Kanal

Mulai Tahun Depan, Pelaksanaan Pacu Jalur Kebudayaan Kuansing Akan Dikelola Badan Khusus

TELUK KUANTAN, HarianTimes.com Mulai tahun depan (2023), Pacu Jalur akan diurusi oleh Badan Pengelola Kebudayaan Pacu Jalur (BPKPC) dan tidak lagi dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Plt Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby Ak MM dalam rapat pembubaran kepanitiaan Pacu Jalur Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (17/11/2022) malam di Teluk Kuantan.

Dimana keinginan Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby itu, dalam rangka memfokuskan kebudayaan Pacu Jalur dalam hal promosi sehingga dapat dikenal lebih sempurna keseluruh penjuru negeri se-Indonesia nantinya.

“Kita akan bentuk Badan Pengelola Kebudayaan Pacu Jalur atau BPKPC, dimana badan ini khusus mengurusi terkait pacu jalur, kita akan bentuk ini melalui Perbup atau Peraturan Bupati nantinya,” ucap Suhardiman Amby.

Jika hal ini dapat dilaksanakan, sambung Suhardiman Amby, badan pengelola ini tentunya akan memiliki anggaran tetap untuk pelaksanaan pacu jalur di setiap kecamatan nantinya.

“Pacu jalur ini nantinya tidak lagi dilaksanakan hanya di bulan Agustus, melainkan dilaksanakan setiap hari hari besar, misalnya dalam rangka PGRI hingga hari jadi kabupaten nantinya, sehingga hal ini akan sinkron dengan wisata lainnya, seperti Guruh Gemurai dan wisata lainnya,” beber Suhardiman.

Lebih lanjut, dikatakan Suhardiman, Kabupaten Kuansing tidak kalah banyaknya tempat wisata dari daerah luar, misalnya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Dimana Kabupaten Kuansing juga punya banyak tempat wisata yang layak dan bagus untuk dikunjungi.

“Tinggal lagi bagaimana kita mengemas suatu event budaya dan tempat wisata yang kita punya, sehingga wisatawan dari luar tidak bosan dan tidak hanya datang dan menyaksikan pacu jalur saja, tapi juga kita suguhi dengan berbagai wisata lainnya, dengan demikian maka terjadilah peningkatan perekonomian masyarakat secara menyeluruh nantinya,” papar Suhardiman Amby yang bergelar adat Datuk Panglimo Dalam itu.

Dimana hal ini dilakukan, sambungnya, dengan tujuan agar pacu jalur ini cepat dikenal masyarakat ke seluruh daerah, provinsi dan negara lainnya nantinya. “Karena kita tidak hanya menyuguhi satu macam wisata saja, melainkan sepaket semuanya, sinkron semuanya,” kata Suhardiman Amby.

Menagapa pacu jalur ini harus diurusi oleh badan pengelola kebudayaan yang merupakan badan khusus, kata Suhardiman, guna untuk memudahkan sumber pengelolaan anggaran untuk pelaksanaan pacu jalur.

“Kalau sekarang kita terlalu lama, melakukan pembentukan kepanitiaan terlebih dulu, itupun tidak selesai dengan sekali rapat saja, dimana hal ini membuat terlalu boros untuk anggaran rapat pembentukan, baik itu kepanitiaan maupun pelaksanaannya. Jika sudah ditangani oleh badan khusus tadi, maka untuk pelaksanaannya akan lebih mudah dan sudah bisa bekerja sejak awal tahun sebelum pacu jalur dilaksanakan, dimana kedepan pacu jalur kita akan laksanakan di sepuluh kecamatan sepanjang Sungai Kuantan,” tandas Suhardiman.*

Berita Terkait

Berita Terpopuler