Kanal

Masyarakat Disuguhi Tontonan Dragon Boat Festival

Pekanbaru, Hariantimes.com - Dragon Boat Festival dalam rangka hari jadi Kota Pekanbaru ke-235 yang merupakan rentetan kegiatan dari Pekanbaru Internasional Dragon Boat Festival (PIDBF) 2019 di Sungai Siak, Pekanbaru, Riau, berakhir Minggu (23/06/2019) sore.


Peserta dragon boat sedang bertarung untuk meraih juara.

Dari 3 kategori yang dipertandingkan, 9 tim keluar sebagai juara. Untuk grup campuran 250 meter dari 4 tim yang masuk final yakni Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Agam, Podsi jambi, Podsi Pasaman dan PPLP Dispora Riau, Podsi Jambi meraih juara satu dengan waktu 00.59.66.

Kemudian juara dua diraih Podsi Agam dengan catatan waktu 01.00.73 dan juara tiga diraih Podsi Pasaman Barat dengan catatan waktu 01.00.95.

Sementara untuk khusus lokal, yang masuk final adalah Perdagangan Komuniti, Rumbai Pesisir, SMA Olahraga dan Unilak Padel. Hasilnya, SMA Olahraga meraih juara satu dengan waktu 01.02.81, Rumbai Pesisir juara dua dengan waktu 01.04.67 dan Unilak Pedel juara tiga dengan waktu 01.12.97.

Sedangkan untuk umum, 4 tim yang berlaga di final adalah Podsi Agam,  Podsi Jambi, Yonif 133 Padang dan PPLP Riau.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekanbaru, Anis Murzil ST menyampaikan, kgiatan Pekanbaru Achievement Sports Tourisme yang ditaja Pemerintah Kota bersama KONI Pekanbaru berjalan sukses. Kegiatan serupa diharapkan terus dilaksanakan dalam rangka menciptakan destinasi wisata baru di Kota Pekanbaru.

"Kami puas atas pelaksanaan kegiatan yang berjalan sukses ini. Apalagi masyarakat bisa terhibur dan kawasan Sungai Siak. Dan tentunya banyak manfaat yang bisa dirasakan. Selain ingin memperkenalkan potensi wisata melalui olahraga, kita juga ingin menghibur warga kota sempena HUT Pekanbaru ke 235. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa masuk dalam agenda wisata Kota Pekanbaru," ucap Anis Munzil kepada hariantimes.com di lokasi kegiatan Pekanbaru Siak River Competion Festival 2019, Minggu (23/06/2019).

Anis Munzil menyebutkan, ada beberapa poin utama dalam penyelenggaraan Pekanbaru Achievement Sports Tourism. Pertama kegiatan ini terlaksana dari ide yang ingin mengangkat olahraga dayung dragon boat sebagai event tahunan dan masuk ke dalam kalender Pekanbaru International Dragon Boat Festival (PIDBF). Jika sudah masuk pada kalender PIDBF, maka atlet-atlet nasional maupun internasional akan melirik dan berkunjung ke Pekanbaru untuk melihat pertandingan ini.

Kemudian, sebut Anis Munzil, event ini mempertandingkan deep water soloing atau panjat tebing yang diklaim sebagai event pertama di Indonesia. Yang mana pada pelaksanaannya tidak menggunakan alat pengaman sama sekali, namun pemanjat tebing jatuhnya itu langsung jatuh ke air.

"Kegiatan ini merupakan upaya untuk memajukan pariwisata di bidang olahraga. Dan semoga, ini dapat membantu pemerintah dalam memajukan Sungai Siak sebagai salah satu destinasi wisata di Pekanbaru," ujar Anis Munzil sembari mengapresiasi keberhasilan dan kerjasama seluruh panitia dalam hal penyelenggaraan. Sebab persiapan pelaksanaan Pekanbaru Achievement Sports Tourism ini hanya dilakukan kurang lebih dua bulan.

“Alhamdulilah saat ini pelaksanaan Pekanbaru Achievement Sports Tourism terlaksana dengan baik,” ucap Anis Munzil.

Untuk mensukseskan event ini, ungkap Anis Munzil, pihaknya mengundang para mitra dan perusahaan swasta serta organisasi pemuda, pelajar, mahasiswa dan atlet se Kota Pekanbaru sebagai peserta. Bahkan hadiah yang dipersiapkan nilainya puluhan juta rupiah. Juara I memperoleh hadiah Rp10 juta plus medali, hadiah juara II Rp7,5 juta plus medali dan juara III Rp5 juta plus medali.

"Untuk para peserta yakni 1 tim berjumlah 12 orang dengan nomor tanding 250 meter. Kemudian tim mewakili atas nama organisasi/kecamatan/kelurahan instansi pemerintah, s wasta, TNI atau Polri. Sementara usia maksimal peserta 25 tahun atau kelahiran tahun 1994," beber Anis Munzil seraya menyampaikan, peserta tidak perlu menyiapkan perlengkapan tanding. Sebab, panitia sudah menyiapkan segalanya, baik pelatih atau tempat latihan jika dibutuhkan serta juru kemudi jika dibutuhkan. Namun, untuk pakaian ditanggung masing-masing tim.

"Event ini sekaligus untuk memantau bibit atlet dayung potensial di Kota Pekanbaru untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut," katanya.


Peserta dragon boat unjuk kebolehan mendayung sampannya di aliran Sungai Siak.

Pemko Pekanbaru dan KONI, tutur Anis Munzil, menilai Dragon Boat Festival merupakan kegiatan yang spesifik. Oleh sebab itu, dipandang penting untuk digelar lebih baik dimasa yang akan datang.

"Dalam Pekanbaru Siak River Competion, Pemko Pekanbaru bersama KONI yang didukung sejumlàh perusahàan swasta. Dan di daerah ini juga menggelar kejuaraan panjat tebing yang kita beri tema Free Climbing Deep Water Soloning 2019," paparnya.

Kejuaraan panjat tebing diikuti ratusan atlet dari seluruh kabupaten-kota di Provinsi Riau.

"Pada Pekanbaru Siak River Competion juga kita selenggarakan Fun Bike, seni olahraga bela diri pencak silat, taekwondo dan pertunjukan kesenian seperti tabur gendang," tuturnya.

Terkendala Keimigrasian, Malaysia Batal Datang

Saat HarianTimes berada di tempat kejuaraan cabang olahraga dayung tersebut, ratusan masyarakat bersorak sorai sembari bertepuk untuk memberi semangat kepada seluruh atlet dayung perahu-perahu naga mendayung sampan masing-masing supaya lebih kuat dan cepat menuju garis finish.

Bahkan teriknya panas matahari tidak mengurangi semangat ratusan pengunjung menonton kejuaraan perahu naga (dragon boat) yang digelar selama tiga hari di bawah jembatan Sungai Siak Tiga, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.


Masyarakat antusias menyaksikan para pedayung yang akan berlomba.

Kejuaraan ini diikuti 63 Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), PPLP, Tim Dayung TNI/Polri dan tim dayung sekolah olahraga di Pekanbaru.

"Seluruh Podsi di cabang Dragon Boat seluruh Indonesia kita undang," sebut Anis Munzil.

Bahkan negara jiran Malaysia yang semula menyatakan mengikuti kejuaraan Dragon Boat ini kemudian menyatakan batal datang, karena terkendala persoalan keimgrasian di negara tersebut.

"Malaysia urung mendatangkan tim perahu naganya ke Pekanbaru, karena ada peserta dragon boat mereka yang kita undang terbentur persoalan keimigrasian atau atlet di negara mereka sendiri," ujar Anis Munzil yang juga Ketua Koordinator Pekanbaru Siak River CompetionFestival 2019 ini.

Peserta pertandingan cabang olahraga tersebut, ungkap Anis Munzil, sebanyak 450 orang. Dan selama berada di Pekanbaru mereka tinggal di hotel-hotel dan tempat penginapan lain yang ada di kota ini.

Pernyataan tersebut dibenarkan salah seorang peserta dari Tim Dragon Boat Marinir Sumatera Utara (Sumut), Yapto. Dan Yapto mengaku senang berada di Pekanbaru.

"Tim kami menginap di hotel tidak jauh dari lokasi pertandingan," katanya kepada hariantimes.com, Ssbtu (22/06/2019) lalu.

Selama mengikuti pertandingan, puji Yapto, panitia pertandingan perahu naga cukup akomodatif melayani keperluan tim dalam pertandingan.

"Kekurangan-kekurangan pasti ada. Tapi tak soal, kita sudah terbiasa menghadapi masalah." ujar Yapto.
Akan dijadikan Event Tahunan

Sementara itu, Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT dalam hal ini diwakili oleh Asisten III Setdako Pekanbaru, Baharuddin menyampaikan, pemerintah mendukung penuh pelaksanaan event yang diadakan oleh KONI Kota Pekanbaru ini. Dan tahun depan akan dijadikan sebagai event tahunan.

“Pekanbaru Achievement Sports Tourism pada tahun depan akan menjadi event tahunan bertepatan dengan hari jadi Kota Pekanbaru.  Diharapkan pada pelaksanaan tahun depan akan banyak cabang olahraga yang dipertandingkan,” ujar Baharuddin.


Dragon boat festival akan dijadikan event tahunan.

Perlu diketahui, perlombaan Internasional Dragon Boat Festival dan Deep Water Soloing mendapat sambutan antusias masyarakat.

Buktinya, kegiatan dalam rangka hari jadi Kota Pekanbaru ke-235 yang dilaksanakan selama 3 hari mulai 21 hingga 23 Juni 2019 ini, terlihat ribuan masyarakat berbondong-bondong mendatangi lokasi acara yang dipusatkan di Sungai Siak tersebut.

Tidak hanya itu, panitia juga mengundang sejumlah cabang olahraga untuk tampil disela kegiatan lomba. Hingga malam tidak sedikit warga yang bertahan untuk menikmati musik hiburan.

Bahkan dalam event yang dimulai pada Jumat (21/06/2019) ini, masyarakat atau pengunjung disuguhi sejumlah rangkaian pertandingan dragon boat, deep water soloing dan penampilan atraksi olahraga prestasi serta seni budaya melayu, yang juga disertai budaya dari paguyuban-paguyuban yang ada di Pekanbaru.

Salah seorang pengunjung, Mainar berharap kepada Pemerintah Kota Pekanbaru kedepan bisa membangun sarana prasarana penunjang di sekitaran Sungai Siak. Dengan begitu, event-event seperti yang dilaksanakan seperti dragon boat ini bisa lebih dinikmati masyarakat.

”Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Pekanbaru bersama KONI ini sangat positif sekali. Dan kita berharap lokasi seputaran Sungai Siak bisa betul-betul dijadikan destinasi wisata baru. Tinggal pemerintah menata lebih baik lagi dan melengkapi sarana prasarana pendukung,” tutur Mainar.(advertorial)

Berita Terkait

Berita Terpopuler