Pekanbaru, Hariantimes.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menyediakan alat-alat pertanian berupa eksepator di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tentu saja ini untuk membantu agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat.
"Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia tentang pengendalian karhutla, kita harus memprioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan titik api dan pemantauan kondisi harian di lapangan.
Tentu upaya tersebut membutuhkan sinergitas dari berbagai pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak korporasi, perguruan tinggi, LSM, maupun masyarakat secara lebih luas," papar Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution saat membuka resmi Webinar Implamentasi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) melalui Agroforestri Alternatif Solusi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau secara Virtual di kediaman Wagubri, Rabu (07/07/2021).
Wagubri mengatakan, Pemprov Riau sangat mendukung dengan diadakannya webinar implementasi pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) melalui agroforestri. Pembukaan lahan tanpa bakar melalui agroforesti juga sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Sistem agroforestri dengan berbagai pola terbukti memiliki potensi untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.
"Ini merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan karhutla yang dapat kita upayakan melalui sebuah edukasi untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan pemahaman. Sehingga diharapkan nantinya terjadi perubahan perilaku masyarakat guna mendukung pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Bahkan harapan kita selanjutnya dapat membantu pemerintah untuk melakukan aksi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau," terang Wagubri.
Pada kesempatan tersebut, Wagubri meminta agar senantiasa menjalin sinergitas untuk menciptakan alam yang sehat dan bersih.
"Saya meminta agar kita senantiasa menjalin sinergitas untuk menciptakan alam yang sehat dan bersih. Tentu saja ini untuk mempersiapkan bagaimana kenyamanan anak cucu kita kedepan kelak. Kita jaga alam, alam jaga kita," pinta Wagubri.(*)