Kanal

Didampingi Advokat, Masyarakat Singingi Desak PT SUN Lakukan Pengaspalan Jalan

Singingi, HarianTimes.com - Gabungan masyarakat Singingi atas (extrans) yang terdiri dari beberapa desa yakni Muara Lembu, Logas, Sungai Bawang, Air Emas, Sungai Sirih, Sungai Kuning, Sungai Keranji, Sumber Datar, serta tokoh masyarakat melakukan aksi penanaman pohon pisang di sepanjang jalan Simpang Sambung - Sungai Bawang, sepanjang 8 KM pada Senin (1/2/2021) kemarin. 

Hal ini dilakukan warga sebagai bentuk protes karena kesal jalan yang menjadi akses utama keluar masuk warga tersebut kondisinya sudah sangat parah dan memprihatinkan. Hancurnya jalan masyarakat ini diduga karena jalan tersebut setiap harinya dilalui oleh kendaraan yang melaksanakan aktifitas industri PT. SUN dengan bobot muatan hingga puluhan Ton. Akibatnya jalan saat ini sulit untuk dilalui karena banyaknya lubang pada ruas jalan, dan terlebih jika hujan kondisinya jadi berair dan licin, sehingga sangat rawan untuk terjadinya kecelakaan.

Saat aksi berlangsung warga sempat memberhentikan kendaraan yang mengangkut cangkang sawit dari PT. SUN. Ketika ditanyai warga, sang sopir mengakui bahwa bobot muatan yang diangkutnya mencapai 30 ton. Sang sopir mengakui bahwa juga sangat kesulitan membawa kendaraan dengan kondisi jalanan seperti saat ini, ditambahkannya yang paling sulit adalah ketika menempuh jalanan yang menurun dan berlobang.

Tidak nyaman dengan kondisi jalan yang hancur, masyarakat meminta pihak PT. SUN dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk segera melakukan pengaspalan ulang secara menyeluruh yaitu jalan poros Simpang Sambung - Sungai Bawang sepanjang 8 KM.

Saat HarianTimes.com dilapangan, salah seorang Tokoh Masyarakat menyampaikan, "Kami benar benar berharap adanya perbaikan jalan, dimana  jalan ini adalah akses yang selalu kami lalui sehari hari, dengan kondisi jalan yang berlobang dan aspal yang sudah hancur ini sangat rentan terjadi kecelakan dimana sekarang musin penghujan, para tokoh masyarakat yang hadir mendesak agar pihak PT SUN maupun pemeritah daerah segera melakukan perbaikan. Disamping itu kami meminta dalam waktu dekat ada pengerasan dan perataan jalan, dan jika dalam dua pekan permintaan kami tidak dikabulkan kami akan buat portal dan melarang kendaraan dengan tonase besar melewati jalan ini," ungkap Tokoh Masyarakat yang sengaja tak disebutkan namanya tersebut.

Selain itu, ada juga salah seorang  warga yang melintas saat itu berkata, "Saya adalah korban beberapa hari lalu, saya jatuh dari motor karena kondisi jalan yang rusak parah, bahkan saya sampai mengalami luka bengkak dibagian tangan kiri dan lutut," ucap Heri warga F4.

Disisi lain, Heri juga menyampaikan dukungannya agar pihak PT. SUN secepatnya untuk memperbaiki jalan yang rusak, sehingga masyarakat yang melewatinya setidaknya sudah merasa nyaman saat melewati jalan tersebut, ujarnya.

Kemudian, Rizki Julianda Putra, S.H., M.H selaku advokat yang turut mendampingi para masyarakat ini  berharap PT. SUN dan stake holder terkait menyikapi persoalan ini secara serius, cepat dan tepat. "Untuk itu dalam waktu dekat kami akan menyurati DPRD Kabupaten Kuansing agar dapat memfasilitasi masyarakat dan stake holder terkait untuk melakukan hearing," pinta Rizki.

"Jika tuntutan warga ini tidak di indahkan atau tidak adanya iktikad baik atas suara masyarakat ini, maka kami akan menyelesaikan persoalan ini melalui jalur hukum," tegas Advokat muda yang akrab disapa Rizki Poliang.

Disamping itu, sambung Rizki, kami juga tidak akan berhenti di satu persoalan ini saja, sebab kami masih terus melakukan pemantauan dan kajian guna menemukan berbagai persoalan lainnya yang berdampak terhadap masyarakat sekitar, terang Rizki.*

Berita Terkait

Berita Terpopuler