Kanal

Di Era Suhardiman Amby, Kuantan Singingi akan Menjadi Terdepan Dalam Soal Dunia Kesehatan

KABUPATEN Kuantan Singingi yang bersemboyankan Kota Jalur dengan motto Basatu Nogori Maju (Kuantan) Bersatu untuk Memajukan Negeri ini sekarang sudah membuka Badan Unit Layanan Daerah (BLUD) 25 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Puskesmas.

Dengan dibukanya BLUD 25 UPTD itu, berarti pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) sudah 24 jam. Jadi sekarang, kapan pun masyarakat memerlukan pemeriksaan kesehatan atau ada keluhan-keluhan kesehatan bisa segera dilayani oleh dokter-dokter.

Tidak itu saja, masyarakat Kuansing mulai sekarang juga sudah semakin mudah mendapat pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan aplikasi Aplikasi Kuansing Sehat Inovatif Siaga dan Pelayanan Prima (AKU-SIGAP) melalui handphone android.

AKU-SIGAP ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemkab Kuansing dalam memberikan  pelayanan kesehatan secara elektronik kepada masyarakat dengan cepat dan sigap.

Apalagi sistem pelayanan masyarakat ini akan menerapkan BLUD di 25 UPTD Kesehatan Puskesmas tersebar di Kabupaten Kuansing.

Sementara untuk pelaksanaan aplikasi AKU-SIGAP ini akan diberikan semua pelayanan. Dan pada waktunya nanti, diharapkan kepada BPJS dengan tercapainya angka 95 persen percepatan Universal Health Coverage (UHC), maka full pelayanannya oleh rumah sakit rumah sakit di seluruh Indonesia, bukan di Kuansing saja.

Strategi ini sudah lama digesa. Kini tinggal memaksimalkan pelayanan prima pada masyarakat, dengan biaya operasional bersinergi bersama BPJS Kesehatan.

Keberhasilan layanan AKU-SIGAP ini membutuhkan keterlibatan seluruh stokeholders, termasuk beberapa indikator pendukung seperti Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas kesehatan dan infrastruktur.

"Intinya kita ingin pelayanannya ready full. Dimanapun anak bersekolah, atau lagi kunjungan kemana-mana, atau sedang berwisata, ketika itu tercapai maka pelayanan kesehatan gratis di seluruh tanah air. Ini yang mau akan kita buat. Saya tentu menyiapkan seluruh sarana yang dibutuhkan. Mulai dari perbaikan infrastruktur di lapangan di tingkat kecamatan, peralatan UGDnya, rawat inapnya, kemudian paramedisnya, kelengkapan-kelengkapan perawatannya dan lain-lain, kita siapkan pagu anggaran yang cukup. Dan itu memang diatur dalam undang-undang. Mandatorinya 10 persen dari ruas APBD kabupaten, provinsi dan APBN," papar Plt Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby Ak MM saat jumpa pers bersama wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau usai acara Penetapan Penerapan BLUD 25 UPTD Kesehatan Puskesmas dan Peluncuran Aplikasi AKU-SIGAP serta Pertemuan Percepatan Universal Health Coverage (UHC) Kuantan Singingi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Jalan Abdoer Rauf, Talukkuantan, Senin (03/10/2022).

Suhardiman Amby meyakini pada waktunya Kuantan Singingi akan menjadi terdepan dalam soal dunia kesehatan.

"Saya bermimpi pada tahun 2030, ketika dokter-dokter yang sudah kita kirim ke seluruh universitas akan kembali dan ambil bagian dalam percepatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kuansing, Riau dan Indonesia pada khususnya. Dari Kuansing untuk Riau, Dari Kuansing untuk Indonesia, Dari Kuansing untuk Seluruh Masyarakat Tanah Air. Inilah mimpi kami," tuturnya.

Siapkan Tenaga Medis Handal dan Tangguh

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing juga menambah tenaga medis yang handal dan tangguh. Selain membekali pengetahuan tenaga medis dan perawat yang sudah ada melalui pelatihan dan workshop.

Tidak itu saja, Pemkab Kuansing sudah melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk biaya perkuliahan ditanggung Pemkab Kuansing secara bersinambungan. Sebagai bukti, Pemkab Kuansing tahun ini sudah mengirimkan 10 orang mahasiswa ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Dan tahun depan akan bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).

"Semuanya dibiayai,” terang pria yang lahir di Pulau Panjang Hilir 53 silam ini sembari menyampaikan, tahun 2027 mahasiswa yang lulus di bidang kesehatan ini akan mengabdi ke masyarakat dan akan ditempatkan sesuai tanggung jawab dan pengabdiannya.

Suhardiman yang menjabat Pelaksana Tugas Bupati sejak 20 Oktober 2021 ini, semua itu hanya sebuah ruas-ruas kecil dalam menuju Kuansing Hebat dan Ekonominya Kuat. Kalau didefinisikan, Kuansing Bermarwah. Dan untuk penguatan visi misi itu dibikinlah motto baru "Kuansingnya Harus Hebat, Dokternya Hebat-Hebat Kompetensinya, Rumah Sakitnya Juga Harus Hebat, kemudian pelayanannya Harus Hebat". Kalau bahasanya kerennya, 3S (Salam Senyum dan Sapa). Artinya, tidak ada lagi pegawai rumah sakit dan di UPTD melakukan pelayanan yang tidak maksimal.

"Berangkat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuansing, kesehatan bagian dari ruas penting yang akan dikejar pencapaian target-targetnya. Sehingga pada waktunya, tidak ada lagi masyarakat Kuantan Singingi yang tidak dilayani secara berkeadilan," katanya.

Walaupun Kuansing daerah kecil, sambung Suhardiman Amby yang bergelar Datuk Panglimo Dalam ini, tetapi harus ada program unggulan yang memang harus disiapkan dan direncanakan dengan matang. Untuk itu mungkin, pers tetaplah melakukan pengawalan-pengawalan.

"Seperti beberapa waktu lalu ada pasien yang ditolak, lalu wartawan kontak saya. Lalu aaya telepon Direktur Rumah Sakitnya. Kemudian dicarinya pasien itu dan akhirnya dilayani dengan baik. Intinya saya tidak mau lagi mendengar ada masyarakat Kuantan Singingi kesulitan dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu, negara wajib menjamin, negara wajib hadir, kepala daerah wajib melindungi seutuhnya kesehatan masyarakat Kuantan Singingi. Insya Allah kita akan buktikan bahwa seluruh masyarakat Kuantan Singingi akan bisa dijamin secara utuh kesehatannya oleh dunia kesehatan dengan kerjasama-kerjasama dengan pihak BPJS yang ditunjuk oleh negara. Karena BPJS ini memang ditunjuk negara monopoli kan. Ketika kita lunasi dan kita penuhi seluruh kewajiban kita, BPJS nya harus cepat dan jangan berlama-lama ketika rakyat membutuhkan. Jangan ada lagi alasan macam-macam ketika ada keinginan, kebutuhan masyarakat maka BPJS harus siap dan rumah sakit harus standby," tutur Suhardiman Amby.

Intinya adalah, pemerintah daerah lokus untuk dunia kesehatan. Kenapa? karena dunia kesehatan ini bagian dari lokus utama yang ingin dicapai bersamaan dengan dunia pendidikan.

Secara geografi luas Kuantan Singingi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tentang Tata Ruang RTRW Provinsi Riau lebih kurang 537.000 meter persegi. Dari luasan itu, 300an ribu lebih ditanami pohon kelapa sawit, kemudian lebih dari 13 ribu lebih adalah kebun karet, 86 ribu tanaman industri akasia dan sisanya adalah kawasan-kawasan lindung (HPT, HP, Suaka Marga Satwa). Kemudian untuk kawasan kewenangan daerah yang ATR dikhususkan untuk pemukiman, perkebunan rakyat, pertanian, fasilitas umum, perkotaan hanya lebih kurang 100 ribu hektare saja kondisi kewenangan daerah untuk mengelolanya.

"Dalam ruang gerak sempit itulah kita lakukan dari hari ke hari pemanfaatan ruang baik untuk pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pembangunan dunia kesehatan, kemudian menata pola ruang yang cukup, yang sehat, nyaman dari hari ke hari akan kita pola dan ditata secara baik. Sehingga saat kita membangun tidak melanggar pola ruang yang sudah kita lakukan," ujar Suhardiman Amby.

Potensi-potensi ini diharapkan semuanya bagian dari ruas-ruas yang akan menunjang dunia kesehatan. Untuk menunjang dunia kesehatan ini, Perbasnaz akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup) yang akan segera ditandatangani. Dimana sesuai dengan Undang-Undang Basnaz, 2,5 persen dari laba perusahaan, dari hasil pertanian perkilonya itu sebenarnya 10 persen diambil diangka 2,5 persen.

"Jadi kalau nanti Basnaznya sudah kuat,  ada sekitar Rp180 miliar potensi zakat ini yang akan kita berdayakan untuk dunia kesehatan, untuk sekolah, untuk pembangunan, untuk infrastruktur yang percepatan-percepatan ini akan kita mulai. Insya Allah, pada minggu ini Perbupnya akan saya tanda tangani. Dan Basnaz serta UPZ nya segera bergerak ke pabrik-pabrik yang ada di tingkat masing-masing," sebut Suhardiman Amby.

Jadi intinya, antara program pemerintah dengan kekuatan-kekuatan dunia usaha baik pertanian maupun dunia usaha perkebunan atau industri-industri pabrik kelapa sawit dan lainnya akan teradopsi semuanya mendukung tujuan-tujuan sebagai implikator awal mempercepat jalannya untuk menyukseskan target-target RPJMD yang memang tahunnya pendek. Yang mana tahun 2024 itu sudah serentak.

"Paling tidak dari total 100 persen itu kita mengejar diangka 60 sampai 68 persen dari target RPJMD itu harus tercapai. Termasuk sarana sumber daya manusia kesehatan, target kita paling tidak diangka 65 persen tercapai pada tahun 2024 akhir," sebut Suhardiman Amby.

Dengan pencapaian target-target itu nanti,  maka pelayanan-pelayanan maksimal yang diinginkan oleh masyarakat Kuantan Singingi, Riau dan Indonesia betul-betul dapat dilihat dan dirasakan secara nyata, bukan hanya dalam konsep.

'Ini Pak Kadis Kesehatan harus membuktikan. Realisasi harus kita buktikan. Di tahun-tahun akan datang harus kita capai. Karena capaian-capaian yang akan kita capai masih ada sekitar 42 ribu yang belum kita tuntaskan. Sehingga nanti UHC itu terpenuhi di atas angka 90 persen. Dan kedepan ditarget berapa kemampuan keuangan daerah, berapa kewajiban-kewajiban CSR dan berapa dari Basnaz. Nanti akan kita kumpulkan, sehingga full semuanya terlayani dengan baik. Dengan begitu, pihak BPJS tidak ada alasan untuk tidak melayani seluruh masyarakat Kuantan Singingi," tegas Suhardiman Amby.

Intinya Kuansing ingin berbenah diri, ingin ada perubahan baru, ingin ada perbaikan, ingin ada inovasi-inovasi yang memang kadang-kadang mengganggu kenyaman-kenyamanan orang. Tetapi itu harus dilakukan untuk memperbaiki dalam perbaikan-perbaikan terhadap kesehatan masyarakat dan pelayanan secara umumnya.

Luncurkan Aplikasi AKU-SIGAP

Dalam rangka itu semua, Plt Bupati Kuansing membangun strategi baru dalam pelayanan kesehatan. Dan strategi membuahkan hasil. Sebagai bukti, puskesmas dengan bertungkus lumus akhirnya berhasil juga menjadi BLUD.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan terobosan baru dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kuansing melalui Aplikasi Kuansing Sehat Inovatif Siaga dan Pelayanan Prima (AKU-SIGAP).

Ini salah satu komitmen Pemerintah Daerah Kuansing dalam meningkatkan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat.

Begitu juga dengan penetapan dan penerapan BLUD 25 UPTD Kesehatan Puskemas se Kabupaten Kuansing diharapkan puskesmas dapat melayani masyarakat demgan baik.

Atas pencapaian menerapkan BLUD 25 UPTD Kesehatan Puskesmas tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, memberikan apresiasi kepada Pemkab Kuansing serta Diskes Kuansing. Karena banyak kemudahan yang dapat dilakukan dengan Puskemas BLUD, karena puskesmas mempunyai keluasaan dalam pengelolaan keuangan, sehingga nantinya mau APBD ketok palu apa tidak, puskesmas sudah bisa memanfaatkan BLUD untuk kegiatan operasionalnya, membeli obat-obatan bahkan memperbaiki yang lain-lain bisa menggunakan anggaran BLUD.

"Kami mendukung program dan inovasi yang diterapkan. Apalagi dilengkapi dengan Aplikasi AKU-SIGAP. Ini salah satu capaian yang luar biasa dilakukan oleh Pemkab Kuansing melalui Diskes Kuansing. Apalagi kita tahu, Kementerian RI telah menerbitkan Permenkes 24 tahun 2022, bahwa per 31 Desember tahun 2023 mendatang, seluruh Puskesmas di Indonesia harus menggunakan Aplikasi dan Kabupaten Kuansing sudah menggunakan Aplikasi AKU-SIGAP," beber Zainal Arifin.

Sekadar diketahui, Aplikasi AKU-SIGAP dibuat oleh anak-anak negeri Kuansing yang bekerja di Dinas Kominfo Kuansing.

AKU-SIGAP merupakan implementasi dari visi misi Bupati Kuansing yakni 'Kuansing Negeri Bermarwah' pada misi ke empat yaitu 'berwawasan'

Aplikasi AKU-SIGAP hadir guna memperpendek rentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kuansing serta minimalisir persoalan-persoalan terkait pelayanan kesehatan.

Meskipun hal ini bukan satu-satunya solusi tapi paling tidaknya persoalan-persoalan pelayanan sudah dapat diminimalisir.

"Aplikasi Aku-Sigap, kami akui belum sempurna. Tapi kami akan terus berkomitmen melakukan pengembangan dan perbaikan sesuai kebutuhan masyarakat dan peraturan berlaku dan kami juga dapat dukungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuansing," sebut Plt Kepala Diskes Kuansing Jafrinaldi Sidiq.(*)

Penulis: Zulmiron
Hariantimes.com

Berita Terkait

Berita Terpopuler