Pekanbaru, Hariantimes com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, dari 1.337 kilometer (km) jalan di Riau, hanya 178 km saja yang rusak. Itupun hanya 42 km saja yang termasuk rusak berat. Sisanya sepanjang 136 mm hanya kategori rusak.
Sementara, data BPS Pusat menyebutkan, dengan 178 jm jalan yang rusak tersebut masih banyak provinsi lain di Indonesia yang jauh lebih banyak/panjang jalan rusaknya seperti di Papua dan Kalimantan.
"Data jalan rusak termasuk data statistik sektoral yang menjadi tugasnya dari kementerian PUPR. Namun demikian, BPS mempunyai Publikasi Statistik Transportasi Darat 2021 yang di dalamnya terdapat data statistik sektoral sebagai bahan pendukung, dimana data tersebut berasal dari K/L/D/I terkait. Silahkan di cek publikasi data tersebut di link https://www.bps.go.id/publication/2022/11/28/a2ae6b2aa8c5651063f45dfc/statistik-transportasi-darat-2021.html. Untuk data jalan rusak dapat dilihat pada halaman 51, di bawahnya ada catatan kaki yang menunjukan sumber data pada tabel tersebut," papar Statistisi Ahli Madya BPS Riau, Emilia Jumat (28/04/2023).
Dalam data yang di publikasikan BPS tercatat, beber Emilia, ruas jalan di Riau sepanjang 1.337 km. 336 km di antaranya dikategorikan jalan dengan kondisi baik, 823 km dikategorikan jalan dengan kondisi sedang, 136 km dikategorikan jalan dengan kondisi rusak dan 42 km dikategorikan jalan dengan kondisi rusak berat.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Juliharnis PhD juga menanggapi berita Medsos yang terkesan sangat menyudutkan Pemprov Riau itu.
Emri mengatakan, bila ingin menilai secara objektif kinerja Pemprov Riau dalam hal pembangunan jalan, maka seharusnya mengacu kepada target RPJMD dan RPJMN.
"Kalau mau objektif kan ada alat ukurnya, yakni RPJMD dan RPJMN. Target RPJMN (untuk pembangunan jalan) 65 persen dan RPJMD 66 persen sampai tahun 2024. Sementara realisasi sampai tahun 2022, Riau sudah tercapai 64 persen," jelas Emri.
Emri bahkan meyakini, sisa waktu hingga 2024, kinerja Gubri Syamsuar dalam hal pembangunan jalan bisa melebihi target RPJMD dan RPJMN.
Oleh sebab itu, Emri menyarankan semua pihak untuk melihat dan menilai secara objektif segala sesuatunya.(*)