Kanal

Cegah DBD, Wakil Ketua DPRD Meranti Minta Pihak Terkait Lakukan Fogging

Meranti, Hariantimes.com -  Wakil Ketua DPRD Meranti Iskandar Budiman minta pihak terkait segera lakukan fogging di setiap rumah. 

Selian itu, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diminta memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Meranti. Bukan hanya persoalan DBD, tetapi kepada semua pasien di berikan pelayanan yang prima, tanpa terkecuali.

"Ini menjadi tanggung jawab kita semua, terutama Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan agar nyamuk DBD itu tidak berkembang biak lagi dan jangan sampai ada korban berikutnya," ujar Iskandar Budiman Kepada media ini, Rabu (11/03/2020).

Terkait DBD ini, sebut Iskandar, tentu menjadi perhatian baik unsur pemerintah maupun masyarakat Kabupaten Meranti. Disamping itu, masyarakat harus lebih memperhatikan hidup bersih, terutama setiap pekarangan dan lingkungan tempat berdomisili. 

"Saya mengajak kita semua untuk memperhatikan kebersihan. Ayo kita buat suatu gerakan yang melibatkan Dinas Kesehatan dan Kebersihan bekerjasama dengan perangkat lurah dan desa untuk turut membantu menangani DBD," ajak Politisi Golkar ini.

Sebelumnya, Kepala bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM mengatakan, fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk pembawa virus DBD. Upaya fogging ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran atau memutus rantai penularan nyamuk Aedes Aegepty.

"Setelah dilakukan penyelidikan epidemologi, kami menduga kuat korban tertular di sekolah. Apalagi setelah dilakukan penelitian epidemologi, petugas masih menemukan adanya temuan jentik di sekolah, selain itu juga ditemukan ada beberapa siswa yang demam. Selain itu kita juga melakukan PE di rumah korban. Namun kita tidak menemukan apa-apa. Kemungkinan besar kami menyimpulkan anak itu terkena DBD di sekolah, makanya kita kejar nyamuk dewasanya di sekolah," kata Fahri.

Adapun dipilihnya kawasan sekolah sebagai sasaran fogging mengingat kawasan sekolah rawan serangan atau gigitan nyamuk aedes aegipty. Pasalnya, nyamuk tersebut memiliki perilaku unik, yaitu menggigit pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dan pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

“Padahal, pada pagi hari itu, ada aktivitas di sekolah sehingga rawan terjadi serangan nyamuk tersebut,” ungkapnya.

Hanya saja perlu diingat, bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Sedangkan larva yang masih hidup di air tetap bisa berkembang menjadi nyamuk dewasa. Untuk itu, masyarakat diminta tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Jadi, kami sampaikan lagi, kegiatan PSN harus tetap rutin dilakukan sehingga telur dan larva yang hidup di air tetap bisa diberantas,” pungkasnya.

Hal yang sama di sampaikan Ketua Karang Taruna Meranti Rayan Priyadi kepada awak media menyampaikan, DBD ada dua kasus. Ada di Tebing Tinggi Timur Bayi Aqila dan Kecamatan Tebing Tinggi menyebabkan kematian, lalu dilakukan fogging di SD Negeri 3 dan bentuk pencegahan lainya sudah di lakukan.

Rayan juga mengajak masyarakat untuk bersama sama mencipatakan hidup sehat bersih dari 3 M+ juga pola hidup sehat.

"Saya mengajak lewat lurah ,Kepala Desa, RT, RW dan masyarakat kita agar bersama-sama menjaga lingkungan dari bahasa DBD," ajaknya.(*)


Penulis : Tengku Harzuin

Berita Terkait

Berita Terpopuler