• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
PWI Pokja Pekanbaru Gelar Billiard Championship 2025, 64 Wartawan Siap Adu Skill
Dibaca : 177 Kali
Ditjenpas dan PWI Pusat Bersinergi Kembangkan Komunikasi Publik di Lapas Cipinang
Dibaca : 154 Kali
KPRP Audiensl dengan Komunitas Pers, Aiman Wicaksono: Jurnalis Bukan Musuh, Tetapi Mitra Strategis Demokrasi
Dibaca : 179 Kali
SK Prodi S3 Manajemen Keluar, Unilak Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
Dibaca : 206 Kali
Ketua DK PWI Riau Wewanti-Wanti Wartawan Tidak Terjebak Kepentingan Kelompok Tertentu
Dibaca : 218 Kali

  • Home
  • Sosialita

Novel Lanun Alang Tiga Karya Rida K Liamsi Ungkap Kisah Suku Iranun dalam Dua Dimensi

Zulmiron
Sabtu, 24 Februari 2024 20:40:00 WIB
Cetak
Bedah novel Lanun Alang Tiga karya Rida K Liamsi di Riau Abdurrab Malay Heritage Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Pekanbaru, Sabtu (24/02/2024).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Luruskan istilan "lanun", bukan perompak, tetapi pahlawan bagi dunia Melayu dalam menghadapi penjajah.

Kalimat itu terungkap hampir dari semua pembedah Novel Lanun Alang Tiga karya Rida K Liamsi di Riau Abdurrab Malay Heritage Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Pekanbaru, Sabtu (24/02/2024).

Tampil sebagai pembedah antara lain Ketua DPH LAM Riau Datuk Taufik Ikram Jamil, sastrawan Sulong Shuhuff A'azim dan akademisi sastra budaya dari Universitas Lancang Kuning (Unilak) Alvi Puspita Dewi.

Hadir pula dalam kesempatan itu Dr drh H Chaidir, Toktan Aris Abeba dan Dr Muchid Albintani.

Baca Juga :
  • Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, Kanwil Kemenkum Riau Komitmen Perkuat SDM Aparatur
  • Kantor Imigrasi Pekanbaru Luncurkan Aplikasi IKAN BAUNG
  • Sempena Hari Pohon se Dunia 2025, BDPN dan Perempuan Duanu Tanam 10.000 Mangrove

Dalam acara ini diserahkan juga hadiah bagi para pemenang Lomba Penulisan Essei Lanun Alang Tiga.

Peraih juara pertama Windi Syahrian, pemenang 2 Musa Ismail, pemenang 3 Nafi’ah al-Ma’rab dan pemenang favorit Rian Harahap.

Novel Lanun Alang Tiga ini berkisah tentang Suku Iranun dalam dua dimensi. Dimensi kekinian tentang keberadaan mereka di Riau dan Kepulauan Riau sekarang ini.

Sedangkan dimensi masa lalu tentang asal dan perjuangan mereka datang dari Tempasuk Sabah, Pulau Borneo atau Kalimantan. Ke Kerajaan Riau-Lingga membantu Sultan Riau-Lingga mengenyahkan Belanda dari Tanjungpinang. Perjuangan mereka berhasil. Sebagian balik ke Sabah. Sebagian berkampung di Kepulauan Riau dan pesisir Sumatera, antara muara Sungai Indragiri sampai muara Sungai Batanghari. Orang-orang ini kemudian disebut puak Melayu Timor.

"Ini novel sejarah, seperti merumuskan nasionalis Melayu, selain meluruskan makna lanun yang selama ini dipahami orang sebagai perompak," kata Sulong.

Alvi Puspita juga menyatakan novel bermuatan misi nasionalisme Melayu. Soal disebut novel sejarah, dia lebih setuju disebut novel antropologi. Lebih-lebih terdapat kebiasaan budaya yang agak unik seperti kehidupan mereka di Indragiri. Misalnya bisa mencegah kerang dengan sebelah tangan.

Taufik Ikram menyebutkan, membaca novel Lanun Alang Tiga ini tergantung persepsi. Persepsi orang pasar membaca novel ini akan berbeda dengan akademisi, atau persepsi orang yang berlatar lainnya.

Penulis novel, Rida K Liamsi mengucapkan terima kasih kepada Dr dr Susiana Tabrani yang telah bersedia mensponsori bedah buku ini.

"Saya sengaja minta di rumah adat ini, walaupun banyak pilihan tempat lainnya di Pekanbaru. Misalnya Pustaka Soeman Hs," ucap Rida.

Menurut Rida, dirinya sengaja memilih tempat di Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah ini. Tujuannya untuk mengingatkan Raja Ahmad ini sebetulnya Bapak Literasi Melayu. Tetapi orang lupa dia. Namanya tenggelam di kebesaran nama anak cucunya. Di antaranya Raja Ali Haji.

Dr dr Susianana Tabrani mengatakan, dirinya membangun rumat adat Melayu di tengah-tengah kampus medis ini memang untuk menguatkan nilai-nilai Melayu di tengah-tengah segala aktivitas keilmuan di lingkungan lembaga pendidikan Abdurrab.

"Ini juga untuk mengenang kami yang sangat peduli pada budaya Melayu. Sehingga rumah adat ini dibangun sampai perlu mengunjungi Pulau Penyengat untuk mendapat model bangunan yang sesuai untuk dibangun di sini," katanya.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, Kanwil Kemenkum Riau Komitmen Perkuat SDM Aparatur

Kantor Imigrasi Pekanbaru Luncurkan Aplikasi IKAN BAUNG

250 Penerima Manfaat Terima Alat Bantu Dengar

Indosat dan USU Hadirkan JagaRaya Pilahbox di Puncak Vokasi Expo 2025

Kanwil Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Verifikasi Substantif Perubahan Data PT

Rayakan Perjalanan ke-58 Tahun, Indosat Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif

Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, Kanwil Kemenkum Riau Komitmen Perkuat SDM Aparatur

Kantor Imigrasi Pekanbaru Luncurkan Aplikasi IKAN BAUNG

250 Penerima Manfaat Terima Alat Bantu Dengar

Indosat dan USU Hadirkan JagaRaya Pilahbox di Puncak Vokasi Expo 2025

Kanwil Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Verifikasi Substantif Perubahan Data PT

Rayakan Perjalanan ke-58 Tahun, Indosat Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
PWI Pokja Pekanbaru Gelar Billiard Championship 2025, 64 Wartawan Siap Adu Skill
26 November 2025
Ditjenpas dan PWI Pusat Bersinergi Kembangkan Komunikasi Publik di Lapas Cipinang
26 November 2025
KPRP Audiensl dengan Komunitas Pers, Aiman Wicaksono: Jurnalis Bukan Musuh, Tetapi Mitra Strategis Demokrasi
26 November 2025
SK Prodi S3 Manajemen Keluar, Unilak Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
26 November 2025
Ketua DK PWI Riau Wewanti-Wanti Wartawan Tidak Terjebak Kepentingan Kelompok Tertentu
26 November 2025
Percepat Inklusi Digital, Indosat Hadirkan Teknologi AIvolusi5G di Kepri
25 November 2025
HGN 2025 di MAN 1 Pekanbaru, Muliardi: Guru Bukan Hanya Pengajar, Tetapi Penggerak Perubahan
25 November 2025
Rektor Unri Lantik Dr Odih Jadi Dekan Fakultas Kedokteran
25 November 2025
Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, Kanwil Kemenkum Riau Komitmen Perkuat SDM Aparatur
24 November 2025
PWI Modernisasi Tata Kelola, Rombak AD/ART dan Bentuk Majelis Tinggi Organisasi
24 November 2025
TERPOPULER +
  • 1 Rayakan Perjalanan ke-58 Tahun, Indosat Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif
  • 2 Menag Dapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025 Bidang Harmoni dan Ekoteologi
  • 3 Imigrasi Pekanbaru Juara II Pengelolaan Media Sosial Terbaik AHII 2025
  • 4 Menkop Minta PWI Bersinergi Wujudkan Semangat Pasal 33 UUD 45
  • 5 UAS Apresiasi Hasil Riset EDC Tim Peneliti Unri
  • 6 Mahasiswa Unilak Lolos KMI EXPO dan PIMNAS ke-38
  • 7 Rapimprov Kadin Riau 2025 Merumuskan Program Strategis Baru
  • 8 Panitia HPN SMSI 2026 Tinjau Lokasi Universitas Syech Nawawi Banten
  • 9 Kakanwil Kemenkum Riau Sampaikan Tata Kelola Regulasi
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved