Pekanbaru, Hariantimes.com - Periode 2024 hingga 2025 menjadi fase penting bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau.
Bukan sekadar catatan waktu, melainkan masa konsolidasi dan akselerasi yang membuktikan bahwa pelayanan keagamaan mampu hadir kuat, membumi, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr H Muliardi MPd menegaskan, keberhasilan organisasi tidak ditentukan oleh jabatan, tetapi oleh manfaat yang dirasakan umat.
“Jabatan hanyalah amanah. Ukuran keberhasilan adalah sejauh mana kehadiran Kementerian Agama dirasakan oleh masyarakat,” ujar Muliardi saat coffee morning bersama insan pers Riau di aula TU Kanwil Kemenag, Kamis (18/12/2025).
Coffee morning ini dihadiri juga olehn Kabag TU Dr H Rahmat Suhadi MPd, Kabid Penaiszawa H Mas Jekki Amri, Kabid Urais, Dr H M Fakhri MAg, Kabid Penmad: Dr H Jisman MA, Pembimas Kristen: Armin Antoni Silaban, Pembimas Katolik Alimasa Gea dan Pembimas Buddha Wiryanto.
Sebagai institusi negara, terang Muliardi, Kementerian Agama memikul mandat strategis. Yakni menyelenggarakan pendidikan keagamaan, membina umat, menjaga kerukunan, mengelola rumah ibadah, membina madrasah dan pesantren, serta memperkuat filantropi dan ketahanan keluarga.
Memasuki 2025, Kemenag Riau melakukan reposisi kelembagaan seiring dialihkannya penyelenggaraan haji dan umrah ke kementerian baru.
Perubahan ini, menurut Muliardi, justru menajamkan fokus Kemenag Riau pada layanan inti yang sejalan dengan Asta Protas Kementerian Agama.
“Meski mandat berubah, substansi layanan semakin menguat dan pendidikan agama, kerukunan umat beragama, zakat dan wakaf, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Pada periode Plt hingga awal 2024, sambung Muliardi, Kemenag Riau telah membangun fondasi perubahan yang kuat. Di bidang komunikasi publik, Kanwil Kemenag Riau meraih Humas Kemenag Award 2024 sebagai Pengelolaan Website Terbaik Kanwil tingkat nasional.
Di sektor pendidikan, madrasah di Riau menunjukkan peningkatan kualitas signifikan. Pendidikan madrasah bertaraf nasional hingga internasional terus berkembang, mencetak generasi berprestasi sekaligus berjiwa entrepreneur. Ratusan siswa madrasah melanjutkan studi ke luar negeri, menegaskan daya saing global lulusan madrasah Riau.
Pada saat yang sama, pesantren diperkuat melalui program inkubasi bisnis dan pengembangan ekosistem kewirausahaan santri, menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan karakter sekaligus pemberdayaan ekonomi umat.
Layanan keagamaan juga semakin inklusif dengan penguatan KUA modern, bimbingan perkawinan, serta pengarusutamaan program keluarga maslahat. Akses layanan haji dan umrah diperluas melalui ekspansi PLHUT di hampir seluruh kabupaten dan kota, sementara pelayanan publik dipercepat melalui PTSP hingga level daerah.
Dalam penguatan ekonomi umat, sepanjang 2024 Kemenag Riau menerbitkan lebih dari 25.000 sertifikat halal dengan 96.000 lebih produk bersertifikasi, menjadikan Riau salah satu provinsi paling progresif dalam pengembangan industri halal nasional. Seluruh capaian ini diperkuat dengan digitalisasi tata kelola layanan yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
Akselerasi dan Prestasi 2025
Memasuki 2025, fondasi tersebut berbuah pada berbagai capaian nasional dan internasional. Di bidang filantropi Islam, Riau mencatat prestasi sebagai pengumpul wakaf uang terbanyak nomor satu se-Indonesia, sejalan dengan penguatan Program Kampung Zakat dan Filantropi Berbasis Umat.
Di bidang pendidikan dan keagamaan, Kemenag Riau mencatat Juara II Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) Internasional 2025 atas nama Bayu Wibisono Damanik. Pada ajang akademik, Prestasi OSN 2025 tertinggi di Sumatera diraih dengan MAN 1 Pekanbaru masuk empat besar nasional.
Madrasah Riau juga mencatat Juara Umum Lomba Esai Nasional (LETIN) 2025 oleh MAN 1 Kuantan Singingi, rangkaian medali pada Olimpiade Madrasah Indonesia 2025, serta tiga kemenangan pada Olimpiade PAI Nasional. Di bidang keagamaan, prestasi diraih melalui Juara Tilawah dan Dakwah Kebangsaan pada Festival Majelis Taklim Nasional, serta 12 kejuaraan pada MQK 2025.
Pengakuan terhadap kualitas kepemimpinan pendidikan juga datang melalui penghargaan The Most Visionary Educational Leader 2025 yang diraih Kepala MAN 1 Meranti. Secara keseluruhan, ratusan prestasi siswa madrasah Riau berhasil diraih di tingkat nasional hingga internasional sepanjang 2024–2025.
Kemenag Berdampak: Nilai yang Dihidupkan
Seluruh capaian tersebut berjalan seiring dengan implementasi Kemenag Berdampak. Melalui Ekoteologi, Kemenag Riau menggerakkan penanaman sejuta pohon matoa sebagai wujud kesalehan ekologis.
“Keimanan tidak berhenti di rumah ibadah; ia harus hadir di bumi, air, dan pohon,” ujar Muliardi.
Nilai ini diperkuat dengan Kurikulum Cinta yang menanamkan empati dan kemanusiaan dalam pembelajaran, serta Trilogi Kerukunan melalui dialog lintas iman dan pembinaan tokoh agama.
“Kerukunan tidak dijaga melalui perintah, tetapi dirawat melalui kedekatan,” tambahnya.
Rakernas Kemenag 2025: Penguatan Arah 2026
Komitmen Kemenag Riau ke depan semakin dipertegas melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama Tahun 2025 yang mengusung tema “Mempersiapkan Umat Masa Depan”.
Berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I dan II serta Kepala Kanwil se Indonesia.
Rakernas ini untuk merumuskan dan menyiapkan kembali visi Kementerian Agama agar selaras dengan visi Bapak Presiden Prabowo. Yaitu ada tiga poin utama. Pertama; Kerukunan. Menjaga keharmonisan antarumat beragama. Kedua; Memastikan Kementerian Agama memberikan manfaat nyata bagi seluruh umat. Dan ketiga; Mendorong seluruh ASN Kementerian Agama untuk cerdas dalam menyikapi berbagai perkembangan zaman.
?"Kami baru saja mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bersama seluruh pejabat eselon 1, eselon 2, Menteri Agama, Wakil Menteri Agama dan seluruh Kakanwil se Indonesia," sebut Muliardi yang turut mengikuti Rakernas tersebut.
Pada penutupan Rakernas, Kementerian Agama menetapkan komitmen bersama tindak lanjut hasil Rakernas 2025, yang menjadi pijakan seluruh satuan kerja dalam menyusun strategi kinerja Tahun 2026.
Komitmen tersebut menekankan penyusunan rencana aksi kinerja, evaluasi capaian secara berkala, pengendalian risiko, serta pelaksanaan Asta Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2026 secara terukur dan konsisten.
Selain itu, Rakernas juga menegaskan percepatan Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Tahun 2025–2029, termasuk pembangunan zona integritas secara berkelanjutan dan penguatan tata kelola yang bersih, profesional.dan berdampak.
Bagi Kemenag Riau, hasil Rakernas ini menjadi penguat arah langkah ke depan agar seluruh prestasi dan program tidak berhenti sebagai capaian administratif, tetapi benar-benar bermuara pada peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan umat.
Menatap Tahun 2026
Menutup Kaleidoskop 2024–2025, Muliardi menegaskan bahwa seluruh capaian tersebut bukanlah tujuan akhir.
“Prestasi adalah titik mulai. Tantangan ke depan adalah memastikan seluruh kerja ini terus berbuah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, Kemenag Riau berkomitmen melanjutkan implementasi Asta Protas Kementerian Agama secara konsisten mengokohkan madrasah sebagai mata air ilmu, menjadikan pesantren sebagai kawah peradaban, merawat kerukunan sebagai ruh kebangsaan, serta menghadirkan agama sebagai cahaya yang menenteramkan kehidupan masyarakat Riau.(*)