Kanal

Terima mahasiswa Disabilitas, Unilak Terapkan prinsip Education for All

Pekanbaru, Hariantimes.com - Pusat Layanan Phisikologi dan Disabilitas Unilak Universitas Lancang Kuning (PPDU Unilak) Riau mengadakan focus group discussion navigating disabilitas education and career di aula VIP gedung Pustaka, Kamis (16/05/2024).

Acara dibuka oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS MHum ini diikuti 25 peserta dan dihadiri Kepala PPDU Helena Viltri serta sejumlah mitra strategis. Di antaranya PT Jasaraharja, PT Arara Abadi, PT RAPP, PT Bank Riau, BRI, Biro Kesra Pemprov Riau, Dinas Pendidikan, BKD Provinsi Riau dan lain-lain.

Rektor Unilak Prof Dr Junaidi dalam sambutannya memberikan apresiasai kepada mitra strategis yang telah hadir di FGD bertemakan dukungan bagi karir penyandang disabilitas.

Disebutkannya, sejak lima tahun lalu Unilak telah menerima mahasiswa dari penyandang disabilitas/berkebutuhan khusus, berbagai upaya, tindakan, progra, dan kebijakan telah di lakukan untuk memperkuat tata kelola bagaimana mewujudkan menuju kampus ramah disabilitas.

"Kami telah menyedikan Prodi Pendidikan Khusus, membentuk lembaga Phisikologi dan disabilitas, prodi bisnis digital, membuat pusat studi disabilitas, melakukan penguatan literasi bagi dosen dan pegawai tentang disabilitas dan pelatihan bahasa isyarat," ujar tokoh Pendidikan Riau ini.

Dikatakannya, ini dilakukan dalam rangka mendukung penyandang disabilitas. Perlu diketahui, regulasi telah mengamanatkan perusahaan swasta mengakomodir pekerja sebanyak 1 persen penyandang disabilitas, 2 persen di BUMN dan ASN juga menyedikan.

"Terbaru Kapolri menerima penerimaan anggota polri dari penyandang disabilitas," sebut Prof Junaidi.

Dijabarkan Prof Dr Junaidi, prinsip Education for All  menjadi dasar Unilak untuk membuka/menerima mahasiswa disabilitas/berkebutuhan khusus. Sebagaimana diketahui, banyak kawan-kawan disabilitas ketika mereka mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa ketika tamat mereka terputus jenjang pendidikanya, tidak bisa kuliah. Di Riau hampir tidak ada kampus yang memfasilitasi. Di Sumatera itu hanya ada di Sumbar. Jadi jauh sekali bagi kawan-kawan disabilitas di Riau. Padahal mereka juga berhak mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana prinsip education for all dan telah diamanatkan oleh UUD.

"Dan FGD hari ini dirasa sangat penting," katanya.

Pelaksanaan FGD berlangsung selama satu hari, berbagai saran,pertanyaan disampaikan oleh mitra strategis Unilak.

Perwakilan PT Jasa Raharja Mohammad yang menyebutkan, PT Jasa Raharja saat ini memiliki pegawai dari penyandang disabilitas dan penempatannya ada di bidang IT.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler