Kanal

Nizar: Kami Minta Sejumlah Fasilitas Pendukung Segera Disiapkan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Surat Keputusan (SK) penetapan embarkasi haji antara Riau  telah diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

SK penetapan embarkasi haji antara Riau berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI nomor 167 tahun 2019 itu diserahkan Dirjen PHU Kemenag RI  Prof dr H Nizar kepada Gubernur Riau H Syamsuar didampingi Kakanwil Kemenag Riau dr H Mahyudin MA pada acara Rakornis pelaksanaan Embarkasi Haji Antara Riau, di Gedung Daerah Pekanbaru, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (24/04/2019).

Hadir pada kegiatan tersebut, Direktur Penyelenggaraan Ibadah Haji Dalam Negeri, Kasubdit, Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kakankemenag se Riau, Kasi PHU Kemenag se Riau.

Mengawali  sambutannya, Dirjen PHU Kemenag RI Prof Dr H Nizar MA menyampaikan salam maaf dari Menag yang tidak bisa hadir dalam penyerahan SK. 

“Ini pekerjaan luar biasa. Semoga bisa memberikan manfaat yang besar untuk jamaah haji tahun ini dan di masa datang,” katanya.

Nizar memastikan, embarkasi haji antara Riau sudah memenuhi syarat untuk dioperasikan tahun ini. Sebab, semua komponen yang disyaratkan untuk sebuah embarkasi haji antara sudah dipenuhi Riau. Tinggal beberapa hal secara teknis yang perlu dipersiapkan, katanya. 

"Kami meminta sejumlah fasilitas pendukung tersebut segera disiapkan. Sehingga, kenyamanan jamaah saat berada di asrama embarkasi haji bisa terjamin. Seperti kenyamanan ruangan, fasilitas tempat tidur dan lemari yang memadai dan lainnya. Kalau bisa meloncat, bisa meloncat bisa menjadi Embarkasi penuh, yang terpenting memenuhi prinsip syarat dan prosedur,” katanya seraya memberi motivasi. 

Nizar menilai, sejumlah persyaratan termasuk syarat utama yaitu  bandara di Riau sudah memenuhi syarat. Hanya saja, asrama haji yang belum dan masih perlu ditingkatkan. 

“Bila Riau ingin punya Embarkasi penuh, harus memiliki tanah yang bisa membangun asrama haji yang memiliki standart minimal standart hotel bintang 3,” sebut Nizar.

Untuk standart minimal, sambung Nizar, membutuhkan tanah seluas 10 hektar. Bila perlu ada museum haji Riau, bisa digunakan nanti untuk destinasi wisata, sebutnya memberi motivasi.

”Bantuan dana melalui SBSN bisa dimanfaatkan nantinya. Jika sudah terpenuhi semua komponen, bukan tak mungkin, 2 tahun kedepan Riau bisa memiliki embarkasi haji penuh. Karena sangat Ironis sekali bila ibukota provinsi tidak memiliki embarkasi haji penuh," katanya.
Perjuangan panjang

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Riau Dr H Mahyudin dalam sambutannya mengaku, SK yang diterima ini merupakan perjuangan panjang masyarakat Riau untuk punya embarkasi Haji sendiri. 

“Embarkasi haji antara adalah perjuangan panjang yang diupayakan sejak 2016 lalu. Dan saat ini, alhamdulillah perjuangan itu membuahkan hasil, dengan diterimanya SK penetapan Riau sebagai EHA (Embarkasi Haji Antara),” sebut Mahyudin.

Pada kesempatan itu, Mahyudin tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih yang tinggi kepada Menag dan Ditjen PHU Kemenag RI yang telah menerbitkan SK Menag RI untuk EHA.

Selain itu, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan berbagai pihak soal simulasi keberangkatan jamaah via bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. 

"Nanti kita lakukan simulasi keseluruhan, mulai dari jamaah datang di embarkasi sampai berangkat via bandara menuju Embarkasi Batam. Semoga waktu yang tersisa lebih kurang 2,5 bulan ini untuk mempersiapkan keberangkatan jamaah haji bisa tterlaksan," katanya. 

Disamping penyerahan SK, sebut Mahyudin, pihaknya akan melanjutkan dengan Rakornis Persiapan Embarkasi Haji Antara Riau untuk memberangkatkan Jamaah haji Provinsi Riau.

“Insya Allah pada 2 Mei 2019 akan datang kita melaksanakan simulasi penuh dari keberangkatan hingga pemulangan jamaah haji,” ujar Mahyudin sembari menyebutkan, dengan adanya embarkasi haji antara sekarang ini, pola yang lama tentu berbeda dengan yang sekarang. 

"Jamaah haji kita akan menginap di Pekanbaru, dan proses berangkat ke Batam transit dan langsung berangkat ke Arab Saudi," katanya.

Mahyudin optimis, dengan bantuan dan dukungan Pemprov Riau dan instansi terkait lainnya embarkasi haji antara ini bisa menjadi embarkasi haji full suatu saat.

Persiapkan tender pesawat terbang

Gubernur Riau H Syamsuar dalam sambutannya menyampaikan ucapan  terimakasih dan apresiasi yang  tinggi atas terbitnya SK Penetapan Embarkasi Haji Antara dari Menag RI untuk Riau. 

Gubri mengaku, cita cita Riau ingin memiliki embarkasi haji antara Riau sudah sejak lama yakni sejak tahun 2016. Bahkan telah diperjuangkan secara maksimal oleh Pemprov Riau beserta instansi terkait.

“Dengan tebitnya SK sekarang ini, semoga akan memberikan manfaat besar bagi jamaah dan makin mempermudah jamaah haji, mulai tahun ini dan usaha yang kita lakukan menjadi amal sholeh disisi Allah SWT," ujar Gubri.

Pihaknya, kata Gubri, sangat ingin Riau memiliki Embarkasi haji penuh. Mengingat animo masyarakat Riau berangkat  ke tanah suci meningkat dari tahun ke tahun. 

"Pemprov Riau komitmen mewujudkan embarkasi penuh. Semoga bisa terwujud di masa datang. Berkat dukungan penuh dari PT Angkasa Pura II, Navigasi Air Bandara dan Kanwil Kemenag Riau," katanya.

Sementara terkait kondisi asrama Embarkasi Antara Riau, Syamsuar tidak menampik masih adanya beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan. Namun Gubri memastikan hal tersebut tidak akan menggangu proses pelaksanaan rangkaian kedatangan dan kebarangkatan calon jamaah haji selama berada di embarkasi.

Menurut Gubri, berbagai kebutuhan standart layanan embarkasi Haji Antara Riau terus dibenahi dan dipenuhi mulai ruang kedatangan, ruang keberangkatan, akomodasi kamar, ruang kerja PPIH, akomodasi petugas PPIH, mushalla, fasilitas manasik, gudang bagasi, lift, parkir dan koridor, masih perlu diperbaiki lagi. Sarana dan pra sarana tersebut harus dipastikan memberikan kenyamanan bagi jamaah.

"Saat ini, kita tengah mempersiapkan tender pesawat terbang, sembari menyiapkan antisipasi musim kemarau yang  menurut info BMKG akan jatuh pada bulan Juni hingga Agustus," sebut Syamsuar.

Saat ini, kata Gubri lagi, Pemprov Riau bisa langsung melakukan persiapan lelang pesawat dan persiapan panitia penyelenggara haji daerah. 

"Termasuk nanti kita lakukan simulasi keberangkatan calon jamaah haji via bandara dan persoalan teknis lainnya. Selain itu juga terkait bagian keamanan, kesehatan termasuk persiapan anggaran dari Provinsi sudah dipersiapkan secara maksimal, lanjutnya. Semoga kuasa Allah SWT berkata lain nantinya, tidak ada kabut asap seperti yang diprediksikan BMKG,” terang Syamsuar.

Terutama pemerintah daerah yang harus mempersiapkan keberangkatan calon jemaah dari daerah ke Pekanbaru. 

"Biasanya kan banyak calon jemaah haji kita yang menggunakan via laut naik kapal, tapi dengan embarkasi antara mereka harus lewat jalur darat ke Pekanbaru," katanya.

Syamsuar menambahkan, pihaknya akan menggelar Simulasi dan gladi dari keberangkatan hingga pemulangan. Walaupun fasilitas tidak sama dengan di Batam, harus dipastikan fasilitas jamaah di Embarkasi haji Antara Riau tidak jauh berbeda dengan pelayanan yang ada di Batam. 

“Kita harus ready seperti halnya yang dilakukan di batam selama ini," harapnya.

Pihaknya, sebut Gubri, meminta pejabat berwenang dari Ditjen PHU Kemenag turut mengawal hingga keberangkatan jamaah nanti ke pesawat. 

“Ini kan contoh perdana, uji coba istilahnya, harapan kami perdana ini bagus, dan tentu jamaah haji akan merasakan pelayanan prima dari kita," katanya.

Dengan ditetapkannya SK embarkasi haji antara Riau tersebut, maka mulai musim haji tahun ini, calon jemaah haji asal Riau tidak perlu lagi harus menginap di Embarkasi Haji Batam seperti yang selama ini dilakukan.

Sehubungan dengan niat dan cita cita mewujudkan embarkasi penuh, Syamsuar menyambut baik apa yang disampaikan Dirjen PHU Kemenag RI tentang bantuan dana dari APBN untuk embarkasi penuh bila lahan sudah tersedia sesuai standart minimalnya kedepan. 

“Ini gayung bersambut namanya, apalagi pemerintah dari Menteri Pariwisata telah menetapkan Riau sebagai desnitasi Pariwisata halal, dimana dari hasil dari penilaian Indonesia muslim tourism Indeks, Riau berada pada posisi ke tiga secara nasional setelah Lombok dan Aceh,” ucapnya. 

Bila perlu ada museum haji di Riau, bisa digunakan nanti untuk destinasi wisata, ucapnya mengulang yang disampaikan Dirjen PHU.(*/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler