Kanal

Satpol PP Meranti Operasi Cipkon ke Hotel dan Cafe

Meranti, Hariantimes.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kepulauan Meranti menggelar Operasi Cipta kondisi di Kota Selatpanjang, Sabtu (03/08/2019) sekira pukul 22.15 WIB.

Kegiatan yang dipimpin langsung Plt Kasatpol PP Hery Saputra SH ini untuk menindaklanjuti informasi masyarakat terkait adanya aktifitas oknum masyarakat yang mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan potensi kerawanan sosial.

Turut serta bersama Kasatpol PP, Sekretaris Umayah Yatim SE MSi, Kabid Perda Piskot Ginting SAg, Kabid Ops Wira Gusfian SH, Kasi Pembinaan Masyarakat Masdiana, Kasi trantibum Idra Husma SKom, Kasi Perda Erfauzy SAg, Kasi Intelgen Andi Irawan, serta Banpol dan ASN lainnya.

"Tadi malam kita melakukan operasi cipta kondisi di seputaran Kota Selatpanjang. Operasi ini untuk menindaklanjuti informasi dari masyarakat terkait aktfitas oknum masyarakat yang dinilai berpotensi menimbulkan kerawanan sosial hingga meresahkan," jelas Plt Kasatpol PP Meranti Hery Saputra SH, kepada media, Minggu (04/08/2019) pagi.

Dijelaskan Hery, kegiatan ini sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP yang tertuang dalam Peraturan Bupati tentang Cipta Kondisi yang nyaman dan kondusif ditengah masyarakat. 

Adapun sasaran operasi, beber Hery, lokasi yang dinilai rawan sesuai informasi yang dihimpun Tim Satpol PP dari laporan masyarakat. Seperti tempat hiburan malam, Cafe, Hotel, Pasar Sandang Pangan, Pelabuhan Alai, Pelabuhan Sedulur, Pelabuhan Suak, Jalan Pemuda Setia, Jebatan Pelangi, Jalan Pramuka, Lingkar Dorak, Pelabuhan Pelindo dan tak lupa Cek Pengamanan Rumah Dinas Bupati/Wakil Bupati/Sekda.

"Operasi dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing beranggotakan 11 petugas Satpol PP," ujar 
Kabag Humas dan Protokol Pemkab. Meranti ini.

Dalam operasi Cipta Kondisi yang berlangsung selama 3 jam dari pukul 22.15-01.00 WIB dini hari, di lokasi Jalan Lingkar Dorak petugas Satpol PP menemukan 15 orang Komunitas Anak Motor yang diindikasi akan melakukan balap liar. Menyikapi hal itu, Kasatpol PP mencoba melakukan tindakan persuasif pembinaan untuk memberikan pengertian kepada para Anak Motor untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menganggu kenyamanan masyarakat seperti kebut-kebutan, dan Miras. Apalagi sampai tawuran. Setelah mendapat pengarahan, Kelompok Anak Motor terlihat bisa menerima arahan  dan segera membubarkan diri.

"Pada dasarnya kita hanya memberikan pengertian kepada Anak Motor agar jangan melakukan tindakan yang melanggar ketertiban umum seperti kebut-kebutan, Miras yang pada akhirnya bukan saja merugikan orang lain tapi juga diri sendiri," Hery.

Lokasi rawan lainnya adalah Pelabuhan Pelindo. Di lokasi ini, Tim Satpol PP Meranti mendapat Informasi warga sering terjadi perbutan tidak terpuji oleh oknum masyarakat. Namun setelah melakukan patroli dan pemantauan, petugas tidak menemukan aktifitas negatif situasi berada dalam kondisi aman dan kondusif.

"Sebelumnya, kita mendapatkan laporan masyarakat sering terjadi aktifitas tak terpuji yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Namun setelah dilakukan pemantauan, Tim Satpol PP tidak menemukan apa-apa. Situasi terlihat aman," jelas Hery.

Sementara itu,vdalam operasi yang dilakukan leh Tim 1 dan 3 di tempat hiburan malam, hotel dan cafe.  Di antaranya di Cafe Kangen, Cafe Alang, Dragon, Hotel AKA Meranti dan Pasar Sandang Pangan. 

Dari hasil operasi yang dilakukan oleh Satpol PP di lapangan, timpal Kabid Perda Satpol PP Meranti Piskot Ginting, timnya sempat melihat pasangan muda-mudi yang asik berduaan di tempat gelap. Melihat kedatangan petugas, mereka langsung membubarkan diri tanpa sempat dimintai keterangan.

Dari informasi masyarakat yang dihimpun pihaknya, sambung Hery, lokasi Pasar Sandang Pangan yang minin penerangan acap kali digunakan menjadi lokasi aktifitas LGBT yang cukup meresahkan. 

Untuk itu, kepada anggota Satpol untuk terus melakukan razia maupun sidak agar penyakit masyarakat yang merusak moral dan sangat bertentangan dengan agama dan adat budaya Melayu itu tidak merebak.

"Kita akan terus pantau dan menertipkan aktifitas LGBT ini karena kita tidak ingin Meranti menjadi lokasi LGBT," tegas Hery.

Selama operasi berlangsung, petugas Satpol PP belum menemukan aktifitas LGBT di lokasi Pasar Sandang Pangan seperti informasi yang diterima. Meski begitu, sambung Piskot Ginting, Satpol PP akan terus memantaunya dan akan menindak tegas bila menemukan pelaku LGBT. 

"Saat ini kita belum menemukan aktifitas LGBT yang cukup meresahkan namun sesuai intruksi pimpinan kita akan terus melakukan pemantauan dan penertiban," ujar Piskot Ginting.

Operasi diakhiri dengan Patroli di seputaran Rumah Dinas Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Meranti untuk mengecek pengamanan yang dilakukan anggota di Pos Keamanan.

"Operasi Cita Kondisi berakhir pada Pukul 1.00 WIab dini hari, dengan melakukan pengecekan pengamanan rumah pimpinan, dari hasil pemantauan kami selama operasi tadi situasi diwilayah Kota Selatpanjang berjalan dengan aman dan kondusif. Kondisi ini tak terlepas dari peran mitra kita yakni Kepolisian yang selalu sigap mengamankan setiap lokasi kerawanan Kamtibmas," pungkas Hery.

Kedepan Satpol PP bersama Tim Yustisi juga akan melakukan razia di kos-kosan dan penginapan yang tidak memilik izin, sekaligus mendata Indentitas tamu dan penghuninya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya pendatang ilegal yang mungkin saja melakukan aktifitas yang dapat meganggu kondusifitas di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Sebelum terkena razia kami berharap kepada pengelola penginapan segera mengurus izin operasi, selain itu jangan menerima tamu sembarangan apalagi tanpa mengantongi KTP dan identitas jelas," ujar Hery.(*)

Penulis : Azwin
Editor   : Zulmiron

Berita Terkait

Berita Terpopuler