Pekanbaru, Hariantimes.com - 80 persen calon jemaah haji Provinsi Riau musim haji 1446 Hijriyah/2026 Masehi merupakan jemaah dengan resiko tinggi (resti) dan 42 persen merupakan jemaah haji lanjut usia (lansia).
Dengan kondisi seperti ini dan pengurangan petugas haji, menuntut semua pihak untuk saling membantu dan menolong.
"Kondisi jemaah kita itu 80 persennya adalah jemaah resti dan 42 persennya adalah jemaah lansia. Kondisi seperti itu, tidak berbanding dengan petugas yang ada. Karena tahun ini petugas haji mengalami kekurangan. Tidak seperti tahun sebelumnya. Sebagai solusinya, kita minta peran serta petugas haji daerah dan jemaah haji biasa yang memiliki background perawat atau tenaga medis untuk turut membantu," ujar Kepala bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah H Defizon saat menjadi narasumber Manasik Haji tingkat Kabupaten Rokan Hulu yang diikuti 445 orang jemaah di Mesjid Islamic Center Pasir Pangaraian, Rabu (16/04/2025).
Defizon mengharapkan, jemaah yang memiliki kesehatan dan kekuatan lebih untuk dapat membantu jemaah yang lemah atau kekurangan.
"Jamaah harus memperluas keberkahan Allah SWT. Tidak hanya untuk diri sendiri, jadikan menolong orang itu sebagai kebahagiaan tersendiri dalam beribadah, membantu orang lain untuk mencapai kemaslahat. Dan ini merupakan salah satu amal yang diperintahkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, selama niatnya ikhlas karena Allah SWT, akan menjadi sebab datangnya pahala besar dan keridhaan-Nya," katanya.
Defizon mengingatkan, menolong sesama jemaah haji merupakan salah satu cara untuk mendapatkan haji mabrur.
"Kemabruran haji seaeorang tidak hanya dilihat ketika kembali ke tanah air saja. Tapi dimulai dari waktu manasik haji, keberangkatan ke asrama haji, hingga ke arab saudi dan kembali ke tanah air. Dengan membantu sesama jemaah yang membutuhkan salah satu jalan untuk mendapatkannya. Semoga semua jemaah haji Provinsi Riau mendapatkan haji mabrur dan mabrurah. Amin," katanya.(*)