Meranti, Hariantimes.com - Tim Gugus Tugas Antisipasi Covid-19 Meranti yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdakab Kepulauan Meranti Syamsuddin SH MH memantau kesiapan Tim Medis di pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.
Saat meninjau, Asisten I didampingi Kepala Badan Kesbangpolinmas Meranti Tasrizal Harahap, Danlanal, Perwakilan Kodim Bengkalis, pihak Polres Kepulauan Meranti, Dinas Perhubungan Meranti dan Satpol PP Meranti, KPLP Kepulauan Meranti dan PolAir Kepulauan Meranti.
Dalam peninjauan tersebut, Asisten I menilai kesiapan petugas dalam mengantisipasi penyebaran corona virus (covid-19) sudah cukup baik. Para petugas medis tampak melakukan
pengecekan suhu tubuh setiap penumpang kapal Ferry yang baru tiba dari Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Karimun. Pengecekan suhu tubuh ini sebagai upaya dini mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Meranti.
Selain melakukan pengecekan suhu tubuh, Tim Gugus Tugas juga melakukan pendataan penumpang khususnya para TKI yang berasal dari Malaysia. Sebelum kembali kekampung halaman masing-masing para TKI asal Malaysia yang Otomatis masuk dalam Orang Dalam Pantauan (ODP) tersebut diberikan penyuluhan untuk melakukan Katantina diri secara mandiri selama 14 hari. Dan apabila dalam tempo 2 minggu itu ditemukan gejala demam, batuk, serta sesak nafas warga bersangkutan diminta untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Kepada masyarakat Meranti Syamsuddin juga menghimbau untuk konsisten melaksanakan Sosial Distancing dengan cara tetap berada dirumah, tidak melakukan kegiatan yang menghadirkan kerumunan masa, serta tidak berkumpul ditempat keramaian.
Menurunya, antisipasi Covid-19 bukan saja menjadi tugas pemerintah tapi dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Meranti.
"Himbauan ini adalah sebagai upaya kita dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti, sayangi diri, keluarga dan masyarakat kita," ujar Syamsuddin.
Sekedar informasi, hingga saat ini pelabuhan Selatpanjang masih terbuka bagi penumpang yang berasal dari Kepulauan Riau. Para penumpang kapal Fery ini bukan saja berasal dari penumpang Domestik tapi juga luar negeri. Dan kemungkinan arus penumpang dalam beberapa hari kedepan akan terus meningkat seiring arus mudik ramadhan yang perlu diantisipasi sedini mungkin dari penyebaran Virus Covid-19 di Kepulauan Meranti.
Buktinya, dalam seminggu terakhir, terjadi lonjakan penumpang yang cukup signifikan di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Hal itu menyusul diberlakukannya lockdown (penutupan) oleh Pemerintah Malaysia untuk mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di wilayah tersebut. Akibatnya para TKI asal negara jiran ini terpaksa kembali ke daerah masing-masing menggunakan kapal Ferry melalui pelabuhan yang ada di Riau termasuk Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.
Dari data yang masuk ke Dinas Perhubungan Meranti, setidaknya ada 5.000-an penumpang TKI yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang. Hal ini tentunya menjadi gejala yang kurang kondusif bagi Pemerintah Kabupaten Meranti yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas yang saat ini tengah berjuang melindungi warganya dari penyebaran Virus Covid-19.
Karena dikhawatirkan para TKI asal negara tetangga Malaysia yang telah masuk Zona Redzone Covid-19 ini berpotensi turut membawa dan menyebarkan Virus Covid-19 kepada warga Kepulauan Meranti. Guna mengantisipasi hal itu Tim Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Meranti harus bekerja sedikit ekstra dan jeli dalam memantau para TKI dengan melakukan pengecekan suhu tubuh (Thermo Scaner) serta melihat gejala kesehatan penumpang yang baru turun dari Ferry.
"Sebuah team work yang begitu solid. Baik kepolisian, angkatan laut, TNI, dinas kesehatan dan lain-lain. Yang mana kita baru saja menyelesaikan tadinya ada 78 orang TKI. Dua dari Pekanbaru, satu dari Jakarta yang lainnya asli dari Kepulauan Meranti. Insya Allah sudah kita kasih arahan dan sekarang lagi pelaksanaan mengambil data yang bersangkutan. Setelah datanya nanti kita akan langsung cek kesehatan yang bersangkutan. Dan TKI ini Insya Allah selama 14 Hari mulai dari hari ini akan kita pantau oleh tim yang saya katakan ini akan kita pantau seterusnya dan juga kita setiap harinya mengadakan razia dengan orang yang kita pantau ini sebagaimana tadinya tadi malam dapat laporan ada dua orang yang di pantai itu terbukti minum minum kopi di pasar, mudah-mudahan ini tidak terulang lagi dan mudah-mudahan nantinya orang yang kita pantau sebanyak 78 orang ini tidak terdapat seperti yang tadi malam ini harapan kita bersama demi menyelamatkan umat manusia yang sekarang ini lagi dilanda oleh Covid 19 mudah mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan benar terima kasih," tutur Asisisten I.(*)
Penulis : Tengku Harzuin