Kanal

Bupati Meranti Keluarkan 6 Poin Kebijakan Penting

Pekanbaru, Hariantimes.com - Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi berusaha mengantisipasi kemungkinan terburuk dan berbuat yang terbaik bagi masyarakat Meranti dari ancaman virus Covid-19.

Guna mengantisipasinya, Bupati menetapkan Status Siaga Darurat Covid-19 dan menjalankan protap pengecekan, pendataan dan mengawasi warga yang datang dari luar negeri mulai Senin (16/03/2020).

"Kita ingin menjamin orang yang datang dari luar Meranti sehat wal'afiat, terutama yang baru datang dari Malaysia dan Singapura," ujar Bupati.


Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi saat menyapa para kepala daerah
di ruang rapat koordinasi Pembahasan Penanggulangan
Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau.

Seperti diketahui dengan letak geografis Meranti yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan masyarakatnya banyak bekerja diluar negeri sehingga sangat rentan terjadi penyebaran Covid-19, berhubung penyebaran Corona Covid-19 didua negara tetangga tersebut sudah cukup menghawatirkan.

"Mulai hari ini kita menetapkan status Siaga Darurat Covid-19," ucap Bupati.

Sejauh ini diakui Bupati Irwan belum ada masyarakat Meranti yang positif terjangkit Covid-19 agar kondisi itu dapat dipertahankan mulai hari ini (Selasa.red), Pemerintah Daerah akan melakukan pengecekan, pendataan serta pengawasan semua pendatang yang berasal dari luar negeri dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Meranti Drs. Irwan M.Si didampingi Kapolres Meranti dan Instansi Vertikal terkait kepada penumpang kapal yang baru sampai di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.

Pada kesempatan itu Bupati juga berharap peran aktif para penumpang yang merasa demam, sesak nafas atau merasa kurang sehat untuk segera memeriksakan dirinya sehingga dapat dilakukan penanganan dini.

"Jika bapak-ibu ada yang merasa demam tolong melaporkan dan memeriksakan diri," ajak Bupati.



Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) Pembahasan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau bersama Gubernur Riau dan semua pemangku kebijakan utama di Provinsi Riau di Balai Pauh Jangi, Gubernuran, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (16/03/2020).

Selanjutnya Bupati Irwan juga menghimbau kepada warga yang baru datang dari luar negeri selama 15 hari kedepan untuk tidak terlalu banyak beraktifitas diluar rumah. Himbauan ini sesuai dengan masa inkubasi Virus Covid-19 yang berproses selama 14 hari.

"Saya himbau mulai hari ini hingga 15 hari kedepan bapak-ibu jangan melakukan aktifitas diluar rumah apalagi mengunjungi lokasi keramaian," imbau Bupati.

Dan selama 2 pekan ini, warga yang baru datang dari luar negeri secara rutin akan dikunjungi oleh petugas dari Puskesmas untuk memastikan tidak terjangkit Corona Covid-19 dan menyebarkannya kepada masyarakat.

"Selama 14 hari kedepan warga yang datang dari luar negeri akan dikunjungi petugas dari Puskesmas, untuk itu saya minta masyarakat dapat koorperatif selepas itu silahkan melanjutkan aktifitas seperti biasa," jelas Bupati.

Bupati menekankan Pemkab. Meranti tidak ingin ada warganya yang terjangkit Covid-19 apalagi menyebarkan kepada keluarga dan masyarakat lainnya.

Untuk mensukseskan gerakan Cek, Data dan Awasi warga dari luar negeri antisipasi Covid-19, Bupati juga meminta pihak Imigrasi untuk mendata warga asing yang masuk dan meminta Camat hingga Kades mengawasi setiap warganya yang baru datang dari luar negeri.

"Apa yang kita lakukan ini adalah sebagai bentuk rencana aksi penetapan status siaga darurat Covid-19," tambahnya.

Lebih jauh dikatakan Bupati, dirinya juga menghimbau kepada pengurus masjid dan rumah ibadah untuk mengurangi kegiatan yang mengumpulkan jemaah ramai terutama dalam 15 hari kedepan.

Begitu juga kepada masyarakat Meranti yang berada diluar negeri dan ingin melakukan ziarah kubur di Meranti, Bupati menghimbau untuk menahan diri masuk ke Selatpanjang hal itu demi kebaikan yang bersangkutan dan masyarakat Meranti secara umum.

"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri melakukan kegiatan silahturahmi yang tidak perlu dan menjaga anak-anak untuk tetap berada dirumah agar tidak tertular dan menularkan Covid-19," imbau Bupati.

Dan terkait untuk mengantisipasi penyebaran Corona Covid-19 ini, Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr Misri telah mengeluarkan enam point kebijakan penting untuk ditindaklanjuti.

Enam point tersebut, Pertama; segera dipasang gate thermal scaner di Pelabuhan Tanjung Harapan. Peralatan tersebut diperkirakan sampai di Selatpanjang, Selasa (17/03/2020).

Kedua; mengikuti instruksi Gubernur dan Kementerian Pendidikan untuk meliburkan sekolah mulai Senin (16/03/2020).

Ketiga; menginstruksikan kantor-kantor OPD menyediakan hand sanitizer atau sabun cuci tangan.

Keempat; Dinas Kesehatan, Camat, Kelurahan/Kepala Desa agar memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai covid-19 dan cara-cara pencegahannya secara langsung atau melalui baliho dan spanduk.

Kelima; Pemerintah daerah akan mengurangi/menunda kegiatan mengumpulkan banyak orang. Dan terhadap kegiatan masyarakat seperti kegiatan keagamaan akan segera dibahas dengan unsur masyarakat terkait dalam waktu dekat.

Keenam; Meningkatkan kesiapsiagaan terutama aparatur bidang kesehatan serta terus berkoordinasi dengan pihak terkait baik provinsi maupun pusat.

Hal itu disampaikan Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) Pembahasan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau bersama Gubernur Riau dan semua pemangku kebijakan utama di Provinsi Riau di Balai Pauh Jangi, Gubernuran, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (16/03/2020).

Rakor dalam rangka mempersiapkan diri dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19 di Seluruh Kabupaten Kota di Riau ini dipimpin langsung oleh Gubernur Riau H. Syamsuar didampingi Wakajati Riau, Danrem 031/WB Brigjend TNI M Fadjar, Danlanud Rusmin Nurjadin Marsma TNI Rony Irianto, Kabag Ops Polda Riau AKBP Mompang Harahap, Kabinda Riau Marsma TNI Rachman Haryadi, Kepala Kesehatan Pelabuhan, serta para Rektor Perguruan Tinggi.

Turut mendampingi Bupati Irwan, Asisten I Sekdakab Meranti Syamsuddin SH MH, Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr Misri, Kepala Dinas Pariwisata Meranti Rizki Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan Meranti Drs Nuriman, serta Staf Bagian Humas dan Protokol Meranti.


Suasana rakor Pembahasan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau bersama Gubernur Riau dan semua pemangku kebijakan utama di Provinsi Riau di Balai Pauh Jangi, Gubernuran, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (16/03/2020).

Sekedar informasi, sejak awal Januari 2020 pertama kali penyebaran Virus Covid-19 terekspos di Wuhan China. Penyakit ini begitu cepat berkembang bukan saja dinegara asal Virus tapi juga merambah negara-negara Eropa dan Asia termasuk Indonesia. Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Indonesia Presiden RI Joko Widodo dan Kementrian terkait sudah mengeluarkan surat edaran untuk dicermati oleh Provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia.

Dan masalah ini juga menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Riau bersama Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti dengan menggelar Rakor Pembahasan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau. Dan pemerintah telah mengeluarkan Kepres No. 7 Tahun 2020 Tentang pembentukan gugus tugas penanganan corona yang diketuai oleh Kepala BNPB RI Doni Monardo.

Terkait hal itu, Kepala Daerah Kabupaten/Kota diminta untuk mengeluarkan kebijakan atau edaran dalam Penanggulangan Penyebaran Covid-19 sesuai dengan letak geografis dan kebutuhan masing-masing.

"Masing masing daerah memiliki letak geografis yang berbeda. Untuk itu, silahkan menentukan kebijakannya. Begitu juga perguruan tinggi," ujar Gubri.

Dengan kondisi penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia saat ini, kata Gubri, sudah harus menetapkan status siaga darurat untuk percepatan penanganan penyebaran virus corona.

Sebab sejauh ini, jumlah Pasien Suspect Virus Covid-19 di Riau berjumlah 17 orang. Mereka berasal dari Pekanbaru, Dumai, Meranti, Bengkalis, Inhil dan Inhu. Tapi dari 17 orang yang dicek 9 orang negatif dan masih tinggal 8 orang lagi dalam pengawasan Intensif.

Untuk penanganan Corona Covid-19, lanjut Gubri, Pemerintah Provinsi Riau telah menepatkan beberapa rumah sakit rujukan yakni RSUD Arifin Achmad, Puri Husada Tembilahan dan RSUD Dumai. Namun begitu, Gubri menginstruksikan semua RSUD kabupaten/kota harus bersiap termasuk rumah sakit swasta.

"Swasta kami harapkan juga Ikut berpartisipasi dalam penanganan Corona," harap Syamsuar.

Saat ini, kata Gubri, Pemerintah Provinsi sudah mengeluarkan kebijakan kepada ASN untuk meniadakan apel pagi, meniadakan absen sidik jari, serta meniadakan kegiatan yang sifatnya masal, kerumunan dan keramaian.

"Karena kita tak tahu masyarakat atau sahabat kita sudah terpapar. Apalagi saat ini sudah memasuki tahapan Pilkada," jelas Gubernur.

Untuk perusahaan swasta, Gubernur Riau juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengisolasi kegiatan dan karyawan yang bekerja di pabrik.

"Bahkan jika ada karyawan yahg membutuhkan makanan saya menghimbau agar perusahaan dapat menyediakan agar karyawan tidak keluar,"  katanya.

Untuk pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan, Gubri juga menginstruksikan untuk dilakukan pengecekan suhu kepada setiap penumpang. Jika ditemukan penumpang dengan suhu tubuh tinggi maka akan segera kebeberapa rumah sakit yang telah ditunjuk. Di antaranya Awal Bross, Syafira, Ibnu Sina agar hal ini juga untuk mengantisipasi membludaknya pasien di RSUD Arifin Achmad.

Kepada Rektor Universitas di Riau,  Syamsuar juga berharap, yang memiliki labor dapat membantu pemerintah dalam upaya penanganan Virus Corona Covid-19. Untuk kelengkapan tenaga medis dalam penanganan pasien Corona Covid-19, diakui Gubernur Provinsi Riau masih kekurangan Alat Pelindung Diri (ADP).

"Saya berharap kepada pusat untuk membantu pengadaan APD. Dan yang tak kalah penting dilakukan oleh Pemerintan Daerah adalah memberikan penyuluhan dan pengertian yang baik kepada masyarakat dalam menghadapi dan mengantisipasi penyebaran Virus Corona Covid-19 yang belum ada obatnya tersebut," harap Gubri seraya meminta kepada Pemda khususnya yang berada diperbatasan menghimbau masyarakatnya untuk tidak keluar negeri.(Advertorial)

Berita Terkait

Berita Terpopuler