Kanal

Kodam I/BB Kembali Kirim 4 Truk

Pekanbaru, Hariantimes.com - Kodam I/Bukit Barisan kembali menyalurkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (19/10/2018) pagi.

Kali ini, Kodam I/Bukit Barisan melibatkan Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Daerah I/Bukit Barisan.

Penyaluran bantuan dilakukan oleh Tim Bantuan Kodam I/BB yang dipimpin Pabandya Wanmil Ster Dam I/BB, Letkol Inf Rio Purwantoro bersama tiga personel, dibantu 2 orang dari pers Bekangdam XIV/Hsn langsung dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

"Bantuan keseluruhannya diangkut dengan 4 truk yang berangkat pukul 07.05 WITA melalui jalan darat dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan menuju lokasi bencana di Kota Palu," sebut Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Muhammad Sabrar Fadhilah.

Pada pukul 12 .04 WITA , sebut Pangdam I/BB, timnsampai Kota Pare Pare untuk istirahat sejenak, ishoma Sholat Jumat dan mampir ke Kodim Pare Pare sekaligus melaksanakan publikasi.

"Kita sengaja mengirim tim bantuan ke Kota Makassar untuk berbelanja kebutuhan yang akan disalurkan kepada korban bencana alam gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala," sebut Pangdam)l I/BB, Mayjen TNI Muhammad Sabrar Fadhilah bersama Ketua Persit KCK PD I/Bukit Barisan, Ny Trisasanti M Sabrar Fadhilah.

Adapun bantuan yang dibeli untuk kemudian disalurkan ke lokasi bencana, beber Pangdam, berupa beras 2673 sak, gula 1000 Kg, susu SGM 500 kotak, susu kental kaleng Frisian Gold 1000 kaleng, minyak Bimoli kemasan 2 liter sebanyak 1000 bungkus, pempers 1000 bungkus, tenda 100 buah, selimut 400 helai dan tikar 100 lembar. 

Sementara itu, Pabandya Wanmil Ster Dam I/BB, Letkol Inf Rio Purwantoro menambahkan, seluruh kendaraan yang mengangkut bantuan Kodam I/BB dan Persit KCK PD I/BB menuju Palu, Sigi dan Donggala dipasangi banner bertuliskan "Kodam I/BB dan Persit KCK PD I/BB Peduli Bencana Palu,Sigi dan Donggala". 

Menyangkut estimasi lamanya waktu perjalanan dari Kota Makassar menuju Kota Palu, Mayor Masniar memperkirakan tak kurang dari 48 jam. 

"Perjalanan akan lebih lambat karena kondisi kendaraan yang sarat muatan, sehingga kecepatan akan menyesuaikan dengan muatan," katanya.(*/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler