Kanal

Warga Sungai Pakning Antre Gas Elpiji 3 Kg Sejak Subuh

Bengkalis, Hariantimes.com - Warga Kelurahan Sungai Pakning dan Desa Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis antre gas elpiji 3 kilogram (kg) sejak subuh.

Pasalnya, gas tabung melon tersebut sulit diperoleh, Selasa (21/05/2019).

Salah seorang warga Kelurahan Sungai Pakning, Sulaiman mengaku untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg terpaksa mengantri dari subuh. Namun gas tersebut tidak juga didapatkannya, karena kelangkaan ini sudah terjadi sejak sebelum Ramadhan.

"Kami sangat kecewa sekali, karena sekarang sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg. Kalaupun ada, kita harus mengantri dari subuh, karena sudah di janjikan penjual. Tetapi penjual tidak juga kunjung datang," keluh Sulaiman saat di temui media ini.

Dikatakannya lagi, untuk harga tidak menjadi persoalan. Walaupun mahal terpaksa dibeli, karena untuk kebutuhan rumah tangga. Dan kelangkaan ini sering terjadi dan tidak diketahui apa penyebabnya. 

"Harga bervariasi. Biasanya dijual Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per tabung. Tetapi ada juga yang membeli sampai harganya melebihi," ujar Sulaiman.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Jhon Hendri. Dikatakannya, untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg ini harus antri di pangkalan. Ketika pasokan masuk dan dalam hitungan jam sudah habis.
"Sudah antri, ditambah lagi susah mendapatkannya. Kadang membuat kita geram juga," keluhnya.

Bahkan kata Jhon Hendri, gas tersebut banyak dibeli oleh pemilik kedai kopi, dan rumah makan. Padahal gas elpiji ukuran 3 kg diperuntukkan untuk masyarakat ke bawah. 

"Seharusnya pengusaha kedai kopi memakai gas ukuran 15 kg bukan ukuran 3 kg. Untuk itu, kita minta ke pihak terkait untuk turun ke lapangan menanggapi keluhan masyarakat ini," pinta Jhon Hendri.

Sementara itu, Kadisdagprin Kabupaten Bengkalis Raja Airlangga belum bisa dikonfirmasi melalui telrpon terkait kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg tersebut di Kelurahan  Sungai Pakning.(and)

Berita Terkait

Berita Terpopuler