Kanal

Asep: Kerjasama Kami Ini Satu Kesatuan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah terus berdatangan ke Kantor Sekretariat Asosiasi Pengacara Syariah Riau dan Sekretariat Forum Pemimpin Redaksi (FPR) Riau.

Jika bantuan sebelumnya berasal dari Kelompok mahasiswa Universitas Riau dan sejumlah warga Desa Sialang Kubang, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar. Pada Senin (08/10/2018) siang, bantuan kembali datang dari Komunitas Fals Mania Lintas Indonesia (Famali) Pekanbaru.

"Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, kita kembali menerima penyaluran sumbangan untuk Palu dari Komunitas Fals Mania Lintas Indonesia (Famali) Pekanbaru yang disalurkan melalui Forum Pemimpin Redaksi (FPR) Riau dan Asosiasi Pengacara Syariah Riau," ujar Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Riau, Asep Ruchiyat SH MH kepada awak media usai menerima bantuan peduli korban gempa dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi dari Komunitas Famali di kantornya, Jalan Handayani, Kelurahan Maharatu. Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Penyerahan bantuan Komunitas Famali tersebut diterima langsung oleh Ketua APSI Riau, Asep Ruchiyat dan Presiden FPR, Fazar Muhardi yang di dampingi Wasekjend II FPR, Zulmiron, Koordinator Humas Del Fadilah, dan ada utusan wartawan dari SCTV dan Indosiar.

Dalam hal ini, sebut pengacara kondang ini, Komunitas Komunitas Famali Pekanbaru telah mengumpulkan berupa pakaian dan barang-barang lainnya untuk disalurkan ke korban gempa bumi dan tsunami Palu dan Donggala melalui Forum Pemimpin Redaksi (FPR) Riau dan Asosiasi Pengacara Syariah Riau.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan apa yang diberikan oleh Fals Mania Pekanbaru ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Palu, Donggala dan Sigi," harap Asep seraya menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan relawan untuk diberangkatkan menyalurkan bantuan ke korban gempa dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi.

"Kita sudah mempersiapkan relawan yang Insya Allah tiga orang  untuk dikirim ke Palu dalam waktu dekat ini," kata Asep.

Lalu, apa barang-barang apa saja yang sudah terkumpul? Asep menyebutkan, semuanya Alhamdulillah untuk sementara ini berupa pakaian anak-anak dan pakaian untuk orang dewasa. Dan sekarang ini bahkan masih ada yang akan memberikan bantuan lagi yakni dari Persatuan Mitra Sunda Riau (Misuri). Bantuan ini akan disalurkan melalui Asosiasi Pengacara Syariah Riau dan Forum Pemred Riau.

Selain dalam bentuk barang, apa ada dalam bentuk uang? Asep mengatakan, kalau dari Komunitas Komunitas Fals Mania Famali Pekanbaru infonya mereka juga sudah mengumpulkan dana. Sekarang tinggal lagi dari merestui dari komunitas lainnya lagi untuk disalurkan melalui Asosiasi Pengacara Syariah Riau dan Forum Pemred Riau.

"Dan dari yang lainnya, alhamdulillah ada juga dana yang sudah terkumpul. Baik dari anggota Asosiasi Pengacara Syariah Riau dan dari masyarakat juga," ujar Asep.

Terkait posko peduli korban gempa dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi, sudah berapa lama Asosiasi Pengacara Syariah Riau dan Forum Pemred Riau bekerjasama? Asep menyebutkan, kurang lebih satu minggu. Yang mana lokasi poskonya ada dua yakni di Sekretariat Asosiasi Pengacara Syariah Riau, Jalan Handayani, Kecamatan Marpoyan Damai dan di Sekretariat Forum Pemred Riau, Jalan Gulama.

"Kerjasama kami ini satu kesatuan. Mudah-mudahan bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk kedepannya. Dan mudah-mudahan tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan," tutur Asep.

Guna mengantisipasi adanya kendala dalam pendistribusian bantuan ini nanti, kata Asep, pihaknya sudah komunikasi dengan Presiden FPR bahwa nanti akan menggunakan jasa-jasa seperti kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk di Riau atau dengan pihak Auri untuk pendistribusian bantuan ke Palu.

"Dan disana nanti sebelum pendistribusian sampai, Insya Allah, mudah-mudahan kita sudah ada disana. Supaya nanti kita secara langsung menyerahkan bantuan tidak hanya simbolis tapi juga langsung ke masyarakat yang menjadi korban gempa dan tsunami untuk pendistribusiannya," sebut Asep.

Mengenai pendistribusian bantua di Palu nanti, kata Asep, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Bahkan Presiden FPR juga sudah melakukan komunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait disana.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada solusi yang terbaik. Dan kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak disana untuk mendampingi tim relawan kita nanti. Dan kebetulan Asosiasi Pengacara Syariah disana sudah mengkomunikasikan dan mungkin nanti kita akan turun, mana yang menurut kita belum tersentuh bantuan. Tetapi kalau menurut kita sudah tersentuh, yang penting dan yang jelas sekarang ini bagaimana pendistribusian bantuan ini langsung diterima orang-orang yang memang membutuhkan," tutur Asep.

Dikesempatan ysng sama, Presiden FPR, Fazar Muhardi menyebutkan, selain di Kantor APSI Riau, bantuan saat ini juga telah menumpuk di Rumah FPR yang berlokasi di Jalan Gulama.

"Sama, bantuannya juga berupa puluhan karung pakaian dan puluhan kotak makanan siap saji yang nantinya akan sama-sama dikirimkan menggunakan pesawat Hercules TNI AU," sebut Fazar.

Untuk pengiriman bantuan pakaian dan makanan itu, sebut Fazar, baik APSI maupun FPR masih menunggu hasil koordinasi antara Pemda Kota Pekanbaru dengan Lanud Roesmin Noerjadin.

"Sebelumnya kita sudah komunikasi dengan pihak BPBD Pekanbaru yang juga melakukan misi kemanusiaan untuk korban gempa dan tsunami Sulteng. Pengiriman bantuan akan diupayakan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU, namun jadwal keberangkatan masih menunggu dari Lanud Roesmin Nurjadin," kata Fazar.

Fazar menjelaskan, FPR yang menjadi wadah komunikasi bagi kalangan pemimpin redaksi dari berbagai media yang ada di Riau merasa tergerak untuk membantu korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala.

"Seperti kita ketahui, bahwa saudara-saudara kita di Sulteng membutuhkan perhatian kita, mereka membutuhkan uluran tangan yang cepat dan tepat," katanya.

Reaksi ini katanya, dilakukan juga mengingat Pemda Provinsi Riau yang belum mengambil langkah dan sikap untuk menyalurkan bantuan dengan alasan kondisi APBD yang defisit.

"Sebagai sesama manusia, kita adalah saudara, penderitaan saudara kita di Sulteng juga adalah penderitaan kita," katanya.(ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler