Kanal

Karya-Karya Mahasiswa Prodi Arsitektur FT Unilak Tampil di Temu Lorong

Pekanbaru, Hariantimes.com - Tahun 2022 ini, mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning (FT Unilak) kembali menampilkan kegiatan pameran. 

Pameran tahun 2022 yang diberi nama kegiatan Gubah Masa mengangkat tema "Lorong Temu. Gubah Masa telah berlangsung sejak 2014 dan di tahun 2021 sempat tertunda akibat pandemi. 

Pameran Gubah Masa bertema Lorong Temu di gelar di ruang studio Arsitektur lantai dua Fakultas Teknik Unilak. Sekitar 40-60 karya di tampilakan dan di buka untuk umum. 

Selain karya dari Mahasiswa Fakultas Teknik panitia juga mengundang peserta lain di antaranya dari Unri, SMK 2, SMK 5, SMK Muhammadiyah 1 dan lain lain. 

Ketua Panitia Muhammadiyah Syafi'i Saputra tema lorong temu maksudnya adalah ketika seorang peserta/audiens masuk ke dalam acara pameran pada saat berbincang bincang dengan tema bentukkan dari karya mereka bisa bertemu. 

Karya yang dipamerkan ada beberapa kategori yaitu ada yang karya dari mahasiswa semester satu, mahasiswa semester akhir, dari kampus Unri, dan sejumlah siswa sekolah. 

"Bentukan (karya) bagi peserta semester satu biasanya bentukannya maket ruang, maket bentuk, maket estetika. Kalau untuk dari mahasiswa semeter dua karya berupa  bentukan rumah, unsur rumah seperti dua lantai, dengan bentuk lanskap. 

Sementara peserta mahasiswa semester lima dengan maket sekolah. Dan mahasiswa semester akhir bentuk maket gedung bangun dan lain-lain yang menampilkan secara detail. 

Dikatakan Syafi'i, Gubah Masa adalah kegiatan yang telah dilakukan sejak 2014 dan selalu mendapatkan dukungan dari dosen (Parlindungan ST MT) dan Fakultas.

"Gubah Masa adalah konsep dari sebuah perancangan dari usulan kami. Harapan kami dari kegiatan tema Temu Lorong dapat meningkatkan daya saing daya konsep, daya desain, dan daya seni. 
Untuk peserta dari sekolah bisa untuk mengasah keahlian mengasah konsep sebagai arsitek untuk masa depan dan ini sebagai education," harap Syafi'i sembari mengatakan, prospek lulusan arsitektur cerah.

"Kami ingin membangun ambisi supaya arsitekur Melayu/Riau bisa bersaing dengan karya internasional, banyak alumni alumni senior kami yang sudah berhasil berkarya dengan banyak memenangkan penghargaan," katanya.

Sementara itu, seorang peserta  dari mahasiswa semester dua Prodi Arsitektur Unilak Fahrijan menampilkan estetika bangunan berkonsep interloking. Karyanya mampu menarik para pengunjung yang hadir. 

Dijelaskannya, konsep interloking suatu bidang diikat dengan bidang lainya dengan cara dipotong antara satu sisi dengan sisi lain. Kemudian diekpresikan  dengan bentuk dengan cara mengexplorasi bentuk bentuk. 

"Pengerjaan karya saya 1 hingga 2 minggu dan senang bisa tampil di Temu Lorong," ujarnya.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler