Tak Koperatif, Pemko Pekanbaru Segel Kantor Sanel Tour and Travel
Target Pajak Reklame 2025 Turun, Agung Nugroho: Seharusnya Ditingkatkan
Pemkab Rohil Ajak Masyarakat Kritisi Kebijakan dengan Cara Konstruktif
Agung Nugroho Berharap DMDI Ikut Berkontribusi Bangun Pekanbaru
Ingin Membentuk IKLA Jakarta, Bupati Agam Jadikan IKLA Riau Percontohan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Bupati Agam Dr H Andri Warman SSos akan menjadikan Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Provinsi Riau sebagai percontohan untuk membangun IKLA-IKLA se Indonesia.
Bahkan Andri Warman berencana pada tahun 2022 ini akan melaunching untuk IKLA Jakarta dan sekitarnya.
"Di Jakarta sampai saat ini belum ada organisasi Ikatan Keluarga Luhak Agam. Yang ada baru ikatan nagari-nagari dan Ikatan Keluarga Minang. Jadi itulah salah satu kenapa saya ingin membentuk IKLA Jakarta ini. Karena itu saya berterima kasih beberapa kali saya diundang ke Pekanbaru. Dan saya melihat sangat kompak IKLA Riau dan IKLA Kota Pekanbaru. Biarpun ada riak-riak kecil, yang kemarin ini saya hampia takicuah di nan tarang (hampir terkecoh di nan terang). Tapi alhamdulillah aman-aman saja," ujar Andri Warman saat diwawancari secara ekslusif oleh Hariantimes com usai makan siang bersama dengan Pengurus IKLA Riau di Sekretariat IKLA Riau Jalan Pahlawan Kerja, Kota Pekanbaru, Minggu (20/02/2022) siang.
Terkait munculnya IKLA selain IKLA Riau, Andri Warman selaku Bupati Agam menyatakan tidak bisa ikut campur. Namun dirinya menyarankan untuk duduk satu meja, jadikanlah satu kepengurusan.
"Kita kan sama-sama orang Agam, mengapa pula pakai dua IKLA. Dan saya secara pribadi menyarankan, mana yang sudah dilegalkan itulah yang kita ikuti. Jadi kejadian yang kemarin itu ada berbarengan, kita ada mengadakan di Pekanbaru, mereka ada pula mengadakan di Pelalawan, saya secara pribadi kurang sukalah. Mudah-mudahan kedepan dibawah komando Pak Hanafi, satukan lah kembali IKLA yang ada di Riau ini. Tentu ini menjadi kebanggaan bagi kita. Apa gunanya dua organisasi, kita sama-sama orang Minang, sama-sama orang Agam. Apa gunanya, apa yang dicari dengan adanya dua organisasi. Kecuali kalau memang banyak proyeknya. Ini kan tidak ada proyeknya, selain kebanggaan kita sebagai orang Agam yang ada di rantau. Karena saya merasakan itu puluhan tahun saya tinggal di Jakarta kalau ada acara orang Minang, se sempit-sempitnya waktu saya usahakan hadir. Karena disitulah kita bisa berkumpul-kumpul dan bersejarah soal kampung dan tentang kerja terbuka disana. Apakah kita akan membuka usaha dan segala macam. Dan itu karakter saya," tutur Andri Warman.
Mengenai adanya rencana Pemerintah Kabupaten Agam akan memberikan beasiswa bagi anak-anak Agam di Riau, Andri Warman menegaskan itu salah pengertian.
'Anak-anak Agam yang ada di Agam dengan tiga kriteria yakni pintar, kurang mampu dan anak yatim piatu kita usahakan dia untuk diberikan beasiswa. Tetapi kalau ada anak-anak kita di rantau akan kita koordinasikan dengan ketua-ketua perantau tersebut. Itu kira-kira. Bukan dari Agam yang kita subsidi. Karena kalau dari Agam kita subsidi untuk Riau, tentu daerah lain akan marah nanti. Tapi sebaliknya, dari rantau mensubsidi ke kampung. Dan saya telah melakukan itu dulu. Saya memberikan beasiswa itu sejak 2009. Tapi waktu itu saya masih fokus ke alumni SMA 1 Bukittinggi yang orang Agam. Dan sekarang saya fokus ke orang Agam seperti alumni SMA Tilatang Kamang ada 2 orang, saya kuliahkan di Universitas Trisakti secara pribadi. Dan menjadi kebanggaan bagi saya, hasil semester 1 dari 300 mahasiswa semester 1 yang Indeks Prestasinya (IP) nya 4 ada 5 mahasiswa, 2 dari Agam," ujar Andri Warman seraya menyampaikan salah satu visi misinya adalah pendidikan. Dimana pendidikan itu ada 4 yang akan dikembangkan. Pertama; pendidikan di bidang agama yaitu rumah-rumah tahfiz se Kabupaten Agam. Kedua; pendidikan adat istiadat dan budaya Minangkabau yang khususnya di Kabupaten Agam. Dimana saat ini dilihat sudah mulai luntur dengan tidak adanya tempat belajar serta anak-anak sudah main handphone saja terus.
"Di negeri-negeri terkait, kita nanti akan kerjasama dengan LKAM yang akan memberi pelatihan-pelatihan penyuluhan kepada masyarakat melalui Pak Camat dan Wali Nagari," sebut Andri Warman.
Dan yang ketiga, katanya, program bahasa Inggris akan dikembangkan dan dimulai dari Lawang Kecamatan Matur. Selanjutnya ke negeri-negeri lain.
"Percontohannya nanti di Lawang. Itu di bidang pendidikan," katanya.
Untuk pendidikan non formal, katanya, anak-anak yang tamat SLTA. Dan yang berikutnya untuk Wali Nagari, Andri Warman mengaku telah melakukan kerjasama dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia.
"Kita telah menyaring dari 82 nagari, diperoleh 13 orang yang akan kita kuliahkan Fakultas Ilmu Administrasi Pemerintahan Universitas Indonesia," katanya.(*)
Tulis Komentar