Pekanbaru, Hariantimes.com - Sebelum mengundurkan diri dari jabatan, Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman setidaknya meninggalkan catatan manis pada pelaksanaan kegiatan dan program APBD tahun 2018.
Salah satunya menggenjot capaian realisasi penyerapan anggaran dengan maksimal.
Sebab dari data yang diperoleh pada hearing Komisi 2 di DPRD Riau, program dan kegiatan tahun anggaran 2018 rata- rata pada Organisasi Pembangunan Daerah (OPD) memasuki pertengahan Agustus 2018 dihadapkan pada realisasi fisik dan keuangan yang masih rendah. Padahal waktu tahun anggaran tinggal menyisakan waktu yang pendek yakni sekitar 4 bulan berjalan.
“Karena akan terjadi pergantian Gubernur Riau, dikabarkan, OPD dan ULP terkesan ogah-ogahan bekerja. Ini dibuktikan dengan masih banyaknya kegiatan dan program di OPD belum didaftarkan untuk dilelang di ULP. Jika ini benar dan dibiarkan, akan menjadi catatan buruk†kata Legislator Riau, Bagus Santoso mengingatkan mepetnya waktu pelaksanaan APBD 2018.
Dengan kondisi demikian, kata Bagus, dikawatirkan program dan kegitan yang sudah ditunggu- tunggu masyarakat tidak terlaksana.
“Kami berharap Gubernur Riau bisa mendesak OPD segera melakukan langkah cepat agar kegiatan tidak terkesan hanya untuk memenuhi syarat ketok palu, lalu dibiarkan terbengkalai†kata Bagus Santoso seraya mencermati rendahnya realisasi fisik dan keuangan OPD pada mitra Komisi 2 saat akan mengikuti rapat paripurna hari ini.
Rendahnya realisasi pelaksanaan program dan kegitan itu, sebut Bagus, ternyata setelah dicari akar masalahnya juga diakibatkan petugas Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak profesional dan tidak serius melaksanakan tugasnya.
Berkaca dari beberapa referensi OPD dan temuan BPK atas pelaksanaan kegiatan tahun 2017 dan tahun 2016, diketahui petugas pokja pada ULP tidak serius melaksanakan tugasnya. Dan yang paling penting, terdapat indikasi proses pelelangan terlambat dan akhirnya waktu yang tersisa tidak mencukupi apabila kegiatan tersebut dilaksanakan.
Maka langkah yang tepat, Gubernur segera mengevaluasi semua sumber daya manusia pada ULP. Sehingga dapat diketahui akar permasalahan yang sebenarnya untuk memperbaiki sistem pengadaan Unit Layanan Pengadaan.
“Gubernur hendaknya melakukan evaluasi dan mengganti petugas ULP, jika tidak ingin mengulang buruknya kinerja ULP pada pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018. Dan ini akan menjadi catatan manis sebelum Gubernur mengundurkan diri,†pungkas Bagus.(*/ron)
Berita Terkait
-
3.538 Visa Jemaah Haji Riau telah Diterbitkan…
-
Saat di Embarkasi Batam, Jemaah Haji Terima Uang Saku Rp3.187.500…
-
80 Persen CJH Riau dengan Resiko Tinggi, Devizon: Semoga Semua Jemaah Dapatkan Haji Mabrur dan Mabrurah…
-
14 Aset Pemprov Riau Hanya Sumbang Retribusi Rp1 Miliar per Tahun, Edi Basri: Ini Karena Tidak Dikelola dengan Visi…
-
Pastikan Lalu Lintas Lancar, Kapolda Riau Pantau Jalur Mudik Lintas Riau-Sumbar Lewat Udara…
-
Kemenag Riau Salurkan Tunjangan Profesi Guru Bukan PNS…
Berita Terpopuler
-
Peduli Terhadap Pendidikan Anggota Paguyuban, FPK Riau Jalin Kerjasama dengan Yaspi Indonesia…
-
Empat Anggota Koramil 0321-05/RM Bersama Warga Goro Perbaiki Jembatan Sungai Rumbai…
-
Rakyat Siak Tanda Tangan Petisi Tolak PSU Jilid II Pilkada Siak…
-
Lawatan Budaya dan Sastra ke Riau, Rohani Din Beri Motivasi Menulis ke Siswa SMA Labor…
-
Datangi MK, Irving Kahar Byatakan Tidak Terlibat Menggugat Hasil PSU Pilkada Siak…
-
Tinjau Aset Terbengkalai, Agung Nugroho: Kami Bisa Mengubahnya Jadi Taman Sudut Kota…
-
Kapolres Dumai Cek Pos Terpadu dan Pos Pam Lancang Kuning…
-
Personil Polres Siak Siaga di Pos Pam Terpadu Istana Siak…
-
Pastikan Lalu Lintas Lancar, Kapolda Riau Pantau Jalur Mudik Lintas Riau-Sumbar Lewat Udara…