Kanal

Pemerintah Pusat Serius Dukung Kawasan Industri Hilir di Pelalawan

Pelalawan, Hariantimes.com -  Pemerintah Pusat serius mendukung pembangunan kawasan industri hilir di Kawasan Teknopolitan Kabupaten Pelalawan.

Keseriusan ini terlihat saat diadakannya Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Pilot Plant Produksi Industrial Vegetable Oil di Kawasan Teknopolitan Pelalawan, Selasa. (21/01/2020).

Bupati Pelalawan HM Harris saat memberikan sambutan mengatakan, salah satu industri hilir ini yakni untuk meningkatkan penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel sebagai campuran BBM ini dalam mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

"Daerah, kita telah memprioritaskan empat kawasan pembangunan unggulan yakni pembangunan kawasan sains dan teknologi (kawasan teknopolitan atau techno park), pengembangan kawasan wisata bono, pengembangan kawasan sentra pertanian padi, pembangunan kawasan pelabuhan Sokoi. Kawasan Teknopolitan Pelalawan tempat kita hadir  saat ini, di luas lahan yang sudah disiapkan berkisar kurang lebih 3.754 hektare," terang Bupati Pelalawan dua periode ini.

Sebagai produk unggulan nasional, sebut Bupati, komunitas kelapa sawit memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa negara, PDRB dan PDB serta menjadi pengungkit perekonomian daerah.

"Saat ini, perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan  menyumbang 38 persen bagi PDRB kabupaten dengan luas kebun secara keseluruhan 393.000 hektare atau 40 persen. Diantaranya dikelola oleh petani sawit swadaya. Dan pada tahun 2019, kita sudah menjalin kerjasama dengan  Institut Teknologi Bandung (ITB), perihal pengembangan industri hilirisasi sawit di kawasan teknopolitan Pelalawan.  Yakni untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Perlu disampaikan, bilamana ITB telah mengembangkan teknologi katalis merah putih untuk mengubah minyak sawit industri (Industrial Vegetable Oil atau IVO) menjadi bahan bakar terbarukan yang lebih berorientasi kerakyatan dan lebih unggul dalam aspek teknoekonomi," papar Harris.
     
Sehubungan dengan program tersebut, cakap Harris, Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai langkah-langkah yang dianggap perlu penyedia, terutama dalam hal penyediaan bahan baku minyak nabati industri (IVO) melalui kerjasama dengan beberapa koperasi petani sawit swadaya yang berlokasi dikawasan Tekno Park dan penyediaan lokasi pabrik IVO di zona  kawasan teknopolitan pelalawan.
    
"Program ini merupakan upaya strategis Tekno Park Pelalawan terlibat langsung dalam upaya dan kebijakan nasional dalam pemanfaatan minyak sawit untuk bahan bakar terbarukan. Sehingga diharapkan mampu mendorong pengembangan industri hilir kelapa sawit serta pemberdayaan petani sawit swadaya. Program ini sangat kita perlukan, bilamana untuk kemajuan daerah. Untuk itu, saya berharap dukungan dari Pemerintah Pusat demi mewujudkan pembangunan kawasan Teknopolitan Pelalawan," jelasnya.
    
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Agro Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Ir Abdul Rochim MSi menambahkan, untuk saat ini Pemerintah Pusat sudah mulai menerapkan B30. Penerapkan ini lanjutan keberhasilan implementasi B20 yang diterapkan sebelumnya mendorong Pemerintah untuk meningkatkan penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel sebagai campuran BBM guna mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
      
"Kita berusaha untuk mencari sumber-sumber energi terbarukan. Sementara di sisi lain kita juga negara penghasil sawit terbesar di dunia, dengan potensi sawit yang besar kita punya banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar. Potensi itu harus kita manfaatkan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional. Salah satu mendorong industri hilir ini, saat ini pemerintah sudah menyiapkan peraturan pemerintah yang memungkinkan mengembangkan industri hilir," jelasnya.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler