Kanal

Pamor Gratiskan 10 Ribu Mangkok Bakso ke Masyarakat

Pekanbaru, Hariantimes.com
Pagelaran seni tradisional adiluhung wayang kulit mengambil lakon Wahyu Tejomoyo bersama Ki Dalang H Kenur Sragen Solo mampu memukau ribuan masyarakat pecinta seni.

Terbukti, masyarakat tidak bergeming dari tempat duduknya sampai menjelang subuh dinihari.

Acara puncak agenda tahunan Paguyuban Masyarakat Solo Riau (Pamor) ini dalam rangka memperingati bulan Syuro.

Ketua umum Pamor Bagus Santoso dihadapan lautan ribuan masyarakat pecinta seni  yang hadir mengatakan l, Pamor menampilkan model paguyuban yang berbeda, yaitu mengkolaborasi dua kekuatan yang saling mendukung yaitu seni budaya dan wirausaha. 

“Pamor menjadi pendopo yang adem dengan mengobarkan semangat melestarikan seni budaya dengan tetap berkarya mengembangkan wirausaha yang mandiri,” tutur Bagus yang juga Wakil Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Riau ini.

Dalam sekapur sirihnya, Bagus kembali menyatakan, Pamor adalah paguyuban yang dibanggakan oleh masyarakat keturunan Jawa di Riau, khususnya yang memiliki komitmen melestarikan seni budaya dan sukses berwiraswasta terutama kuliner dari pemilik warung bakso, mie ayam, pecel lele, mbok jamu, soto dan sate.

Disamping itu, juga banyak anggota dari lintas pejabat vertikal dan daerah. Sedangkan Anggota seni budaya meliputi paguyuban kuda lumping, reog, ketoprak dan gamelan wayang kulit.

Dikesempatan itu, Ketua Panesehat Pakde Tugimin menyebutkan, Pamor membuktikan sebagai wadah yang bisa menautkan persaudaraan dan saling membantu dalam berbagai hal terutama terkait wirausaha dan seni budaya. 

Ditambahkan Pakde Tugimin yang dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang penggilingan bakso di Riau ini, Pamor dalam pengelolan dana menerapkan saldo nol, tetapi selalu siap pendanaan kapan saja.

“Kami tidak pusing dengan dana karena seluruh anggota sudah memiliki pekerjaan, maka kami mandiri dan tidak ada istilah proposal meminta bantuan. Maka Pamor sangat independen, merdeka. Pengurus dan anggotanya bebas masuk organisasi berpolitik silahkan, kami akan komitmen saling membantu," tutur Pakde Tugimin yang secara ikhlas membangun Pendopo Joglo khas Solo untuk sekretariat Pamor di jalan Pertanian Pekanbaru.

Puncak acara bertambah berbobot dengan hadirnya Gubernur terpilih KRT Syamsuar Darmo Dipuro yang jauh hari sudah mendapatkan gelar KRT dari Keraton Solo Surakarta. 

Dalam sambutannyan, Syamsuar memberikan apresiasi atas upaya melestarikan seni budaya.

Syamsuar juga memberikan piagam penghargaan kepada 10 komunitas Jawa di Riau yang dinilai telah berjasa dan turut bergabung dalam tim relawan gotong royong SAE.

Nampak Hadir tamu kehormatan dari Surakarta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama rombongan, Pimpinan DPRD Riau Novialdy Jusman,anggota DPRD Riau Sugianto, Pimpinan DPRD Kota Sigit Juwanto, Forkominda, FKP, LAM, Pimpinan Paguyuban- Paguyuban se Riau LAM, IKJR, PKNS, PSMTI, Masyarakat Sunda, Sulawesi dan yang lainnya. 

Acara bertambah heboh dan meriah dengan tampilnya ibu-ibu Srikandi Pamor menampilkan suguhan kreasi tari lenggang lenggok gemulai dengan memadukan lagu Melayu lancang kuning berlayar malam plus tembang jawa populer perahu layar.  Menjadi ciri khas Pamor malam Itu panitia juga menggratiskan 10 ribu mangkok bakso gratis kepada seluruh penonton disamping juga hasil bumi jagung, ubi, kacang rebus serta kue mue hasil karya dan sumbangan anggota pamor.(*/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler