Kanal

Masyarakat Meranti Dihimbau Kembali Gunakan Atap Daun Rumbia

Meranti, Hariantimes.com - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dihimbau untuk kembali menggunakan atap daun rumbia.

Karena atap daun sagu membuat suhu dalam rumah lebih dingin dan nyaman di siang hari. 

Selain itu, rumah yang menggunakan atap daun bernilai seni tinggi dan tampak sangat alami. Beda dengan atap pabrikan, terutama seng dan asbes yang cenderung panas di siang hari.

"Kita akan menginstruksikan dinas terkait, camat dan kepala desa untuk mengedukasi pelaku usaha kilang sagu dan arang agar menggunakan atap daun rumbia. Meski tidak sekuat atap pabrikan seperti seng dan spandek, namun atap daun sagu bisa bertahan lama bila dipasang dengan rapat dan baik. Dan saya kira, bisa sampai dua atau tiga tahun juga bila dipasang dengan lebih baik dan lebih rapat. Kalau untuk rumah yang atap daun, akan hemat energi karena suhunya sudah sejuk sehingga tidak perlu pasang AC," papar Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan Nasir MSi saat meninjau kilang sagu di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, baru-baru ini.

Disamping itu, menurut Irwan, pohon sagu atau biasa disebut pohon rumbia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Selain batangnya bisa diolah menjadi sagu, ampasnya dapat diolah menjadi pakan ternak, kulitnya bisa dijadikan perabotan bahkan daunnya sejak lama dimanfaatkan sebagai atap rumah.

"Potensi ekonomi pohon rumbia ini telah lama digarap masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Terutama potensi batang yang diolah menjadi sagu dan berbagai produk turunan serta potensi daun yang dianyam menjadi atap. Sayangnya sekarang banyak masyarakat kita tidak mau menggunakan atap daun sagu lagi, akibat serbuan produk atap pabrikan," cakap Irwan.

Yang terpenting, sambung Irwan, dengan banyak bangunan yang menggunakan atap daun, maka kegiatan kerajinan atap daun akan tumbuh kembali dan memberi dampak ekonomi kepada masyatakat desa. Terlebih yang banyak menganyam atap ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Jadi, akan sangat membantu ekonomi keluarga bila permintaan atap daun ini bergairah lagi.

"i tengah kelesuan ekonomi akibat dampak wabah Covid-19, saya mengimbau masyarakat untuk lebih banyak menggunakan produk-produk buatan masyarakat lokal agar ekonomi daerah tetap berputar," imbau Bupati seraya bersyukur kilang-kilang sagu yang ada di seluruh Meranti masih tetap berproduksi. Meski ada pengurangan volume produksi dan jumlah karyawan, namun pemilik kilang masih bersedia membeli batang sagu dari kebun-kebun masyarakat.

Dengan jumlah persediaan sagu yang melimpah ini, Irwan mengaku akan segera mengusulkan agar sagu dikonsumsi secara luas terutama di Provinsi Riau, untuk mengurangi ketergantungan pada beras selama masa Pandemik ini. 

"Jika stok beras makin terbatas, sagu Meranti siap menyuplai kebutuhan pangan masyarakat baik di Meranti sendiri maupun di seluruh Riau," tegas Irwan.

Sebenarnya, kata Irwan, pihaknya telah lama mengkampanyekan agar sagu dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Dan saat ini secara nasional orang semakin mengenal sagu sebagai bahan pangan yang sehat dan bisa dikonsumsi seperti beras.

"Sekarang orang tidak minder lagi makan sagu. Soalnya sagu lebih sehat, karbohidratnya tinggi sekali dan rendah gula sehingga sangat bagus bagi orang yang menderita diabetes atau baik untuk diet," urainya.

Sebab, Saat ini luas lahan sagu di Meranti mencapai 53 ribu hektar lebih dengan total produksi sagu mencapai 200.000 ton lebih per tahun. Jumlah ini akan dapat mensupport kebutuhan pangan lokal dan daerah khususnya Provinsi Riau. Terlebih harga sagu jauh lebih murah dibandingkan beras. 

"Kita sangat berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir. Namun bila ternyata berakibat kekurangan pasokan bahan pangan, sagu kita siap mensupport kebutuhan pangan daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Meranti Rudi Hasan mengatakan, dengan adanya kunjungan Bupati Meranti Irwan Nasir meninjau di Kilang Sagu Ayan Charli, di Desa Tanjung Pranap Kecamatan Tebing Tinggi Barat bisa melihat langsung dampak Pandemik Covid 19 terhadap pengusaha kilang sagu.

"Semoga Sagu kita dapat membantu pangan beras, jika stok beras makin terbatas, membantu di seluruh wilayah Riau dengan Sagu dari daerah Kita," harap Rudi Hasan.

Dengan adanya Bupati datang langsung melihat kilang Sagu, katanya, maka pengusaha bisa bersemangat untuk menghasilkan sagu terbaik dan lebih dikenali oleh Nasional dan Internasional.

"Semoga wabah Covid 19 cepat berakhir dan sagu kita lebih bisa berproduksi dengan efektif dan menghasilkan sagu yang berkualitas tinggi," harap mantan Sekretaris Disprindagkop Meranti ini.(*)

Penulis: Tengku Harzuin

Berita Terkait

Berita Terpopuler