• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas
Dibaca : 154 Kali
Jelang Perayaan HPN, PWI dan MA Sepakat Bangun Sinergi Edukasi Hukum
Dibaca : 196 Kali
Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan
Dibaca : 193 Kali
Dosen Pendidikan dan Dosen Spesialis Medikal Bedah Lahirkan Inovasi SOP Berbasis HKI
Dibaca : 251 Kali
Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Dibaca : 201 Kali

  • Home
  • Sosialita

Novel Lanun Alang Tiga Karya Rida K Liamsi Ungkap Kisah Suku Iranun dalam Dua Dimensi

Zulmiron
Sabtu, 24 Februari 2024 20:40:00 WIB
Cetak
Bedah novel Lanun Alang Tiga karya Rida K Liamsi di Riau Abdurrab Malay Heritage Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Pekanbaru, Sabtu (24/02/2024).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Luruskan istilan "lanun", bukan perompak, tetapi pahlawan bagi dunia Melayu dalam menghadapi penjajah.

Kalimat itu terungkap hampir dari semua pembedah Novel Lanun Alang Tiga karya Rida K Liamsi di Riau Abdurrab Malay Heritage Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Pekanbaru, Sabtu (24/02/2024).

Tampil sebagai pembedah antara lain Ketua DPH LAM Riau Datuk Taufik Ikram Jamil, sastrawan Sulong Shuhuff A'azim dan akademisi sastra budaya dari Universitas Lancang Kuning (Unilak) Alvi Puspita Dewi.

Hadir pula dalam kesempatan itu Dr drh H Chaidir, Toktan Aris Abeba dan Dr Muchid Albintani.

Baca Juga :
  • Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas
  • Dosen Pendidikan dan Dosen Spesialis Medikal Bedah Lahirkan Inovasi SOP Berbasis HKI
  • Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera

Dalam acara ini diserahkan juga hadiah bagi para pemenang Lomba Penulisan Essei Lanun Alang Tiga.

Peraih juara pertama Windi Syahrian, pemenang 2 Musa Ismail, pemenang 3 Nafi’ah al-Ma’rab dan pemenang favorit Rian Harahap.

Novel Lanun Alang Tiga ini berkisah tentang Suku Iranun dalam dua dimensi. Dimensi kekinian tentang keberadaan mereka di Riau dan Kepulauan Riau sekarang ini.

Sedangkan dimensi masa lalu tentang asal dan perjuangan mereka datang dari Tempasuk Sabah, Pulau Borneo atau Kalimantan. Ke Kerajaan Riau-Lingga membantu Sultan Riau-Lingga mengenyahkan Belanda dari Tanjungpinang. Perjuangan mereka berhasil. Sebagian balik ke Sabah. Sebagian berkampung di Kepulauan Riau dan pesisir Sumatera, antara muara Sungai Indragiri sampai muara Sungai Batanghari. Orang-orang ini kemudian disebut puak Melayu Timor.

"Ini novel sejarah, seperti merumuskan nasionalis Melayu, selain meluruskan makna lanun yang selama ini dipahami orang sebagai perompak," kata Sulong.

Alvi Puspita juga menyatakan novel bermuatan misi nasionalisme Melayu. Soal disebut novel sejarah, dia lebih setuju disebut novel antropologi. Lebih-lebih terdapat kebiasaan budaya yang agak unik seperti kehidupan mereka di Indragiri. Misalnya bisa mencegah kerang dengan sebelah tangan.

Taufik Ikram menyebutkan, membaca novel Lanun Alang Tiga ini tergantung persepsi. Persepsi orang pasar membaca novel ini akan berbeda dengan akademisi, atau persepsi orang yang berlatar lainnya.

Penulis novel, Rida K Liamsi mengucapkan terima kasih kepada Dr dr Susiana Tabrani yang telah bersedia mensponsori bedah buku ini.

"Saya sengaja minta di rumah adat ini, walaupun banyak pilihan tempat lainnya di Pekanbaru. Misalnya Pustaka Soeman Hs," ucap Rida.

Menurut Rida, dirinya sengaja memilih tempat di Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah ini. Tujuannya untuk mengingatkan Raja Ahmad ini sebetulnya Bapak Literasi Melayu. Tetapi orang lupa dia. Namanya tenggelam di kebesaran nama anak cucunya. Di antaranya Raja Ali Haji.

Dr dr Susianana Tabrani mengatakan, dirinya membangun rumat adat Melayu di tengah-tengah kampus medis ini memang untuk menguatkan nilai-nilai Melayu di tengah-tengah segala aktivitas keilmuan di lingkungan lembaga pendidikan Abdurrab.

"Ini juga untuk mengenang kami yang sangat peduli pada budaya Melayu. Sehingga rumah adat ini dibangun sampai perlu mengunjungi Pulau Penyengat untuk mendapat model bangunan yang sesuai untuk dibangun di sini," katanya.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas

Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan

Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera

Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik

Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak

Diskusi Lingkungan Warnai Festival Hammock 2025

Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas

Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan

Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera

Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik

Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak

Diskusi Lingkungan Warnai Festival Hammock 2025



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Dorong Penguatan Karakter Anak Sejak Dini,Sekolah Binaan PT KTU Taja Pagelaran Seni dan Kreativitas
23 Desember 2025
Jelang Perayaan HPN, PWI dan MA Sepakat Bangun Sinergi Edukasi Hukum
22 Desember 2025
Jelang Natal, Indosat Berbagi Kasih ke Anak-Anak dari Komunitas Rentan
22 Desember 2025
Dosen Pendidikan dan Dosen Spesialis Medikal Bedah Lahirkan Inovasi SOP Berbasis HKI
22 Desember 2025
Kemenag Riau Himpun Donasi Rp1,83 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
22 Desember 2025
PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
21 Desember 2025
Natal PWI Pusat Tetap 24 Januari 2026, Panitia Siapkan Ibadah Streaming Nasional
20 Desember 2025
AJP 2025, PWI Pusat Siapkan Total Hadiah Rp300 Juta
20 Desember 2025
Mulai Senin, UIR Buka PMB Gelombang Pertama
20 Desember 2025
Unri Sabet Empat Penghargaan di Anugerah Diktisaintek 2025
19 Desember 2025
TERPOPULER +
  • 1 Tim KI Riau Visitasi ke PPID Pemkab Kampar, Zufra Irwan:  Kualitas Tata Kelola Informasi Semakin Membaik
  • 2 SMSI Pusat Gelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 Bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”
  • 3 Mahasiswi FT Unilak Raih Medali Perunggu Cabor Sepak Takraw Sea Games Thailand 2025
  • 4 Natal Bersama Kemenag, Wamenag: Kami Imbau Perayaan Tidak Secara Berlebihan
  • 5 Mempersiapkan Umat Masa Depan, Nasaruddin: Kemenag Harus Hadir Sebagai Penyeimbang
  • 6 Dorong UMKM "Naik Kelas", Beni Febrianto: Kami Libatkan dalam Setiap Event
  • 7 Kunker ke Kemendagri, Ketua FPK Riau Sampaikan Masalah Informasi Daerah Riau Istimewa
  • 8 KUA Rengat Raih Penghargaan Tertib Administrasi Tingkat Nasional
  • 9 Doa Bersama, PHI dan Elnusa Santuni 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved