Kanal

Ian Machyar Rancang Strategi Jitu Merebut Hati Masyarakat

Pekanbaru, Hariantimes.com - Sebagian masyarakat Pekanbaru mungkin sudah mengenal atau paling tidak pernah mendengar nama H Ian Machyar.

Tidak itu saja, untuk skala Riau boleh jadi nama Ian Machyar yang akrab disapa Bang Ian atau Kang Ian atau Mas Ian ini sudah dikenal baik melalui pertemuan langsung maupun lewat media cetak, elektronik dan online.

Bagaimana tidak? Sebab pria bersahaja yang kini berusia 64 tahun ini telah memiliki rekam jejak panjang, meski di luar jalur politik. 

Sebagai seorang profesional, karir Ian Machyar di mulai sebagai Kepala Seksi Personalia di PT Indah Kiat Pulp and Paper sekitar tahun 1986. Beberapa tahun kemudian, karir Ian Machyar terus melejit. Hingga akhirnya, Ian Machyar dipercaya menduduki posisi penting yakni sebagai Direktur satu-satunya orang pribumi di PT Indah Kiat tahun 2000 dengan jumlah karyawan sekitar 12.000 orang. 

Namun, setelah beberapa tahun Ian Machyar mengundurkan diri dan pindah ke berbagai perusahaan. 

Karena punya track record yang bagus, tak sulit bagi Ian Machyar mencari tempat pekerjaan lain. Terbukti, tak lama setelah resign dari PT IKPP, Ian Machyar langsung ditawari kerja oleh PT Bumi Siak Pusako. Kemudian sempat beberapa tahun mengelola hotel dan resort di Bali. Dan terakhir menjabat sebagai Vice President di PT Hutahaean. Namun di perusahaan perkebunan sawit besar itu, Ian Machyar tak betah karena tidak sejalan dengan owners.

"Dalam pekerjaan apapun dan dimana pun, bukan soal besar kecilnya gaji. Namun butuh ketenangan dan kenyamanan. Besar pun gaji kalau kita gak nyaman untuk apa. Lebih baik gaji kecil tapi suasana nya bisa membuat kita nyaman dan tidur nyenyak," tutur Ian Machyar.

Beberapa bulan kemudian, Ian Machyar dapat tawaran oleh MNC Finance. Karena tidak ada kesepakatan, akhirnya Ian Machyae ditawari oleh Prof Tabrani Rab melalui anaknya bergabung di Rumah Sakit Zainab dengan posisi Direktur. Pekerjaan ini  ditekuni Ian Machyar sampai sekarang.

Namun entah kenapa, di tahun politik kali ini Ian Machyar tiba- tiba membuka diri untuk masuk ke dunia politik praktis. Malah salah satu Partai besar yakni PKS menawarkannya sebagai calon anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru 1 dengan nomor urut 5.

Ternyata, ihwal pencalegan Ian Machyar ini berawal saat dirinya ketemu dengan Syamsuar dan Edi Natar Nasution di lapangan sepakbola Senapelan. Waktu itu, Syamsuar-Edy sedang melakukan deklarasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.

"Pak Ian nanti majulah jadi caleg. Saya lihat Pak Ian sudah pantas dan sudah dikenal banyak orang," kata Syamsuar sebagaimana diucapkan kembali Ian Machyar. 

Nah, dari situlah Ian Machyar mulai berpikir. 

"Setelah berunding dengan keluarga dan beberapa teman, saya pun memutuskan menerima tawaran kawan-kawan dari PKS," ujar Ian Machyar.

Lalu seperti apa persiapan serta langkah-langkah politik setelah namanya sah oleh KPU sebagai calon tetap anggota DPRD Riau?

Kepada Hariantimes.com, Ian Machyar menyatakan sedang merancang strategi yang jitu untuk merebut hati masyarakat Pekanbaru. Yang akan dilakukan Ian Machyar, salah satunya dengan membentuk tim relawan atau sahabat Ian Machyar di semua kecamatan di Pekanbaru. 

"Kita akan door to door. Langsung bertemu dengan warga yang mungkin selama ini mereka hanya mendengar nama saya saja. Saat ketemu, baru kita lakukan diskusi ringan seputar kesulitan apa yang mereka alami selama ini. Aspirasi masyarakat sangat perlu untuk menyusun perencanaan saya jika kelak terpilih," tutur Ian Machyar.

Selain itu, papar Ian Machyar, juga perlu masukkan dan dukungan dari para sahabat dan juga tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh paguyuban yang ada di Pekanbaru. 

"Meski pun saya bersama partai PKS yang identik dengan partai Islam, namun pendekatan saya tetap toleran dan tidak pandang latar belakangnya seperti apa," kata Penasehat Paguyuban Masyarakat Sunda (Misuri) ini.

Lalu bagaimana optimisme Ian Machyar dalam tekad yang kuat diantara karir non Politik dan politik nya? 

"Kita harus tetap optimis, tetap berupaya semaksimal mungkin. Soal apakah nanti masyarakat mau memilih dan memberi amanah atau tidak, itu sudah menjadi urusan Allah SWT. Yang penting kita sudah berusaha tapi kalau Allah belum berkehendak ya kita mau bilang apa," ujar pria yang sudah punya empat orang cucu ini.

Untuk modal maju dan berkompetisi nanti, Ian Machyar menegaskan dirinya tidak muluk-muluk dan tidak terlalu mengandalkan dana yang besar. Sebab, masyarakat yang tinggal di Pekanbaru saat ini sebagian besar masyarakat terpelajar dan berpendidikan tinggi. 

"Mereka tidak mudah dicekoki dengan duit. Bagi mereka, yang penting adalah program yang layak melalui visi misi yang kita tawarkan," kata Ian Machyar.

Untuk itulah, ujar Ian, dirinya sudah membentuk tim yang umumnya berasal dari orang yang dekat, ikhlas dan jumlahnya tidak banyak. Tim ini diharapkan bisa berbuat sesuai tagline: "Satu Kata Dengan Perbuatan".

"Ngomong A, implementasinya ya A juga. Kalau ini bisa berjalan, saya yakin apa yang kita ikhtiar akan berbuah manis," katanya sembari menyebut sarana dan prasarana perjuangan politik seperti kartu nama, spanduk, baleho dan dukungan sejumlah media baik online maupun cetak, serta sarana media sosial yang sudah dipersiapkan. Tinggal menyebarkan ke masyarakat.(ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler