Kanal

Dr Rendi: Kita Harus Selalu Melakukan Kajian Aademis

Tanjungpinang, Hariantimes.com - Wilayah perbatasan selalu menjadi rebutan sebuah Negara. Apalagi kalau di wilayah tersebut terdapat sumber ekonomi yang menjanjikan sebuah Negara.

"Kita memiliki catatan sejarah, bahwa sejumlah pulau yang berada di perbatasan dengan mudah diduduki oleh asing. Lama kelamaan pulau tersebut mereka kuasai dan lalu diklaim sebagai milik negara bersangkutan," ulas Dosen Hubungan International Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau Dr Rendi Prayuda SIP MSi dalam kuliah umumnya bertajuk, ‘Tata Kelola Manajemen Wilayah Perbatasan’ di Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (27/12 2019) kemarin.

Kuliah umum Rendi mendapat apresiasi dari mahasiswa. Selain disampaikan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, materinya sangat relevan dengan isu-isu terkini.

Sebagai provinsi yang berbatasan dengan Negara tetangga, beber Rendi, Tata Kelola Manajemen Wilayah Perbatasan menjadi hal yang sangat penting untuk dibicarakan. Ini tidak semata menyangkut kepastian akan hadirnya pemerintah dalam memberi kesejahteraan bagi masyarakat, akan tetapi berkait kelindan dengan kedaulatan keamanan sebuah negara.

"Posisi Kepulauan Riau sangat strategis, karena geografisnya berhadapan langsung dengan negara tetangga. Dan tantangan terberat yang dihadapi dalam mengelola wilayah perbatasan ialah menegakkan hukum dan mengamankan kedaulatan keamanan Negara," sebut Rendi seray menyampaikan, pembangunan yang dilaksanakan di wilayah perbatasan harus tetap mempertimbangkan aspek keamanan. Dan Riau dan Kepulauan Riau, lanjut Rendi, berada di jalur Selat Malaka dan merupakan kawasan terdepan Indonesia. Ia mendukung berdirinya Pusat Studi Kawasan Perbatasan menjadi salah satu bagian dalam pengembangan keilmuan hubungan international di Fisipol UIR dan Umrah.

‘’Kita harus selalu melakukan kajian-kajian akademis tentang tata kelola wilayah perbatasan. Bukan semata untuk kepentingan ilmu pengetahuan, melainkan kewajiban kita sebagai anak bangsa dalam menjaga wilayah perbatasan. Ini tanggung jawab kita bersama,’’ tutur Rendi dengan nada bicara berapi-api.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler