Kanal

Winarni: Kita Harus Terus Sosialisasikan Upaya Pencegahan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Provinsi Riau merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ketujuh Provinsi tersebut yaitu Provinsi Riau, Sumatra Selatan (Sumsel), Jambi, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Kalimantan Timur (Kaltim).

Oleh karena itu, melalui green radio line dan seluruh media yang ada di Provinsi Riau diharapkan bisa berperan melakukan sosialisasi kepada publik baik di kota maupun pedesaan tentang bahaya atau kerugian yang disebabkan Karhutla.

"Karena Riau termasuk daerah yang rawan karhutla, kita harus terus sosialisasikan sebagai upaya pencegahan tidak terjadi karhutla," ujar Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Prof Dr Ir Hj Winarni Monoarfa Ms saat mengikuti secara virtual talkshow acara launching Green Riau Line yang bertepatan dengan hari konservasi alam nasional dengan tema "New Consevation In New Normal Era", Senin (10/08/2020).

Turut hadir secara langsung launching Green Riau Line tersebut Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Yusri, Kapolda Riau Agung Setya Effendi dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau.

Menurut Winarni, keterlibatan semua pihak juga diperlukan  untuk pencegahan karhutla di Provinsi Riau. Dan dalam melakukan pencegahan upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan sumber daya hutan khususnya kawasan konservasi di Provinsi Riau diharapkan dapat terus digaungkan.

Dikesempatan itu, Kapolda Riau Agung Setya Effendi mengatakan, dalam mengantisipasi karhutla di Provinsi Riau harus disosialisasikan agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Di sini kita membutuhkan kerjasama media, baik radio, cetak, online dan sebagainya dalam mensosialisasikan agar tidak terjadi karhutla di Provinsi Riau di masa yang akan datang. Karena sampai sekarang kita masih terus memantau supaya hal tersebut tidak terjadi," ujar Kapolsa.

Dengan adanya sosialisasi melalui media, sebut Kapolda, akan mudah dioptimalkan dan sadar lingkungan akan tumbuh kesadaran dan menjadi hal positif dalam peningkatan kualitas hidup dimasa yang akan datang.

"Masih banyak yang belum memahami, sehingga media diharapkan mampu mengarahkan, memahami dan membimbing bagaimana supaya kita memahami lingkungan dalam perspektif yang konfrehensif," ujar Agung.

Menurut Kapolda, pemanfaatan lingkungan diharapkan dapat digelorakan serta memanfaatkan lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik dengan cara ramah lingkungan. Karena karhutla akan sangat berpengaruh pada semua sektor terutama kesehatan.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler