Kanal

M Amin: Diskes Fokus Mempersiapkan Akreditasi RS Daerah Madani Jadi Tipe B

PEMBANGUNAN bidang kesehatan di Kota Pekanbaru terus meningkat. Ini seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan beragamnya permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang paripurna oleh pemerintah.

Dan selaku pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Diskes) berkewajiban dan berwenang meningkatkan derajat kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Terkait ini, Diskes Pekanbaru telah membangun puluhan Puskesmas dan sebuah rumah sakit bernama Rumah Sakit Daerah Madani Pekanbaru (RSDMP).

Seperti apa kesungguhan Diskes Kota Pekanbaru memenej RSDMP yang dibangun menggunakan APBD Pekanbaru mencapai ratusan miliar rupiah tersebut? Berikut wawancara ekslusif wartawan Hariantimes.com (Htc), Karmawijaya dengan Plt Kadiskes Kota Pekanbaru H Muhammad Amin (MH) di ruang kerjanya, Selasa (23/07/2019).

Htc: Apakah ada perintah khusus dari Walikota Pekanbaru kepada anda selaku Kadiskes saat ini?

MA: Perintah khusus tidak ada. Yang jelas, kita diminta benahi Diskes ini sesuai Tupoksi. Sebagaimana Tupoksi, kita diminta mempercepat membenahi  derajat kesehatan masyarakat, lingkungan dan bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Pekanbaru lebih baik lagi.

Htc: Tugas pokok apa yang paling mendesak dilakukan Diskes Pekanbaru saat ini?

MA: Semua program di Diskes ini menurut kami prioritas dan penting dilakukan dalam upaya mencapai misi pertama Kota Pekanbaru sebagaimana yang sering disampaikan Pak Walikota, yakni terwujudya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional. Intinya, kita di Diskes ini bekerja melaksanakan visi dan misi Walikota dan Pemko Pekanbaru menciptakan warga yang sehat dan lingkungan yang sehat.

Htc: Spesifiknya seperti apa?

MA: Diskes ini diminta serius melaksanakan misi pertama Kota Pekanbaru tersebut dengan cara memanfaatkan dan ikut membantu memenej semua sarana kesehatan Diskes Pekanbaru yang ada dan sarana kesehatan lain yang tersedia begitu banyak di Pekanbaru ini, baik itu milik pemerintah daerah maupun swasta, dalam hal-hal tertentu tentunya. Saat ini Diskes Pekanbaru mengelola 21 Puskesmas. Sebagian di antaranya berstatus Puskesmas Rawat Inap antara lain Puskesmas Sidomulyo, Rumbai dan Rejosari. Kita juga punya cukup banyak Puskesmas Pembantu (Pustu), dua UPTD kesehatan dan satu rumah sakit umum, yakni Rumah Sakit Daerah Madani Pekanbaru (RSDMP). Seluruh sarana kesehatan itu tentunya berfungsi strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan untuk mewujudkan misi pertama Kota Pekanbaru tersebut.
 
Htc: Apakah Ada pesan khusus Walikota Pekanbaru tentang pembangunan dan pengelolaan Rumah Sakit Daerah Pekanbaru Madani kepada anda?

MA: Yang benar-benar khusus tak ada. Semua tugas kita di sini utama. Soal fisik rumah sakit Pekanbaru Madani sudah banyakyang diselesaikan pembangunannya oleh pejabat Diskes terdahulu. Persoalan sekarang yang saya anggap penting adalah memfungsikan secara penuh rumah sakit Pekanbaru Madani dalam tahun ini dengan cara melengkapi alat-alat kesehatan (Alkes) nya dan kampanye peningkatan kunjungan masyarakat berobat di rumah sakit ini supaya tahun 2020 bisa diakreditasi guna peningkatan statusnya dari Tipe C menjadi Tipe B. Dan soal Alkes, sebagian sudah masuk, contohnya peralatan pendeteksi jantung dan USG.

Htc: Alkes lain yang sudah ada apalagi?

MA: Saya tak hapal. Tapi menurut laporan Dirut Rumah Sakit Madani Pekanbaru kepada saya saat berkunjung, dokter dan perawat sudah bisa efektif bekerja melayani pasien. Karena Alkes yang dibutuhkan sudah mulai memadai untuk pengobatan pasien, kendati masih banyak yang perlu penambahan.

Htc: Tenaga medisnya bagaimana? Dokter dan perawat jumlahnya berapa?

MA: Untuk kriteria sebuah rumah sakit, tenaga dokter yang dimiliki Rumah Sakit
Daerah Pekanbaru Madani sudah sangat memadai. Sudah ada 27 dokter spesialis. Tapi saya tak ingat spesialis apa saja. Dan kunjungan pasien sejak Alkes makin lengkap, menurut Direktur rumah sakit, meningkat setiap hari.

Htc: Anda merasa rumah sakit ini sudah 'oke' kondisi fisiknya?

MA: Oke semua sih belum. Masih banyak yang perlu dilengkapi sarana dan prasarananya secara bertahap tiap tahun. Tahun ini kalau saya tak salah ada bangunan tambahan yang dibangun, dan itu tender proyeknya sudah dituntaskan oleh Indra Pomi Kadiskes sebelum saya. Ruangan lain yang kita rasa perlu segera adalah untuk mekanikal elektrinikal, dan ruangan khusus penanganan penyakit akibat perubahan iklim atau cuaca seperti Demam Dengue atau demam berdarah (DBD) dan ISPA akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Yang jelas, kedepan masih banyak pekerjaan kita agar rumah sakit Madani PeÄ·anbaru representatif. Tapi kan membangun tidak bisa sim salabim gitu, perlu proses dan bertahap. Seperti  Rumah Sakit Safira contohnya. Awalnya kan cuma ruko dua lantai. Tapi sekarang sudah jadi besar, karena pembangunannya berkembang terus. Makanya, saya minta kepada kawan-kawan di Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) yang langsung menangani rumah sakit itu terus fokus bekerja membantu kawan-kawan di rumah sakit Madani Pekanbaru. Begitu juga dengan Bidang Bronkes, sudah saya minta gencarkan kampanye kunjungan pasien ke rumah sakit madani. Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) juga saya minta fokus membantu persoalan medisnya. Saya yakin dalam waktu singkat Rumah Sakit Madani akan berfungsi sebagai rumah sakit rujukan Fasilitas  Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) disamping berfungsi sebagai poly pengobatan dan perawatan apabila kita semua bahu membahu meningkatkan 
perkembangannya.

Htc: Anda tadi menyebut soal akreditasi rumah sakit Madani,  prosesnya sejauhmana sekarang?

MA:  Akreditasi Rumah Sakit Madani Pekanbaru merupakan salah satu pekerjaan penting yang mendesak kita siapkan mulai dari sekarang.Terkait akreditasi itulah, makanya Alkesnya penting kita lengkapi jumlah dan jenisnya. Tenaga medis khususnya dokter dan perawat harus mencukupi, kondisi ruang perawatan pasien harus memenuhi standar kesehatan sesuai dengan ketentuan pemerintah. Disamping itu jumlah kunjungan pasien juga jadi perhatian, meningkat atau tidak. Apabila kita dapat memenuhi kriteria-kriteria akreditasi itu, Insya Allah tipe Rumah Sakit Madani Pekanbaru akan naik dari tipe C ke tipe B.

Htc: Ada anggapan dalam masyarakat, pembangunan Rumah Sakit Madani Pekanbaru bbermaksud menyaingi rumah sakit-rumah sakit yang sudah lebih dahulu dibangun Pemprov Riau. Apa benar seperti itu?

MA: Itu tidak benar. Rumah Sakit Daerah Madani Pekanbaru ini murni dibangun untuk membantu masyarakat dalam pemerataan pelayanan kesehatan. Bukan untuk menjadi saingan RSUD Arifin Ahmad, Petala Bumi atau rumah sakit swasta. Dan menurut saya, tidak ada daerah kabupaten dan kota di Riau yang tidak punya rumah sakit daerah yang dibangun pemerintahnya. Kemarin saya bertemu Direktur RSUD Arifin Ahmad, dia bilang Pak Amin ayo kita perkuat Rumah Sakit Madani Pekanbaru. Artinya, justru Pemprov Riau mendukung kita bukan menganggap kita sebagai saingan. Seandainya Rumah Sakit Madani untuk menyangi Rumah Sakit Arifin Ahmad bagaimana dengan Rumah Sakit Petala Bumi? Apa tidak dianggap menjadi saingan Rumah Sakit Arifin Ahmad atau sebaliknya. Anggapan demikian itu hanya pandangan orang awam. Mana ada saingan-saingan dalam pembangunan rumah sakit maupun sarana kesehatan lainnya

Htc: Kami melihat Pemko Pekanbaru banyak membangun Puskesmas besar dan megah bagaikan rumah sakit. Alasan apa?

MA: Itu benar. Itukan beberapa di antaranya dibangun menggunakan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Riau. Contohnya Puskesmas Sapta Taruna dan Puskesmas Rejosari. Karena Puskesmasnya megah, maka pelayanan kesehatannya kami upaya lebih baik dan lengkap dibandingkan 
Puskesmas kecil. Tapi bukan berarti kami kurang memperhatikan kebutuhan
Puskesmas yang kecil. Maksud kami begini, Puskesmas Sapta Taruna dan Puskesmas Rejosari misalnya karena bangunannya besar  otomatis petugas 
kebersihannya (cleaning service) nya lebih banyak dari Puskesmas yang kecil.
Dan kunjungan pasien sejak Alkes makin lengkap, menurut Direktur rumah sakit, meningkat setiap hari.(*)


Penulis : Karmawijaya
Editor   : Zulmiron

Berita Terkait

Berita Terpopuler