Kanal

Bupati Harris Tutup Perkemahan Wisata dan Budaya se Riau

Langgam, Hariantimes.com - Bupati Pelalawan HM Harris menutup Perkemahan Wisata dan Budaya se Riau di kawasan objek wisata alam Danau Kajuid, Langgam, Minggu (27/01/2019). 

Kegiatan yang dilaksanakan oleh kwartir 02 Langgam ini diikuti oleh peserta berjumlah 360 orang dimana terdiri dari 36 pembina pendamping, mewakili 8 kabupaten dan kota se Propinsi Riau. 

Kegiatan ini mendapatkan antusias dari peserta. Perkemahan wisata dan budaya se riau berlangsung selama 5 (lima hari) dari tanggal 23 s/d 27 Januari 2019. 

Kegiatan ini dihadiri Kamabiran gerakan pramuka 0411.02 Langgam Robi Ardelino SSTP, andalan cabang pramuka 0411 Pelalawan Azwar Zainal, Mabicab 0411 Pelalawan M Zalal, Kakwaran 02 Langgam Azrai, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Pelalawan Abu Bakar MAP, Kepala Balitbang Kabupaten Pelalawan Ir Arizal, Sekretaris Diskominfo Hendri Gunawan,M.Ap, Kabid Informasi Diskominfo Masril,M.Ag, Kabid E-Government Diskominfo Saud Abdillah,M.Si, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Pengurus kwartir 02 Langgam. 

Bupati Pelalawan HM Harris dalam amanatnya berharap, kegiatan ini bisa saling berkomunikasinya antara sesama peserta dalam menjalin hubungan persaudaraan serta silahturahim. Disamping itu, kegiatan ini kedepan tetap dipertahankan  dimanapun tempat pelaksanaannya. 

"Bangsa kita akan memasuki globalisasi dunia. Budaya dan kesatuan NKRI berawal dari generasi muda sebagai generasi yang berada di depan. Hendaknya kita mulai merubah pola pikir, tidak berpikir saat ini bersaing antar sesama tetapi kedepan kita hendak berpikir persaingan dengan bangsa lain. Kalau kita tidak siap bersaing dengan negara-negara lainnya, maka kita siap menjadi seorang penonton saja dan orang-orang asing yang akan menguasai daerah kita ini. Bagi saya, generasi muda Kabupaten Pelalawan merupakan penerus bangsa yang memajukan Provinsi Riau. Untuk peserta, Saya mengimbau agar hasil positif yang diperoleh dalam kegiatan perkemahan ini bisa dijadikan pengalaman. Setelahnya, para peserta harus dapat menjadi pelopor serta motivator dalam kehidupan lingkungan gugus depan maupun lingkungan masyarakat," terangnya. 

HM Harris juga mengatakan, sampai kini, perjalanan Kabupaten Pelalawan memasuki usia 19 tahun. Bilamana saat awal berdiri dulu, APBD hanya Rp2,4 triliun. Namun karena semua pihak, baik itu dari swastanya saling membantu, maka semua kendala dapat teratasi. Hal-hal seperti ini yang harus diberdayakan. 

"Kala itu saya tidak bisa berbuat banyak, sebatas hanya memberi saran dan masukan saja. Namun saat saya mengemban amanah sebagai Bupati, barulah saya memetakan indikator-indikator yang membuat daerah Pelalawan menjadi daerah tertinggal. Ternyata, ada lima indikator yang harus diperbaiki. Apalagi di tahun 2006, daerah kita pernah mendapat predikat sebagai kabupaten tertingal. Ini jelas mengkhawatirkan, karena waktu itu jika kita tidak bisa memperbaikinya dalam jangka waktu tertentu, maka daerah kita ini akan dikembalikan lagi ke daerah induk yakni Kabupaten Kampar. Masalah kesehatan, pendidikan, rasio elekterifikasi listrik, infrastruktur dan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Lima indikator itulah yang akhirnya diaplikasikan dalam 7 program strategis Pelalawan, ditambah dengan Pelalawan Eksotis dan Pelalawan Inovatif," ujarnya. 

HM Harris menambahkan, kelima indikator itu secara perlahan namun pasti telah menekankan hasil yang menggembirakan. Pembentukan SDM yang menjadi modal dasar pembangunan selain pendidikan gratis juga berdirinya AKNP dan ST2P sebagai jawaban dari kebutuhan untuk membentuk SDM di daerah ini. 

"Karena itu, saya mengharapkan agar generasi muda terus mempertahankan semangat dan cita-cita agar ke depannya bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan di daerah ini," harap Harris.(rls/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler