Pekanbaru, Hariantimes.com - Secara nasional, Provinsi Riau saat ini memiliki perkbunan kelapa sawit terluas di Indonesia, dengan luas lahan mencapai 2,5 juta hektare lebih. Kondisi ini seharunya mendorong pemerintah dan perusahaan, memperkokoh industri sawit untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Pusat, Joko Supriyono dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke IV GAPKI Cabang Riau, Rabu (16/12/2020) di SKA Co-Ex Pekanbaru.
"Riau menjadi industri kelapa sawit terbesar di Indonesia. Ini seharusnya membuat GAPKI Cabang Riau tampil lebih menonjol lagi dikancah nasional. Ketua terpilih nantinya bisa berkolaborasi dengan pemerintah mensejahterakan masyarakat," ungkap Joko dalam sambutannya secara virtual sebelum membuka Muscab VI Gapki Riau.
Sementara itu, Ia juga menyampaikan implementasi kebijakan yang menjadi perhatian, yaitu kebijakan terkait dengan biodiesel dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Pemerintah daerah dan pusat, konsisten dalam mengimplementasikan kebijakan biodiesel menjadi senjata bagi pelaku usaha ekspor dalam negeri untuk mengendalikan pasokan dan permintaan. Tantangan yang menjadi perhatian serius bagi industri sawit juga berasal dari regulasi, yaitu mengimplementasi UU Ciptaker yang semestinya bisa memberi dukungan kepada industri sawit," terang Joko.
Selain itu, Joko juga menyampaikan, penerapan truk ODOL (Over Dimension Over Loading) di Riau sudah mulai diterapkan. Bahkan truk ODOL yang membawa CPO (Crude Palm Oil) sudah tidak diizinkan masuk melintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai.
"Untuk penerapan truk ODOL, masih terua kita perjuangkan. Sebab, hasil diskusi kita dengan Apindo melalui kajian ilmiah penerapan truk ODOL itu diterapkan 2023. bukan sekarang ini diterapkan," jelasnya.(*)