Pekanbaru, Hariantimes.com - Manggala Agni Daops Pekanbaru melaksanakan rangkaian Kegiatan evaluasi.
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap akhir tahun. Tujuannya untuk optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kompeten, cakap, tangguh dan berdedikasi tinggi di lapangan.
Evaluasi dipimpin langsung oleh Kepala Daops Pekanbaru Edwin Putra SHut bersama 6 orang Polhut Reaksi Cepat (SPORC) Balai Gakkum Wilayah Sumatera.
Rangkaian Evaluasi telah diawali dengan Medical Check Up (MCU) Komprehensif di RSUD Petala Bumi pada 26 dan 27 November 2019 serta dilanjutkan dengan Test Akademis, Test Fisik dan Test Kemampuan Teknis.
"Dari judul nya udh kebayang deretan soal yang tersaji wajib dijawab. Benar saja, 25 soal objektif dan 5 soal essay seputar Pengetahuan Dalkarhutla silih berganti menguji pengetahuan para Pejuang Langit Biru. Dibawah pengawasan ketat pada instruktur, 30 menit waktu yang tersedia terasa cepat berlalu," terang Kepala Daops Pekanbaru Edwin Putra SHut melalui release yang diterima Hariantimes.com, Rabu (04/12/2019).
Dikatakan Edwin, mengemban tugas sebagai Manggala Agni wajib hukumnya memiliki kemampuan fisik yang prima. Rangkaian Test fisik dimulai dari Lari Sprint 100 meter, Marathon 2.000 meter, Push Up dan Sit Up
"Test yang paling ditunggu tunggu yaitu Halang Rintang Manggala Agni," sebut Edwin.
Dalam test ini, beber Edwin, kecepatan, kekuatan, kesabaran dan keselamatan (motto pemadaman) diaplikasikan dalam Test ini. Bak Ninja Warriors, para Pejuang Langit Biru berusaha menaklukan berbagai tantangan ini. Waktu normal penyelesaian Halang Rintang rata rata 2 menit.
"Rekor catatan waktu terbaik silih berganti tercipta dalam test ini, 1 Menit 17 detik menjadi rekor terbaik Daops Pekanbaru saat ini. 7 orang personil berhasil mendapat Cash Prize dari Kadaops, karena keberhasilannya menuntaskan dibawah waktu standar 1 menit 30 detik," sebut Edwin lagi sembari berpesan kepada seluruh personil Manggala Agni agar selalu menjaga kondisi fisik dan mental yang prima. Karena tantangan Karhutla ke depan Tahun 2020 telah di depan mata.
"Fase I kemarau di Provinsi Riau tinggal hitungan minggu saja," ucap Edwin.(*)