Teluk Kuantan, HarianTimes.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Pertanian memberikan support dan reward bagi Kelompok Tani (Poktan) dan Desa yang memiliki bidang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bergerak untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Kuansing H Mursini melalui Kepala Dinas Pertanian, Emmerson kepada HarianTimes.com di Teluk Kuantan, Rabu (18/3/2020).
Menurut Kadis Pertanian Kuansing, Poktan yang bergerak dibidang Holtikultura atau komoditas akan kita bina, dan kita jadikan sebagai percontohan agar bisa kita tularkan ke tempat lainnya. Minimum sekitar situ lah, ungkapnya.
Beliau mengatakan, sejauh ini pihaknya selalu memonitor atau memantau perkembangan budidaya dibidang Holtikultura yang manjadi komoditas unggulan. "Setiap tahun kita adakan evaluasi, kita berikan penghargaan sebagai motivasi kepada petani dan desa," ucapnya Emmerson.
Selain itu, lanjutnya, Distan juga bukan hanya memonitoring atau memantau kegiatan petani nya saja, tapi proaktif membina dan memotivasi petani dalam mengolah dan mengembangkan usaha Hortikulturanya, dari hulu sampai ke hilirnya.
"Bahkan dengan memberikan bantuan bibit dan sarana yang dibutuhkan," jelas Emmerson.
Dimana kata Emmerson, hal itu sesuai dengan Visi Dinas Pertanian Kuansing, dengan Misi menjadikan Kabupaten Kuantan Singingi sebagai sentra produksi komoditas unggulan, seperti contohnya komoditas sayur sayuran dan buah buahan, sebutnya.
Dan sejauh ini sambil berjalan sudah terwujud, kondisi saat ini dibeberapa kecamatan sudah menjadi sentra buah buahan dan ada juga sayur sayuran. "Contohnya, Poktan Beken di Benai. Itu sudah berhasil, menjadi sentra kecamatan," ucapnya.
"Jadi saat ini kita tinggal mengembangkan ke masyarakat lainnya. Disamping Poktan Beken sudah bekerjasama dengan pihak perusahaan swasta yang bergerak dibidang sarana dan prasarana holtikultura, Distan selalu memantau dan selalu hadir disaat masyarakat membutuhkan, kita siap untuk itu sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan pak Bupati," kata Emmerson.
Emmerson menegaskan, bahwa tahun 2019 kemarin, Distan sudah menyalurkan bantuan berupa bibit tanaman komoditas unggulan tersebut. Dan untuk tahun lalu itu, desa yang sudah menerima bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi melalui dana APBD 2019 yang diberikan Dinas Pertanian, yakni Desa Kasang dan Pulau Binjai.
"Untuk Desa Kasang dan Pulau Binjai, kita bantu bibit durian," sebutnya. "Kita membantu masyarakat sesuai dengan minatnya. Contohnya, mau bertanam mangga atau durian misalnya, dan lain sebagainya," ucapnya seraya memberikan contoh.
Sementara untuk tahun 2020 ini, lanjut Emmerson, pihaknya kembali menyalurkan bantuan bibit. Khusus untuk tahun ini di Desa Pembatang Pangean, 500 batang durian dan 500 batang mangga di Desa Pulau Rengas.
"Hal ini dengan tujuan menjadikan Kuansing sentra buah buahan untuk di tahun tahun mendatang," ucapnya.
Emmerson menjelaskan, bahwa pemerintah daerah sangatlah peduli dengan perekonomian masyarakat Kuansing. Jika selama ini belum kelihatan, itu hal wajar. Sebab, suatu hal yang di tanam itu tentu tidak langsung akan membuahkan hasil, tapi kita hanya mempersingkat waktu agar bisa cepat terlaksana atau menghasilkan, jelasnya.
"Maka dari itu, kita kembangkan komoditas varietas itu yang unggul, sehingga bisa mendapatkan pasar hingga keluar daerah," ucapnya. "Tidak hanya itu, Holtikultura ini juga bertujuan untuk menekan inflasi, jadi harga bisa stabil," jelas Emmerson.
Menurutnya, beliau mengatakan bahwa selama ini Pemerintah Daerah selalu memberikan bibit yang unggulan yang dianjurkan kepada masyarakat atau petani, seperti varietas bawang merah yang merupakan komoditas unggulan di Indonesia. "Begitu juga dengan bibit durian, kita memberikan bibit yang sudah memiliki sertifikasi agar bisa mudah di pasarkan, seperti bibit durian jenis musang king dan lain sebagainya. Namun kita tetap mempertahankan jenis buah buahan lokal, bukan berarti kita tidak menganjurkan atau mengesampingkan jenis buah buahan lokal yang merupakan asal daerah kita," tegasnya.
Dalam hal ini, kata Emmerson, sangat diperlukan teknologi. Teknologi yang seperti apa, teknologi guna bisa mempercepat proses suatu pertanian. Contoh, dari masa panen 5 tahun, bisa disingkat menjadi 3 tahun.
Kemudian lagi, kata Emmerson, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, perlu adanya tiga hal, yakni Teknologi, Penguasaan Teknologi dan Pengaplikasikan Teknologi yang sangat perlu kita fahami," sebutnya.
Untuk itu Kadis Pertanian Kuansing, Emmerson menghimbau dan mengajak kepada seluruh unsur dan lapisan agar senantiasa untuk mendukung semua program pemerintah daerah, terutama yang dijalankan Dinas Pertanian.
"Dinas Pertanian adalah salah satu mata rantai untuk menciptakan petani petani pelopor diseluruh wilayah Kuansing, jadi untuk itu perlu adanya dukungan dari Pemerintahan Desa atau Kelurahan, Kecamatan untuk percepatan peningkatan perekonomiannya," harap Emmerson.
Sebab kata Emmerson menambahkan, Kemajuan itu ada 2 unsur, yakni pengembangan dan percepatan. Bagi desa dan poktan yang sudah berhasil, jangan puas dulu kalau hanya sudah berhasil saja. Tapi belum bisa mengembangkan dan melakukan percepatan. "Jadi keberhasilan itu saja tidak cukup, yang sangat diperlukan adalah Kemajuan yang bisa mensejahterakan masyarakat," tandasnya. ***
Editor/Penulis : Dt Hendra RP