Kanal

Masyarakat Muaro Sentajo Pertanyakan Aset Desa Pasca Ditinggal Pejabat Lama

Sentajo Raya, HarianTimes.com - Masyarakat pertanyakan terkait keberadaan aset Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kepada pihak pemerintahan desa yang lama. Dimana hal ini dalam rangka peralihan pemerintahan yang lama ke yang baru, agar dapat diketahui bersama.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Muaro Sentajo, Halmadi Asmara dengan perangkat jajarannya beserta sejumlah tokoh masyarakat, Ketua Pemuda dan Ketua BPD menggelar rapat bersama di Kantor Desa Muaro Sentajo beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Muaro Sentajo, Halmadi Asmara kepada HarianTimes.com pada Senin (6/7/2020) di Teluk Kuantan.

"Rapat ini diadakan karena sudah banyaknya bahasa bahasa miring ditengah masyarakat Desa Muaro Sentajo. Adapun Yang dibicarakan hanya tentang aset desa berupa hewan ternak dan besi jembatan di Desa Muaro Sentajo yang keberadaannya tidak jelas," beber Kades Muaro Sentajo.

Lebih lanjut, ia mengatakan terkait masalah hewan ternak tersebut, yaitu berupa satu ekor sapi yang diberikan oleh salah seorang warga yang berinisial MRW kepada desa ketika jalur jubah merah masuk hari terakhir pada rayon Sentajo Raya kalau tidak salah tahun 2013. Dimana jalur jubah merah merupakan satu satunya perwakilan dari Kecamatan Sentajo Raya yang memasuki hari final pada waktu itu. Karena itu MRW memberikan bonus berupa satu ekor sapi, dan sapi tersebut sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya," kata Halmadi Asmara yang akrab disapa Adi itu menceritakan kronologis permasalahan yang terjadi.

Kemudian sambungnya, masih masalah sapi yang dipelihara salah satu warga desa itu, dimana ketika serah terima jabatan dari kepala desa yang lama ke pemerintahan yang baru, beliau mengatakan ada 3 ekor sapi yang dipelihara beliau. Setelah dikembalikan kedesa ternyata hanya 2 ekor, tegasnya.

"Saya rasa tak ada salahnya, bahkan hal ini wajib diketahui masyarakat Muaro Sentajo. Karena aset desa ini tentunya merupakan kekayaan desa. Ya sah saja mereka mempertanyakannya," tegas pria yang juga merupakan Dosen di UNIKS Kuansing itu.

Selain permasalahan aset yang tadi, sambungnya lagi, masih ada permasalahan terkait uang hadiah Jalur Pahlawan Kuantan yang meraih Juara 1 pada Event Nasional di Teluk Kuantan tahun 2019 lalu. Dimana katanya, ia mengatakan bahwa masih tersisa  sekitar 15 juta an. "Jadi hasil dari rapat yang dilakukan itu, bersama perangkat desa dan beberapa tokoh beserta Ketua Pemuda dan Ketua BPD kami memutuskan masalah ini akan diselesaikan dulu secara kekeluargaan, artinya akan diklarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan," ujarnya.

"Terkait masalah hewan ternak yang diberikan MRW dan besi jembatan desa, akan kami panggil kepala desa yang lama, yaitu Pak Mas Endi untuk dimintai keterangan dari beliau,"

"Kemudian masalah hewan ternak yang tinggal 2 ekor tadi, akan kami panggil saudara Alamsyah guna dimintai keterangan dari beliau."

"Adapun masalah uang hadiah jalur, kita akan memanggil pak Safri Efendi selaku bendahara jalur ketika itu, sekaligus sebagai Pjs Kepala Desa Muaro Sentajo kala itu," tandasnya.*

Berita Terkait

Berita Terpopuler