Kanal

Tunggu SK Prodi Doktoral Sains Manajemen Terbit, UIR Sudah Siapkan Sarpras Sambut Mahasiswa Baru

Pekanbaru, Hariantimes.com - Universitas Islam Riau (UIR) kini siap menambahkan daftar Sains Manajemen sebagai Program Studi (Prodi) kedua setelah Prodi Doktoral Ilmu Hukum.

Pengusulan berdirinya Prodi Sains dan Nanajemen dilatar belakangi telah terpenuhinya kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) seperti Guru Besar dan dosen dengan jafung lektor kepala.

Direktur Pascasarjana UIR, Prof Dr H Detri Karya SE MA dalam wawancara yang dilakukan oleh Tim Humas UIR membenarkan informasi tersebut.

Detri mengatakan, sarana dan prasarana (sarpras) serta SDM pengajar telah maksimal dipersiapkan oleh tim perancang. Hanya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) terbit dari pemerintah.

“Dengan persiapan dan perjuangan yang telah kita lakukan selama ini bersama tim, berita baik ini merupakan hal yang sangat dinantikan dan momentum yang tepat,” ujar Detri.

Setelah melalui proses pengusulan, evaluasi lapangan, sebut Detri, usulan diterima dan tahapan menunggu SK terbit yang berjalan terbilang singkat dari Maret 2024 lalu, tim perancang internal UIR akan menggelar persiapan administrasi serta sinkronisasi rencana sembari menunggu SK prodi Sains Manajemen terbit dari Kementerian pendidikan.

Wakil Rektor bidang akademik UIR Dr H Syafhendry MSi dalam kesempatan lain mengungkapkan, diusulkannya pendirian tersebut diinisiasi atas telah terpenuhinya kualifikasi SDM kampus dan kebutuhan publik.

"Semoga secepatnya juga akan menerima mahasiswa baru,” harapnya.

Untuk diketahui, Program Doktor Sains Manajemen merupakan salah satu prodi yang tergabung dalam rumpun ilmu sosial. Secara konseptual prodi ini akan mempelajari berbagai aspek ilmu sosial seperti administrasi publik, administrasi bisnis, agroteknologi dan agribisnis, dan ekonomi manajemen.

Kompetensi lulusan dan berbagai latar belakang profesi dapat bergabung dalam prodi sains manajemen diantaranya profesional dibidang industri manajemen yang menuntut kemampuan analitis yang tinggi, konsultan, perancang kebijakan, pendidik dan lain sebagainya.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler