang belum ditetapkan peruntukannya. Dengan jumlah petugas 183 orang tentunya mustahil terwujudnya konservasi yang optimal tanpa dukungan berbagai pihak.
"Karena kesadaran itulah, maka Balai Besar KSDA Riau mengajak seluruh pihak untuk ikut andil dalam konservasi," ujar Fifin seraya menyebutkan, salah satu pihak yang telah melakukan kerjasama dengan Balai Besar KSDA Riau saat ini adalah Fauna & Flora International (FFI) Indonesia Programme. Dimana lokasinya terfokus pada kawasan Semenanjung Kampar yaitu SM Tasik Serkap dan SM Tasik Besar Serkap.
Dikatakan Fifin, kerjasama dilakukan untuk mendukung upaya konservasi Harimau sumatera, Gajah dan habitatnya, mendukung upaya pemberdayaan masyarakat desa penyangga baik yang berada di dalam maupun di sekitar kawasan konservasi, dan mendukung upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang konservasi bagi petugas Balai Besar KSDA Riau. Kegiatan yang telah dilakukan di antaranya mendukung pelaksanaan deklarasi konservasi TWA Sungai Dumai, pembekalan survey Sumatra Wide Tiger Survey (SWTS), penyusunan peta kerawanan konflik satwa, dan studi banding pelaksanaan SMART Patrol. Untuk masyarakat telah dilakukan pendampingan masyarakat yang lebih intensif selama masa konflik, sekaligus melakukan sosialisasi dan pembentukan kelompok penanganan konflik manusia dan satwa Harimau Sumatera, strategi pengelolaan hewan ternak agar meminimalisir terjadinya konlik serta beberapa kegiatan lainnya. Hal ini sejalan dengan prinsip konservasi yang digaungkan dengan 3M nya yaitu Mutual Respect, Mutual Trust dan Mutual Benefit. Konservasi tidak seperti eksakta, konservasi harus dilakukan lintas batas, dilakukan secara humanis dan memberi manfaat pada masyarakat.
"Balai Besar KSDA Riau juga menyadari, peran media sangat penting sebagai mitra konservasi terutama untuk mensosialisasikan dan menggaungkan kesadaran konservasi kepada masyarakat. Semoga kerjasama Balai Besar KSDA Riau dengan FFI Indonesia Programme dan berbagai pihak dapat terlaksana sesuai yang diharapkan dan akan semakin banyak lapisan masyarakat yang menyadari pentingnya konservasi untuk keseimbangan alam ini," harap Fifin.(*)
Penulis: Salsa Nurul Fajri
Tulis Komentar