• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Sportivitas
  • Sosialita
  • Wisata
  • More
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Advertorial
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks
PILIHAN +
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
Dibaca : 160 Kali
Beberkan Kondisi Keuangan Pemkab Siak Dr Afni: Tunda Bayar Rp327 Miliar
Dibaca : 164 Kali
Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
Dibaca : 231 Kali
Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
Dibaca : 257 Kali
Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
Dibaca : 268 Kali

  • Home
  • Sosialita

Sastrawan Riau Ajak Penyair Dunia Gelar Aksi Solidatitas Bantu Masyarakat Rempang

Zulmiron
Selasa, 12 September 2023 05:36:32 WIB
Cetak
Sastrawan Riau Ikuti Gelar Aksi Solidaritas yang ditaja MSR untuk Rempang di Anjungan Kampar, Pekanbaru.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Majelis Sastra Riau (MSR) menggelar diskusi dan menerbitkan buku antologi puisi bersaman penyair dunia.

Aksi solidaritas untuk membantu masyarakat Rempang itu dilaksanakan di Anjungan Kampar, Pekanbaru, Minggu (10/09/2023) malam.

Bincang Rempang dengan tema "Rempang dan Nurani Puisi" yang dilaksanakan secara daring dan luring ini sebagai langkah awal menjelang penerbitan buku antologi puisi "Rempang Tanah Luka".

Penggagas kegiatan yang juga salah satu keluarga besar MSR Kunni Masrohanti menyebutkan, para penyair dari berbagai negara ini akan menulis puisi tentang pedih luka dan peristiwa yang sedang terjadi di Rempang tersebut.

"Bincang Rempang ini sebagai wadah untuk menggali seluruh informasi tentang peristiwa Rempang, sekaligus sumber inspirasi dalam menulis puisi oleh para penyair nantinya. Ini peristiwa kemanusiaan yang menimpa masyarakat adat, maka semua orang harus peduli. Begitu juga penyair. Mereka menulis puisi yang nanti akan menjadi catatan penting bahwa hari ini ada peristiwa memilukan. Tentu penyair mencatat dan menulis dengan puisi," ujar Kunni.

Dikatakan Kunni, untuk Rempang tidak ada kata terlambat. Siapapun yang hendak membantu, inilah saatnya. Saat untuk membela hak-hak masyarakat. Makanya ia mengusulkan dan mengajak segenap keluarga besar MSR untuk menerbitkan buku puisi Rempang Tanah Luka.

Pulau Rempang adalah pulau Melayu Tua di Kepulauan Riau, tepatnya di kawasan pesisir Kota Batam. Pulau ini akan dijadikan kota baru. Pemerintah mengalokasikan lahan seluas 17 ribu hektar kepada PT. Makmur Elok Graha (MEG) di Pulau Rempang untuk dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Kota Batam.

Daerah ini akan disulap menjadi daerah industri, pariwisata dan sektor lainnya. Ribuan jiwa dari 16 kampung ini akan direlokasi dan mereka melakukan penolakan.

Penghinaan Besar
Tokoh masyarakat serantau yang tinggal di Kepri, Prof Dr Abdul Malik, yang menjadi salah satu narasumber melalui ruang Zoom, menyebutkan, masyarakat Rempang sudah ada sejak lama. Mereka merupakan keturunan laskar ternama sejak kerajaan Riau-Lingga berdaulat.

"Bagaimana mungkin Rempang disebut sebagai pulau kosong. Masyarakat di sana ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Itu Tanah mereka. Mereka berdulat atas tanah itu. Bagaimana negara bisa mengusir dengan menyerang, menyemprotkan gas airmata kepada masyarakat bahkan anak-anak. Bagaimana mereka bisa mengatakan pulau itu kosong. Aneh. Sungguh ini penghinaan yang besar bagi Bangsa Melayu," kata Abdul Malik.

Penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang, kata Prof Malik yang juga disebar dalam tulisan sebelumnya,  adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.

Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang.

Tokoh masyarakat Riau, Hj Azlaini Agus SH MH yang juga menjadi narasumber malam itu, menyebutkan, ketika pemerintah mengambil tanah Rempang dari masyarakat yang sudah lama tinggal di sana,  sama artinya dengan menyakiti hati seluruh rakyat Indonesia. Apalagi masyarakat bukan menolak pembangunan atau investasi.

"Masyarakat tidak menolak pembangunan atau investasi, mereka hanya minta jangan direlokasi. Direlokasi juga tidak jelas mau kemana, di mana, seperti apa. Ini manusia, bukan ayam. Fikirkan bagaimana nasib mereka. Direlokasi itu harus jelas dimana tempatnya. Ini kan tidak ada, tidak jelas," kata Azlaini.

Hal Senada juga diungkapkan sastrawan Riau yang juga jurnalis, Kazzaini Ks. Kazzaini juga menjelaskan bagaimana orang-orang Rempang yang menggantungkan hidupnya kepada laut.

"Orang Melayu Rempang tinggal di pesisir laut. Mereka tidak bisa jauh dari laut. Mau direlokasi kemana mereka. Sekarang mereka dipaksa pergi dari kampungnya sendiri. Itu menyakitkan dan membuat sakit semua orang Melayu. Solidaritas atas nama kemanusiaan melawan kezaliman ini harus terus dikuatkan," kata Kazzaini pula.

Pada kesempatan itu  Kazzaini juga menyayangkan sikap tokoh-tokoh Melayu Kepri yang sampai hari ini tidak bicara apalagi membela masyarakat Rempang.

"Kemana tokoh Melayu Kepri yang banyak itu. Satupun tidak ada  yang angkat bicara, maju ke depan, apalagi dengan lantang membela masyarakat Rempang. Kemana. Semuanya sembunyi, menghilang," tegas Kazzaini.

Kegiatan Bincang Rempang yang dilaksanakan MSR ini mendapat dukungan penuh dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Walhi bukan hanya turut membeberkan kondisi Rempang yang sedang didampingi saat ini, tapi juga mensupport segenap kelengkapan selama Bincang Rempang berlangsung.

Peserta Bincang Rempang yang berjumlah ratusan baik yang hadir di lokasi maupum zoom, berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan mancanegara. Ada dari Malaysia, Singapura, Timor Leste, Thailand dan Vietnam. Kegiatan ini juga diwarnai dengan tanya jawab dan pembacaan puisi oleh para penyair.(*)


 Editor : Zulmiron

[Ikuti HarianTimes.com Melalui Sosial Media]


HarianTimes.com

Berita Lainnya

  • +

Peringati HANI 2025, GMDM Riau Ajak Driver Online Perangi Narkoba

IZI Bersama MTTG Witel Riau Sembelih Sapi Berbobot 400 Kg di Masjid Al-Hidayah Bambu Kuning

Sembelih 5 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing, Ratusan Kantong Daging Qurban Dibagikan ke Anggota PWI Riau dan Masyarakat

Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban

Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau

Rombongan Delegasi Korsel Kunjungan Persahabatan ke PWI Riau

Peringati HANI 2025, GMDM Riau Ajak Driver Online Perangi Narkoba

IZI Bersama MTTG Witel Riau Sembelih Sapi Berbobot 400 Kg di Masjid Al-Hidayah Bambu Kuning

Sembelih 5 Ekor Sapi dan 2 Ekor Kambing, Ratusan Kantong Daging Qurban Dibagikan ke Anggota PWI Riau dan Masyarakat

Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban

Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau

Rombongan Delegasi Korsel Kunjungan Persahabatan ke PWI Riau



Tulis Komentar



HarianTimes TV +

Pipa Minyak Blok Rokan di Km 16 Balam, Rohil Bocor, Minyak Mentah Membasahi Hampir Sebagian Badan Jalan

24 Juli 2024
Harlindup, Aktivis Lingkungan Kunni Marohanti Turun ke Jalan Kampanyekan Keadilan Ekologis
05 Juni 2023
Rakernas Berakhir, SMSI Minta Presiden Joko Widodo Tidak Menandatangani Rancangan Perpres Publisher Right
08 Maret 2023
TERKINI +
Berkunjung ke DLHK Riau, Dr Afni Ungkap Masalah Hak Hutan Tanah Rakyat Siak
21 Juni 2025
Beberkan Kondisi Keuangan Pemkab Siak Dr Afni: Tunda Bayar Rp327 Miliar
20 Juni 2025
Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Indosat Hadirkan SheHacks Innovate di Gunung Sitoli
20 Juni 2025
Pemko Pekanbaru akan Kembangkan Bus Rapid Transit dengan Lajur Khusus
19 Juni 2025
Agung Nugroho: Tiga Unit Bus Listrik akan Mulai Dioperasikan
19 Juni 2025
1.479 lowongan kerja Tersedia di Pekanbaru Job Fair 2025
19 Juni 2025
Mobil Loker AMAN Jemput Bola ke Masyarakat
19 Juni 2025
Sempena Hari Jadi Pekanbaru ke-241, Naik Bus Trans Metro Gratis Tiga Hari
19 Juni 2025
ITDP Gelar Lokakarya Elektrifikasi Transportasi Publik Skala Nasional di Pekanbaru
18 Juni 2025
Pekanbaru adalah Satu Diantara 11 Kota Prioritas yang Dibantu ITDP
18 Juni 2025
TERPOPULER +
  • 1 Dosen UIR Sukses Ciptakan dan Patenkan Alat Pengiris Umbi Berteknologi Android
  • 2 Gencarkan Patroli C3, Regu Pleton Standby Polres Siak Sasar Objek Vital dan Daerah Rawan Karhutla
  • 3 Selama Pelantikan Bupati dan Wabup Siak, PLN Sukses Amankan Pasokan Listrik
  • 4 Idul Adha 1446 H, PWI Riau akan Sembelih 7 Hewan Qurban
  • 5 Dari Wartawan Jadi Bupati, Banyak Harapan yang Disematkan pada Afni Zulkifli
  • 6 Kunni Masrohanti Dipercaya Kemenbud Gelar Festival Seni Budaya Melayu Riau
  • 7 Dr Afni Z-Syamsurizal Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wabup Siak periode 2025-2030
  • 8 04 Juni 2025, Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah
  • 9 Rektor UIR Kukuhkan Prof Dr Fathurrahman sebagai Guru Besar Bioteknologi dan Genetika
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
HarianTimes.com ©2018 | All Right Reserved