Kanal

PHR Gelar Workshop Saatnya Remaja Berperan dalam Pencegahan Stunting

Pekanbaru, Hariantimes.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau menggelar workshop ”Saatnya Remaja Berperan dalam Pencegahan Stunting” di Pekanbaru, Selasa (30/08/2022).

Kegiatan ini diikuti sekitar 130 siswa dan mahasiswa dari sejumlah sekolah menengah atas, perguruan tinggi, maupun sekolah tinggi kesehatan.

Tampak juga hadir dalam acara pembukaan workshop adalah Said Masri dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau dan Valerina dari SKK Migas Sumbagut.

”PHR merupakan salah satu perusahaan di Riau yang sangat peduli terhadap upaya pencegahan stunting. Kami berharap kontribusi PHR menjadi dorongan bagi perusahaan lainnya untuk membantu pemerintah dalam konvergensi upaya pencegahan stunting,” harap Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy.

Saat ini, sebut Masrul Kasmy, prevalensi stunting di Riau sekitar 22 persen. Dan Pemerintah menargetkan angka itu turun menjadi 14 persen pada 2024.

Sementara VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin menyebutkan, program pencegahan stunting ini merupakan salah satu Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR di bidang kesehatan. Untuk program ini, PHR bekerjasama dengan PKBI Riau yang menjadi mitra pelaksana program.

"Tahun ini, PHR WK Rokan akan menjalankan program pencegahan stunting di 57 Posyandu di empat kabupaten di Riau yakni Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir dan Siak. Kegiatan utamanya antara lain pemberdayaan lebih dari 100 kader posyandu; pelaksanaan kegiatan rutin bulanan posyandu; promosi dan sosialisasi kesehatan; serta pemberian makanan tambahan dan pemberian peralatan pendukung seperti alat timbang berat badan dan pengukur tinggi badan. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan status gizi pada Ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun dengan mobilisasi Posyandu," papar Sukamto Tamrin.

Dikatakannya, stunting akan berdampak besar bagi generasi mendatang apabila tidak ditangani dengan baik.

"Kita semua tentu ingin memberikan tongkat estafet pembangunan kepada generasi yang sehat dan kuat agar Indonesia semakin maju dan sejahtera,” ucap Sukamto Tamrin.

Program pencegahan stunting PT PHR di Provinsi Riau, beber Sukamto Tanoto, dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Yang mana kegiatannya tak hanya mencakup para orangtua, tapi juga kalangan remaja.

Terobosan ini, sambung Sukamto Tanoto, bertujuan untuk mencegah stunting sejak dini atau hulu melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kepedulian terhadap isu ini di kalangan remaja sebagai para calon orangtua agar terwujud generasi masa depan yang bebas stunting.  

Sedangkan Ketua Pengurus Daerah PKBI Riau Khairunnas menyampaikan, remaja merupakan kelompok potensial yang bisa dilibatkan dalam berbagai program pencegahan sejak dini karena stunting adalah sebuah siklus. Jika calon ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja, maka akan berisiko mempunyai anak kurang gizi dan anak akan mencontoh pola makan ibunya.

"Remaja harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mumpuni untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu stunting," katanya.

Program pencegahan stunting selaras dengan program pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ Daerah (RPJMN/ RPJMD) tahun 2019-2024 dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan penghargaan kepada PHR sebagai Juara ke-3 Nasional kategori donatur dengan jumlah donasi terbanyak dalam Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting.

Penghargaan diserahkan melalui Gubernur Riau bertepatan acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Provinsi Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, pada Juli 2022 lalu.

Sebelumnya di tingkat lokal, kepedulian PHR terhadap upaya pencegahan stunting juga pernah mendapatkan penghargaan dari Bupati Siak pada akhir Maret 2022 lalu.

PHR bekerjasama dengan PKBI Riau, sebagai menjadi mitra pelaksana program, melaksanakan kegiatan utamanya antara lain, pemberdayaan lebih dari 100 kader posyandu; pelaksanaan kegiatan rutin bulanan posyandu; promosi dan sosialisasi kesehatan; serta pemberian makanan tambahan dan pemberian peralatan pendukung seperti alat timbang berat badan dan pengukur tinggi badan. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan status gizi pada Ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun dengan mobilisasi Posyandu.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler