• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Pengelolaan SDM Remunerasi di BLUD RSUD Harus Transparan, Akuntabel dan Berbasis Kinerja
Dibaca : 142 Kali
Kemenkum Riau Gelar Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Perancang
Dibaca : 133 Kali
Terima Pengurus PWI Pusat, Jaksa Agung: Bagi Kami, Pers adalah Sahabat yang Harus Dijaga
Dibaca : 160 Kali
Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Pencegahan Kanker, YKI Riau Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini
Dibaca : 168 Kali
Raih Klaster Mandiri, UIR Tegaskan Diri Sebagai Research University Berbasis Islam
Dibaca : 159 Kali

  • Home
  • Sosialita

Sastrawan Riau Ajak Penyair Dunia Gelar Aksi Solidatitas Bantu Masyarakat Rempang

Zulmiron
Selasa, 12 September 2023 05:36:32 WIB
Cetak
Sastrawan Riau Ikuti Gelar Aksi Solidaritas yang ditaja MSR untuk Rempang di Anjungan Kampar, Pekanbaru.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Majelis Sastra Riau (MSR) menggelar diskusi dan menerbitkan buku antologi puisi bersaman penyair dunia.

Aksi solidaritas untuk membantu masyarakat Rempang itu dilaksanakan di Anjungan Kampar, Pekanbaru, Minggu (10/09/2023) malam.

Bincang Rempang dengan tema "Rempang dan Nurani Puisi" yang dilaksanakan secara daring dan luring ini sebagai langkah awal menjelang penerbitan buku antologi puisi "Rempang Tanah Luka".

Penggagas kegiatan yang juga salah satu keluarga besar MSR Kunni Masrohanti menyebutkan, para penyair dari berbagai negara ini akan menulis puisi tentang pedih luka dan peristiwa yang sedang terjadi di Rempang tersebut.

"Bincang Rempang ini sebagai wadah untuk menggali seluruh informasi tentang peristiwa Rempang, sekaligus sumber inspirasi dalam menulis puisi oleh para penyair nantinya. Ini peristiwa kemanusiaan yang menimpa masyarakat adat, maka semua orang harus peduli. Begitu juga penyair. Mereka menulis puisi yang nanti akan menjadi catatan penting bahwa hari ini ada peristiwa memilukan. Tentu penyair mencatat dan menulis dengan puisi," ujar Kunni.

Dikatakan Kunni, untuk Rempang tidak ada kata terlambat. Siapapun yang hendak membantu, inilah saatnya. Saat untuk membela hak-hak masyarakat. Makanya ia mengusulkan dan mengajak segenap keluarga besar MSR untuk menerbitkan buku puisi Rempang Tanah Luka.

Pulau Rempang adalah pulau Melayu Tua di Kepulauan Riau, tepatnya di kawasan pesisir Kota Batam. Pulau ini akan dijadikan kota baru. Pemerintah mengalokasikan lahan seluas 17 ribu hektar kepada PT. Makmur Elok Graha (MEG) di Pulau Rempang untuk dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Kota Batam.

Daerah ini akan disulap menjadi daerah industri, pariwisata dan sektor lainnya. Ribuan jiwa dari 16 kampung ini akan direlokasi dan mereka melakukan penolakan.

Penghinaan Besar
Tokoh masyarakat serantau yang tinggal di Kepri, Prof Dr Abdul Malik, yang menjadi salah satu narasumber melalui ruang Zoom, menyebutkan, masyarakat Rempang sudah ada sejak lama. Mereka merupakan keturunan laskar ternama sejak kerajaan Riau-Lingga berdaulat.

"Bagaimana mungkin Rempang disebut sebagai pulau kosong. Masyarakat di sana ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Itu Tanah mereka. Mereka berdulat atas tanah itu. Bagaimana negara bisa mengusir dengan menyerang, menyemprotkan gas airmata kepada masyarakat bahkan anak-anak. Bagaimana mereka bisa mengatakan pulau itu kosong. Aneh. Sungguh ini penghinaan yang besar bagi Bangsa Melayu," kata Abdul Malik.

Penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang, kata Prof Malik yang juga disebar dalam tulisan sebelumnya,  adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.

Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang.

Tokoh masyarakat Riau, Hj Azlaini Agus SH MH yang juga menjadi narasumber malam itu, menyebutkan, ketika pemerintah mengambil tanah Rempang dari masyarakat yang sudah lama tinggal di sana,  sama artinya dengan menyakiti hati seluruh rakyat Indonesia. Apalagi masyarakat bukan menolak pembangunan atau investasi.

"Masyarakat tidak menolak pembangunan atau investasi, mereka hanya minta jangan direlokasi. Direlokasi juga tidak jelas mau kemana, di mana, seperti apa. Ini manusia, bukan ayam. Fikirkan bagaimana nasib mereka. Direlokasi itu harus jelas dimana tempatnya. Ini kan tidak ada, tidak jelas," kata Azlaini.

Hal Senada juga diungkapkan sastrawan Riau yang juga jurnalis, Kazzaini Ks. Kazzaini juga menjelaskan bagaimana orang-orang Rempang yang menggantungkan hidupnya kepada laut.

"Orang Melayu Rempang tinggal di pesisir laut. Mereka tidak bisa jauh dari laut. Mau direlokasi kemana mereka. Sekarang mereka dipaksa pergi dari kampungnya sendiri. Itu menyakitkan dan membuat sakit semua orang Melayu. Solidaritas atas nama kemanusiaan melawan kezaliman ini harus terus dikuatkan," kata Kazzaini pula.

Pada kesempatan itu  Kazzaini juga menyayangkan sikap tokoh-tokoh Melayu Kepri yang sampai hari ini tidak bicara apalagi membela masyarakat Rempang.

"Kemana tokoh Melayu Kepri yang banyak itu. Satupun tidak ada  yang angkat bicara, maju ke depan, apalagi dengan lantang membela masyarakat Rempang. Kemana. Semuanya sembunyi, menghilang," tegas Kazzaini.

Kegiatan Bincang Rempang yang dilaksanakan MSR ini mendapat dukungan penuh dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Walhi bukan hanya turut membeberkan kondisi Rempang yang sedang didampingi saat ini, tapi juga mensupport segenap kelengkapan selama Bincang Rempang berlangsung.

Peserta Bincang Rempang yang berjumlah ratusan baik yang hadir di lokasi maupum zoom, berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan mancanegara. Ada dari Malaysia, Singapura, Timor Leste, Thailand dan Vietnam. Kegiatan ini juga diwarnai dengan tanya jawab dan pembacaan puisi oleh para penyair.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Pengelolaan SDM Remunerasi di BLUD RSUD Harus Transparan, Akuntabel dan Berbasis Kinerja

Kemenkum Riau Gelar Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Perancang

Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Pencegahan Kanker, YKI Riau Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini

Jadi Penguji Latsar CPNS 2025, Kakanwil Kemenkum Riau Tekankan Nilai Integritas dan Pelayanan Publik

Kakanwil Kemenkum Riau Ajak ASN Teladani Tiga Nilai Utama Pahlawan

Reuni Akbar, IKA Faperta UIR Tanan 250 Pohon Penghijauan di Depan Rektorat

Pengelolaan SDM Remunerasi di BLUD RSUD Harus Transparan, Akuntabel dan Berbasis Kinerja

Kemenkum Riau Gelar Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Perancang

Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Pencegahan Kanker, YKI Riau Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini

Jadi Penguji Latsar CPNS 2025, Kakanwil Kemenkum Riau Tekankan Nilai Integritas dan Pelayanan Publik

Kakanwil Kemenkum Riau Ajak ASN Teladani Tiga Nilai Utama Pahlawan

Reuni Akbar, IKA Faperta UIR Tanan 250 Pohon Penghijauan di Depan Rektorat



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Pengelolaan SDM Remunerasi di BLUD RSUD Harus Transparan, Akuntabel dan Berbasis Kinerja
13 November 2025
Kemenkum Riau Gelar Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Perancang
13 November 2025
Terima Pengurus PWI Pusat, Jaksa Agung: Bagi Kami, Pers adalah Sahabat yang Harus Dijaga
13 November 2025
Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Pencegahan Kanker, YKI Riau Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini
13 November 2025
Raih Klaster Mandiri, UIR Tegaskan Diri Sebagai Research University Berbasis Islam
13 November 2025
Pengurus PWI Pusat dan Jenderal Dudung Abdurachman Bahas Peran Wartawan dalam Bela Negara
12 November 2025
Indosat Bersama Nokia dan NVIDIA Meresmikan AI-RAN Research Center di Surabaya
12 November 2025
Jadi Penguji Latsar CPNS 2025, Kakanwil Kemenkum Riau Tekankan Nilai Integritas dan Pelayanan Publik
12 November 2025
Pemeringkatan SINTA 2026, UIR Naik ke Cluster Mandiri
11 November 2025
Vendor My Republic Tanggung Penuh Biaya Korban Tersengat Listrik di Pekanbaru
11 November 2025
TERPOPULER +
  • 1 HUT ke-12 Tahun, BSP Zapin Terus Beri Manfaat Nyata bagi Masyarakat dan Lingkungan Sekitar
  • 2 16 Klub PB dan 32 Wartawan Berlaga di Open Tournament Walikota Dumai Cup 2025
  • 3 Pansus DPRD Rohul Konsultasikan Ranperda Produk Hukum Daerah ke Kemenkum Riau
  • 4 Gelar Ukom Peraturan Perundang-Undangan, Dhahana: Kantor Wilayah Diminta Beri Dukungan Penuh
  • 5 PWI Riau Gelar Kejuaraan Tenis Meja dan Domino, Abdul Gafur: Silakan Daftar dan Rebut Hadiahnya
  • 6 Gelar IDCamp Connect 2025 di Unri, Indosat Dorong Talenta Muda Menuju Indonesia sebagai AI Nation
  • 7 Peresmian Pos Bantuan Hukum Kalteng, Rudy Hendra Pakpahan: Motivasi bagi Kita Semua
  • 8 Kemenkum Riau Ikuti Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Monitoring Kantor Wilayah
  • 9 944 Mahasiswa PPG Tahap 4 Unilak Jalani Orientasi
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved