Kanal

PWI Dorong Dewan Pers Segera Pidanakan Pelaku Pemalsuan Sertifikat UKW

Jakarta, Hariantimes.com - PWI Pusat mendorong Dewan Pers agar segera memproses secara hukum serta mempidanakan pelaku pemalsuan sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Pasalnya, perbuatan pemalsuan sertifikat UKW ini merupakan tindak pidana, karena mencatut nama Ketua Umum dan Sekjen PWI Pusat, serta mantan Ketua Dewan Pers, Stenly Adi Prasetyo. 

"Dewan Pers sebagai lembaga yang sah secara hukum mengeluarkan sertifikat UKW bagi wartawan diharapkan memproses secara hukum perbuatan ini. Dan hal ini tidak boleh didiamkan," tegas Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari didampingi Sekjen Mirza Zulhadi, usai rapat pleno Pengurus PWI Pusat, di Kantor PWI Pusat,  Gedung Dewan Pers, Lt 4, Jalan Kebonsirih, Jakarta Pusat, Selasa (02/06/2020).

Dalam sertifikat itu, jelas Atal, sangat jelas terlihat palsunya. Seperti tertera yang bertanda tangan Ketua Dewan Pers Adi Prasetyo. Padahal sejak 21 Mei 2019, Ketua Dewan Persnya sudah Prof M Nuh. Jadi bukan Adi Prasetyo lagi. 

"Kami juga tidak pernah menandatangani sertifikat yang dimaksud," tambah Atal S Depari seraya juga menjelaskan, hingga saat ini, baik PWI Pusat dan PWI Daerah belum dan tidak pernah menyelenggarakan UKW secara virtual. Pasalnya, materi uji UKW ini belum memungkinkan untuk dilakukan secara virtual atau online.

"Jadi kami himbau juga kepada seluruh wartawan serta lembaga-lembaga mitra PWI, baik pusat dan daerah, jika mendapatkan adanya Informasi terkait Uji Kompetensi Wartawan secara virtual, yang mengatasnamakan PWI, sebaiknya dikonfirmasi dulu ke Pengurus PWI Pusat atau PWI Daerah. Atau bisa juga di konfirmasi kepada lembaga penguji lainnya," imbau Atal.

Sementara itu, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Agung Dharmajaya mengaku mendukung langkah PWI terkait kasus sertifikat UKW Palsu.

"Kami juga sudah mempelajari sertifikat UKW palsu tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah mengklarifikasi ke mantan Ketua Dewan Pers Adi Prasetyo. Dan Pak Adi tidak pernah menandatangani sertifikat UKW palsu tersebut. Dewan Pers juga sudah megeluarkan Surat Edaran yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pers M.Nuh, dengan nomor 02/SE-DP/V/2020, tentang Uji Kompetensi Wartawan Online itu adalah kegiatan ilegal. Hingga saat ini belum ada payung hukum tentang UKW Online," tegas Agung. 

Dewan Pers juga menegaskan sesuai kesepakatan DP dengan konstituennya yang telah ditetapkan dalam peraturan Dewan Pers nomor 01/Peraturan-DP/X/2018 tentang standar kompetensi wartawan bahwa UKW dilakukan secara langsung tatap muka dengan penguji dan wartawan sebagai peserta uji.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler