Kanal

Fadillah: Saya Keberatan dengan Tindakan Aparat

Pekanbaru, Hariantimes.com - Kedatangan Presidium Pusat #2019 Ganti Presiden, Hj Neno Warisman ke Pekanbaru berencana menggelar deklarasi #2019ganti presiden, Minggu (26/08/2018) pagi di Jalan Diponegoro. Namun, rencana itu mendapat penolakan dari sejumlah mahasiswa, pemuda dan organisasi masyarakat.

Bahkan Kapolda Riau Brigjen Widodo Eko Prihastopo melarang Neno untuk menjalankan kegiatan deklarasi tersebut. Bahkan Widodo menghimbau agar deklarasi dibatalkan.

Bukti penolakan terhadap Hj Neno Warisman sudah terlihat saat mantan penyanyi ini tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru bersama rombongan sekitar pukul 03.15 WIB. Setibanya di Bandara SSK II, sejumlah aparat Kepolisian dan TNI di pintu ?kedatangan mendekati Presidium Pusat #2019 Ganti Presiden.

Tampak Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto dan perwira dari Pangkalan TNI AU Kolonel Jajang. Polisi dan TNI berkomunikasi dengan Neno yang mengenakan jilbab biru dan menggunakan masker di pintu kedatangan.

“Ibuk, belok kanan buk,” ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto saat jalan berdampingan dengan Neno.

Namun, Neno dan rombongannya hanya diam tak menghiraukan ajakan Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto. Neno tetap berjalan cepat menuju ke jalan dan mobil yang sudah stanby. Sebelum masuk ke mobil, Neno sempat diajak berdialog oleh polisi dan TNI, namun dia tetap diam.

Setelah beberapa detik dikerumuni, Neno digiring rombongannya untuk masuk ke mobil BMW berwarna putih dengan plat nomor D 1352 AFK. Setelah masuk bersama beberapa orang, sopir BMW tersebut melaju kencang meninggalkan polisi.

Seorang wanita berjilbab pink yang turut menemani Neno, tinggal diparkiran. Saat dikonfirmasi, wanita itu hanya diam dan menghubungi seseorang melalui selulernya.

“Nanti ya, nanti,” ujar wanita tersebut.

Di luar Bandara, puluhan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa dengan pengamanan kepolisian dan TNI AU. Polisi dan TNI juga menghimbau kerumunan masyarakat dan wartawan yang memfoto Neno dengan kamera handphone.

“Tidak ada apa-apa di sini,” ujar seorang polisi menghimbau warga dan sejumlah wartawan.

Sementara puluhan massa yang menggeruduk Bandara Sultan Syarif Kasim Riau, guna menghadang kedatangan Presidium Pusat #2019 Ganti Presiden membakar sejumlah ban di depan pagar yang dijaga ketat oleh aparat keamanan kepolisian bahkan TNI.

Keadaan memanas, karena massa aksi mulai bertindak anarkis dengan melakukan pelemparan botol minuman air mineral ke arah mobil yang diduga membawa Neno Warisman. Sementara itu, mobil BMW dengan plat nomor D 1352 AFK masih tertutup rapat dan sesekali menjadi sasaran lemparan botol minuman

“Pulangkan dia, pulangkan dia, kami cinta damai,” kata massa aksi.

Terkait aksi massa ini, pengacara Neno Warisman, Mursal Fadilla menyayangkan reaksi aparat terkait unjuk rasa menolak Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim.

“Saya keberatan dengan tindakan aparat terkait penghadangan begini, harusnya polisi bisa membuka, massa hanya puluhan. Apa sulitnya? Gak ada yang sulit,” ketus Fadilla.

Dikatakannya pihaknya tetap akan bertahan di lokasi di bandara apapun yang terjadi nanti.

“Kita tetap akan bertahan apapun yang terjadi, kita kesini untuk menghadiri undangan pihak yang ingin menyampaikan aspirasinya,” tambahnya.

Terkait belum diberikannya izin, pengacara Neno menyatakan hal ini tidak butuh izin.

“Kita hanya memberitahukan saja kepada kepolisian, tidak perlu izin sebenarnya,” tutupnya.

Setelah diwawancarai wartawan, pengacara Neno Warisman ditarik paksa oleh beberapa orang secara kasar.

“Udah bang, udah,” ujar orang tersebut meminta wartawan bubar dari lokasi pengacara Neno Warisman.(*/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler