Kanal

BRIN dan Unilak Sepakat Kembangkan Taman Kehati Hutan Rawa Sumatera

Pekanbaru, Hariantimes.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru sepakat membangun dan mengembangkan taman keanekaragaman hayati atau taman kehati bertema hutan rawa Sumatera.

Kesepakatan itu Hal itu diperkuat dengan penandatanganan naskah kerjasama antara Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN dengan Fakultas Kehutanan dan Sains, Unilak secara hybrid di KST Soekarno, Jumat (28/07/2023).

Pelaksanan penandatangan MoU dilakukan oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Sains Unilak Dr Eno Suwarno dengan Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN, Dr Anang Setiawan Achmadi  yang disaksikan oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi, Wakil Dekan, Kepala Prodi (Kaprodi) dan dosen.

Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN, Anang Setiawan Achmadi menyampaikan, taman kehati merupakan salah satu area konservasi keanekaragaman hayati ex situ berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI, Nomor 3 Tahun 2012. Dalam pembangunannya taman kehati melibatkan berbagai pihak termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru.

"Kesepakatan kerjasama riset yang melibatkan periset BRIN dan sivitas Unilak ini bertajuk Riset Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati Dalam Aspek Ekologi, Hidrologi, Sosial Ekonomi, Serapan karbon dan Eko-Eduwisata," tutur Anang.

Anang menekankan, Taman Kehati Unilak juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui program FOLU Net Sink 2030. Selain pengembangan Taman Kehati, ke depannya dia berharap PREE BRIN dapat berkolarobasi dengan Unilak untuk menghasilkan periset-periset muda masa depan yang unggul dan tangguh.

"Melalui program MBKM, periset PREE siap membimbing para mahasiswa Unilak yang tertarik dalam riset-riset lapangan keanekaragaman hayati. Selain di PREE, Direktorat Manajemen Talenta BRIN juga memiliki beberapa skema pendampingan dan pembimbingan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan riset," jelas Anang.

Rektor Unilak Prof Dr Junaidi dalam sambutannya mengapresiasi kerjasama Unilam dengan BRIN. Dia menjelaskan kronologis keberadaan Taman Kehati Unilak.

"Taman Kehati hutan rawa Sumatera merupakan revitalisasi arboretum yang selama ini dikelola oleh Fakultas Kehutanan dan Sains. Revitalisasi arboretum yang dilanjutkan dengan transformasi menjadi taman kehati dikerjakan bekerja sama dengan PREE BRIN," terang Rektor sembari berharap, keberadaan Taman Kehati Unilak dapat mendorong para dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan publikasi hasil riset kehatinya di jurnal terakreditasi yang berdampak pada capaian kinerja universitas.

Lebih jauh, Junaidi mengajak PREE untuk mengembangkan kerjasama di bidang etnobiologi.

"Banyak hutan adat di Riau yang menarik untuk diteliti dan dikaji dari aspek etnobiologinya. Hasil kajiannya diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan aspek sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan adat tersebut," ungkap Junaidi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan dan Sains Dr Eno Suwarno mengucapkan terima kasih kepada BRIN yang telah mempercayakan Fakultas Kehutanan dan Sains Unilak untuk menjalin kerjasama. Penekanan kegiatan ini di penelitian dan riset baik flora dan fauna serta ekosistemnya.

"Selanjutnya Pak Rektor berharap di Taman Kehati Unilak ada penerapan unsur teknologi. Misalnya adanya data/informasi dengan sistem barcode sehingga masyarakat dapat mengakses dengan mudah. Seperti pemberian nama nama pohon. Kemudian manfaat lainnya, pihak BRIN menyediakan kesempatan kepada mahasiswa Unilak kalau yang ingin penelitian (skripsi) itu membutuhkan dukungan sarana prasarana dari BRIN, maka mahasiswa Unilak bisa berangkat ke serpong (BRIN). MoU ini juga terbuka bagi prodi prodi yang ada di Unilak," ujar Dr Eno Suwarno.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler