• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
Dibaca : 371 Kali
DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
Dibaca : 348 Kali
Lepas Peserta Jalan Sehat Kerukunan, Muliardi: Ruang Kebersamaan Lintas Agama Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat
Dibaca : 359 Kali
Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas
Dibaca : 418 Kali
Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06
Dibaca : 414 Kali

  • Home
  • Sosialita

Buku Palung Tradisi Dikritik Dekan FIB Unilak

Kunni: bukan Mengerdilkan Diri, Apalagi Bersaing dengan Lelaki

Redaksi
Jumat, 21 Februari 2020 15:28:54 WIB
Cetak
Foto bersama usai bedah buku Palung Tradisi karya Penyair Perempuan Indonesia (PPI).
Pekanbaru, Hariantimes.com - Buku berjudul Palung Tradisi karya penyair-penyair perempuan Indonesia mendapat kritik keras dari salah seorang pembedah buku, Hang Kafrawi yang juga Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak Riau. 

Kafrawi menyebutkan, dengan nama PPI sama artinya perempuan mengerdilkan diri dengan membuat komunitas tersebut.
   
''Saya salut dan bangga karena lahir buku puisi oleh perempuan Indonesia ini. Tapi saya mengkritik keras dengan komunitas bernama PPI ini. Nama ini menunjukkan perempuan sendiri. Penyair perempuan sendiri sengaja memisahkan diri dari laki-laki, mengerdilkan diri sendiri di tengah kekinian kesetaraan gender perempuan dan laki-laki,'' tukas Kafrawi di sela-sela menyampaikan banyak hal tentang kelebihan buku Palung Tradisi.
      
Bedah buku tersebut dihadiri segenap penyair dan saatrawan Riau. Antara lain  Fakhrunnas MA Jabbar, Husnu Abadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Riau dan Rahimah Erna, Bambang Kariyawan, Tien Marni, A Aris Abeba, DM Ningsih dan masih banyak lainnya.
     
Apa yang dikatakan Kafrawi mendapat tanggapan dari sesama nara sumber sendiri, yakni Husnu Abadi, sastrawan dan akademisi bergelar doktor dari kampus Universitas Islam Riau (UIR). 

Menurut Husnu, PPI justri sebagai gerakan sesama perempuan untuk  maju bersama.
     
''Di Riau sendiri, sebelumnya ada kelompok komuniitas penyair perempuan. Apalagi di Indonesia. Tidak masalah kalau kemudian lahir PPI. Menurut saya, PPI mencari ruang lebih flekssibel dan bebas saja. Selama ini memang penyair banyak didominasi lelaki, bisa jadi lelaki yang memang mempersempit ruang gerak penyair perempuan. Kalau penyair perempuan membuat gerakan sendiri, menurut saya itu lebih bagus,'' jelas Husnu.
     
Sementara itu, Ketua PPI, Kunni Masrohanti yang diminta menyampaikan tanggapannya oleh moderator yang juga founder SCW sebagai pelaksana bedah buku, Siti salmah, membeberkan dengan gamblang kenapa harus ada PPI.
      
''PPI itu Penyair Perempuan Indonesia, yaitu penyair yang karya-karyanya bersentuhan dengan perempuan sebagai akar tradisi. Jadi tidak harus perempuan. Berbeda kalau Perempuan Penyair Indonesia, memang perempuan itu yang penyair. Jadi, tidak benar kalau PPI justru memisahkan diri dari lelaki atau mengerdilkan dirinya sendiri,'' tangkis Kunni seraya juga menjelaskan beberapa pertanyaan peserta yang berkaitan dengan palung tradisi dan mengapa PPI  harus kembali ke akar tradisi dalam setiap karya-karyanya. Hal ini, kata Kunni, sangat berhubungan erat dengan perempuan sebagai sumber tradisi itu sendiri.
     
''Perempuan (ibu) adalah sumber tradisi. Batimang, dodoi, bagandu, yang dinyanyikan saat menidurkan anak semuanya lahir dari bibir perempuan,  penuh dengan pesan kebajikan. Masih banyak yang lain lagi, seeperti turun mandi. Perempuan akar tradisi sekaligus yang merawatnya. Kelebihan ini yang kami sadari, bahwa perempuan harus lebih fokus dalam melahirkan karya-karya yang kembali kepada tradisi, ini landasan PPI. Jadi bukan mengerdilkan diri apalagi bersaing dengan lelaki,'' jelas Kunni lagi.
     
PPI, kata Kunni, hanya salah satu komunitas sastra atau penyair. Masih banyak komunitas lain yang lebih keren.

''Banyak komunitas, khususnya untuk perempuan. Semakin bertumbuhan semakin bagus, banyak laman bermain dan kesempatan bagi perempuan. PPI hanya salah satunya saja dengan jumlah anggota saat ini 62 orang dan terus bertambah. Gabung kemana sajalah, yang penting bergerak dan berkarya. Memang untuk gabung ke PPI sudah harus punya karya puisi, minimal kumpulan bersama,'' beber Kunni.(*)


[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas

Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06

Dengan Semangat HUT ke-80 RI, Kantor Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mall Ciputra Seraya

Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025

MTQ Internasional ke-45 di Masjidil Haram, Qori Muda Asal Riau Melaju ke Final

IP EO Riau Gelar Wisata dan Seni Budaya UMKM Riau Creative, Ade Chandra: Semua Bisa Mengambil Peran dan Berkontribusi

Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas

Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06

Dengan Semangat HUT ke-80 RI, Kantor Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mall Ciputra Seraya

Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025

MTQ Internasional ke-45 di Masjidil Haram, Qori Muda Asal Riau Melaju ke Final

IP EO Riau Gelar Wisata dan Seni Budaya UMKM Riau Creative, Ade Chandra: Semua Bisa Mengambil Peran dan Berkontribusi



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Kongres Persatuan PWI 2025 Diikuti 81 Peserta Penuh dan 200 Peninjau
16 Agustus 2025
DJSN Dukung Penuh Penguatan Literasi Jaminan Sosial Melalui Sektor Pendidikan
16 Agustus 2025
Lepas Peserta Jalan Sehat Kerukunan, Muliardi: Ruang Kebersamaan Lintas Agama Untuk Saling Mengenal Lebih Dekat
16 Agustus 2025
Semangat HUT RI ke-80, Pegawai dan DWP Imigrasi Pekanbaru Bagikan Sembako ke Panti Asuhan Al-Ikhlas
15 Agustus 2025
Ditlantas Polda Riau Gelar Gerakan Polantas Menyapa di SDN 158 dan SDN 06
15 Agustus 2025
Sekolah Rakyat Menengah Atas 31, Gubri: Sekolah Rakyat Sangat Tepat Terutama Bagi Rakyat Miskin
15 Agustus 2025
PT TMP Sosialisasi Pencegahan Karhula dan Deklarasi DMPG di Rohil
15 Agustus 2025
Fadli Zon Tunjuk Ali Akbar Pimpin Pemugaran Situs Gunung Padang
14 Agustus 2025
Green Policing di TK Kemala Bhayangkari 05 Dumai, AKBP Angga: Peran Guru Sangat Vital dalam Mendidik Anak-Anak
14 Agustus 2025
Tiga Negara akan Berlaga di Trofeo Riau Bermarwah
14 Agustus 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dosen Faperta UIR, Limetry Diana Raih Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
  • 2 Memimpin UIR, Admiral Usung Misi Perkuat Sinergi Seluruh Pemangku Kepentingan
  • 3 Sembilan Putra-Putri Riau Lolos Program Calon Da’i Muda 2025
  • 4 MTQ Internasional ke-45 di Masjidil Haram, Qori Muda Asal Riau Melaju ke Final
  • 5 IP EO Riau Gelar Wisata dan Seni Budaya UMKM Riau Creative, Ade Chandra: Semua Bisa Mengambil Peran dan Berkontribusi
  • 6 Kolaborasi Erafone, IM3 Platinum Hadirkan Bundling Eksklusif di 3 Kota Besar Pulau Sumatera
  • 7 Kendalikan Karhutla, Kemenhut Laksanakan OMC Tahap Ketiga di Riau
  • 8 Lantik Dua Pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Muliardi: Untuk Program yang Sudah Berjalan, Lanjutkan
  • 9 Terima Toga Kristen dan Katolik Riau, Muliardi: Inti dari Seluruh Ajaran Agama Adalah Cinta, Bukan Kebencian
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved