PILIHAN
+
Arwin: Kelakuan Darwis Pendukung 03 Sudah Seperti PKI
Dibaca : 134 Kali
UIR Salurkan Bantuan ke Warga Rumbai Terdampak Banjir
Dibaca : 216 Kali
Masa Bercocok Tanam Tahun 2018
Wabup Halim Hadiri Doa Padang Banjar Nan Tigo Desa Nan Ompek Baserah

Doa Padang di Banjar Nan Tigo Desa Nan Ompek Baserah Kecamatan Kuantan Hilir
BASERAH, HarianTimes.Com - Jelang masa turun ke sawah bercocok tanam padi setiap tahunnya, sesuai tradisi daerah yang sudah turun-temurun sejak zaman dahulu. Banjar nan tigo desa ompek Baserah, yakni Desa Kepala Pulau, Kampung Tengah, Pulau Madinah, dan Kampung Medan Kecamatan Kuantan Hilir laksanakan tradisi adat "Doa Padang".
Tradisi adat turun ke sawah untuk bertanam padi ini di hadiri langsung oleh Wakil Bupati Kuantan Singingi H. Halim, didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Drs. Muradi, M.Si dan Plt. Kadis Pertanian H. Wariman DW, SP, M.Si, Camat Kuantan Hilir Drs. Yulfides, Danramil 07/ Kuantan Hilir Kapten Inf Kadarisman dan para Kades serta ketua BPD beserta jajaran.
Selain itu, tampak hadir pula Anggota DPRD Provinsi Riau Suhardiman Amby, Tokoh Perempuan Dr. Misharti, S.Ag, M.Si yang juga putri bungsu Anggota DPD RI Dr. Hj. Maimanah Umar, MA, Tokoh Masyarakat H. Sutrisno, SP, MM yang akrab disapa Bang Djarot, H. M. Jais, Even Royeng.
Dalam sambutannya, Camat Kuantan Hilir Drs. Yulfides menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat dihadapan Wabup Kuansing H. Halim dan tamu undangan lainnya. "Dilahan persawahan Baserah II ini sangat membutuhkan sumber pengairan untuk lahan persawahan. Untuk itu, masyarakat ataupun kelompok tani sangat berharap agar dibangunkan sumur bor sebagai sumber pengairan, serta balai adat untuk doa padang berikutnya," ungkapnya.
Karena, lanjut Yulfides, di lahan ini sangat jauh sumber mata air untuk mengairi lahan persawahan tersebut. "Jaringan tanggul untuk pengairan yang ada saat ini belum mampu mengairi seluruh lahan persawahan yang ada. Untuk itu, sangat diharapkan ini menjadi perhatian dari pemerintah kabupaten melalui Pak Wabup Halim," pintanya.
"Selain itu petani kita disini juga membutuhkan alat berupa handtraktor untuk mengolah lahan persawahan untuk peningkatan hasil panen padi," tambahnya.
Selanjutnya, Plt. Kadis Pertanian H. Wariman DW, SP, M.Si menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, "InsyaAllah semua itu akan kita masukan. Namun, saya berharap kepada masyarakat agar bercocok tanam dengan sistem bertanam dua kali setahun," ungkapnya.
Sebab, lanjutnya, dengan bercocok tanam dua kali setahun akan mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat khususnya Kuansing. "Sebab selama ini hasil panen padi kita belum mampu untuk memenuhi kebutuhan beras kita sendiri, buktinya kita masih membutuhkan beras dari luar daerah, seperti dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)," sebutnya.
"Maka dari itu, diharapkan agar masyarakat untuk melakukan sistem pertanian bercocok tanam padi dalam setahun dua kali, agar bisa mengatasi dan mencukupi kebutuhan beras kita tersebut, dan hal ini juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Wariman.
Kemudian, Kades Kampung Medan Erwinsi, A.Md juga menambahkan usulan dari warga terhadap kendala jalan produksi sepanjang 9 KM yang selama 12 tahun tidak tersentuh perbaikan ataupun peningkatan jalan tersebut. "Bahkan jalan ini sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, sebab akses jalan yang tidak bagus serta jembatan penghubung yang terputus. Untuk itu kami sangat berharap agar segera diberikan pembangunan terhadap jalan produksi yang juga menghubungkan 2 kecamatan, antara Kuantan Hilir dengan Logas Tanah Darat," harapnya.
Suhardiman Amby, Anggota DPRD Riau yang juga hadir saat itu mengajak pemerintah daerah beserta seluruh unsur untuk bersama-sama memberikan perhatian terhadap masyarakat. "Mari kita sama-sama membangun daerah sesuai dengan fungsi dan kemampuan kita di bidang masing-masing. Dan Alhamdulillah selama ini saya selaku dewan provinsi dari daerah kita Kuansing ini selalu memberikan perhatian terhadap masyarakat, contohnya setiap tahunnya saya selalu memberikan bantuan sapi seperti janji saya kepada masyarakat," kata dewan yang bergelar adat Datuk Panglimo Dalam itu.
Wabup H. Halim menanggapi hal tersebut, "InsyaAllah saya selaku Wakil Bupati Kuansing selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Saya tidak ingin masyarakat kecewa, dan saya tidak ingin masyarakat di bohongi. Contohnya, bibit sawit yang berikan Pemda Kuansing melalui dinas instansi terkait secara gratis, seperti yang ada dalam visi misi Pemkab Kuansing," kata Wabup.
"Kalau untuk jembatan yang putus itu nilainya Rp. 400 juta lebih. Nah kalau ini memang tidak bisa dengan swakelola, karena harganya cukup mahal," ujar Halim.
Terakhir, Wabup Halim berjanji akan membangunkan balai adat untuk doa padang di Banjar Nan Tigo Desa Nan Ompek Baserah tersebut. "InsyaAllah tahun depan kita disini sudah bisa melaksanakan prosesi adat doa padang ini di balai tersebut," ujarnya.***(hrp)
Tulis Komentar