Pekanbaru, Hariantimes.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru akan membantu AA Ujang, asalkan mau menerima program Konsolidasi Tanah (KT) lahannya yang telah terpakai untuk pembangunan jalan lingkar 70 meter di Tenayan Raya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kadis PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menjawab Hariantimes.com soal penyelesaian kasus penolakan warga terhadap proses pembebasan lahan melalui program KT untuk pembangunan jalan lingkar 70 meter di Tenayan Raya di Kantor Bappeda Kota Pekanbaru, baru-baru inim
"Apapun permintaan AA Ujang Kami akan turuti asalkan dia mau menerima KT bukan minta uang ganti rugi atas tanahnya yang terpakai untuk pembangunan jalan itu," ucap Indra Pomi.
Permintaan AA Ujang yang dimaksud Indra Pomi misalnya adalah pengaspalan jalan akses menuju pesantren milik AA Ujang dan menambah bangunan pesantrennya menggunakan dana hibah yang tersedia di dinas PUPR Pekanbaru.
Indra Pomi mengaku kenal dengan AA Ujang sebagai seorang ustad dan punya pesantren di Tenayan Raya. Saat mengetahui AA Ujang menolak KT dengan cara memagar tanahnya menggunakan kayu, Indra Pomi mengaku langsung menelepon AA Ujang untuk mengetahui secara langsung alasan penolakan AA Ujang.
"Malah saya sudah datang ke rumahnya jam tujuh pagi keesokan harinya karena dia tak mau bicara sama saya melelui telepon. Ujang sepertinya memang susah kita ajak berkomunikasi sekarang ini setelah minta uang ganti rugi tanahnya dibayar pemerintah," tuturnya.
Indra Pomi menyayangkan sikap AA Ujang yang menolak pembebasan sebagian tanahnya melalui program KT sebagaimana yang telah dilakukan Pemko Pekanbaru terhadap warga-warga lain untuk pembangunan jalan tersebut bagi kepentingan umum dan pemerintah.
Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan upaya negosiasi kepada AA Ujang agar mengikhlaskan tanahnya digunakan untuk pembangunan jalan tersebut.
"Kita akan coba sentuh hati dan nuraninya melalui pendekatan-pendekatan secara manusiwi. Saya yakin AA Ujang akan memahami maksud baik kita karena dia seorang ustad dan pendidik umat Islam," ujarnya.(*)
Penulis: Karmawijaya