Pekanbaru, Hariantimes.com - Rektor Perguruan Tinggi Islam di ASEAN antara lain dari Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailand menandatangani deklarasi di Bandung, Sabtu (17/11/2018).
Penandatanganan deklarasi tersebut berlangsung pada pelaksanaan Workshop Internasional Membangun Perguruan Tinggi Islam ASEAN.
Deklarasi itu disepakati di Universitas Islam Bandung oleh 12 Pimpinan Perguruan Tinggi Islam, dan masing-masing diteken oleh Ir Asrol MEc mewakili Rektor Universitas Islam Riau, Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL, Rektor Unisba Edi Setiadi SH MH, Universitas Islam Sultan Agung Prof Anis Malik Thoha, Universiti Sains Islam Malaysia Prof Dr Abdul Rahim Abdul Rahman, Universitas Islam Sultan Sharif Ali Brunai Darussalam Dr Siti Sara Binti Haji Ahmad, Universitas Islam Sultan Syarif Ali juga dari Brunai Darussalam Dr Hj Mas Nooraini binti Haji Mohiddin.
Kemudian Prof Dr H Maskuri MSi (Universitas Islam Malang), Dr Syahril Idris (Universitas Muhammadiyah), M Fathul Wahid ST MSc PhD (Universitas Islam Indonesia Yogyakarta), Ahmad Muzayyin (Institut Agama Islam Hamzanwadi NTB), Paisol Burlian (Universitas Islam Negeri Palembang) dan Fitria Liza (Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA).
Menurut Wakil Rektor II UIR Asrol, penandatanganan deklarasi tersebut menegaskan tujuan ASEAN sebagaimana termaktub di dalam Piagam ASEAN dalam kaitannya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui kerjasama yang erat di bidang pendidikan, pengetahuan berkelanjutan, sains dan teknologi dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat ASEAN guna memperkuat komunitas ASEAN.
Penandatanganan deklarasi ini juga menegaskan Deklarasi Cha-Am Hua Hin untuk penguatan kerjasama pendidikan ASEAN di Thailand pada 24 Oktober 2009. Juga Deklarasi Kuala Lumpur untuk pendidikan tinggi di Malaysia pada 21 November 2015 serta Pernyataan Bersama para Menteri Pendidikan ASEAN di Nay Pyi Taw Myanmar pada 31 Oktober 2018.
''Para Rektor Perguruan Tinggi Islam yang menandatangani deklarasi itu, mengakui bahwa pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam Islam untuk membentuk pengetahuan dan akhlak dalam mewujudkan masyarakat madani,'' kata Asrol sebagaimana disampaikannya kepada Kabag Humas UIR H. Syafriadi, Minggu (18/11/2018).
Dikatakan, para Rektor juga mengakui pentingnya institusi pendidikan tinggi berkontribusi membangun komunitas ASEAN, dimana masyarakat berperan dalam mencapai solidaritas dan kesatuan di ASEAN melalui penempaan identitas yang sama serta membangun komunitas yang peduli dan berbagi.
''Itulah butir-butir deklarasi yang telah kita sepakati bersama. Ke depan, sebagai Perguruan Tinggi Islam, UIR bersama-sama perguruan tinggi lain akan berperan aktif mengisi kesepakatan deklarasi sesuai komitmen terutama dalam usaha kita meningkatkan sumberdaya manusia,'' ujar Asrol dengan nada lembut.(*/ron)