Pekanbaru, Hariantimes.com -Menindaklanjuti laporan ada sapi warga yang mati dan diduga diserang Harimau Sumatera (HS), Tim mitigasi Balai Besar KSDA Riau turun sebanyak 2 kali ke Desa Kuala Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
Sebelumnya, tim sudah melakukan kegiatan observasi, sosialisasi, pembagian brosur penanganan konflik satwa HS, pemasangan spanduk larangan memasang jerat (3 unit), patroli sapu jerat (ditemukan 2 jerat sling dan 1 jerat nilon) dan pemasangan CT (2 unit).
Pada tanggal 23 Februari 2020, tim kembali mendapat laporan dari Kades Kuala Tolam bahwa kembali ditemukan 1 ekor sapi warga yg mati diduga dimangsa HS (tubuh bagian belakang luka bekas dimangsa satwa). Atas kesepakatan pihak desa (Kades dan Sekdes sedang bertugas luar kota), maka tim menuju ke TKP pada tanggal 25 Februari 2020," ungkap Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1, Sugito melalui siaran pers yang diterima Hariantimes.com, Rabu (26/02/2020).
Informasi yang didapat, beber Suharyono, ada sapi diduga diterkam Harimau Sumatera di kebun sawit masyarakat. Sehingga tim didampingi babhinkamtibmas, perwakilan PT Selaras Abadi Utama (SAU), Kades dan perangkat Desa Kuala Tolam melakukan pertemuan dengan masyarakat Desa Kuala Tolam (peternak sapi) terkait upaya penanganan kasus ini dan meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis terhadap HS serta meminta masyarakat bekerjasama dengan pihak Balai Besar KSDA Riau untuk mencari solusi terbaik terhadap kasus ini.
Selanjutnya, dilakukan pengambilan 2 unit Camera trap (CT) pada TKP pertama (sebelumnya) dan setelah diperiksa hasilnya tidak terekam adanya HS dan hanya ditemukan babi hutan, kera ekor panjang, beruk, musang, macan akar (hal ini menunjukkan bahwa satwa mangsa HS masih tersedia cukup banyak selain adanya sapi yang digembalakan di lokasi tersebut)
Dikatakannya, tim melakukan observasi di TKP ke dua ini dan menemukan bangkai seekor sapi dengan kondisi tubuh bagian belakang robek diduga dimakan satwa liar. Untuk observasi kali ini, tim menemukan beberapa jejak HS dengan ukuran panjang 13 cm lebar 11 cm.
Tim melakukan pemasangan 1 unit CT di sekitar bangkai sapi. Tim meminta agar masyarakat ikut menjaga keamanan CT dan membiarkan bangkai sapi di lokasi tersebut, serta menghimbau agar masyarakat tidak beraktifitas di sekitar lokasi tersebut.
Ditempat terpisah, Tim Balai Besar KSDA Riau yang dipimpin M Surya Abdul Haris melakukan kegiatan di Minas terkait berita viral adanya Harimau Sumatera yang menyeberang di perlintasan pembangunan jalan tol Muara Fajar di Minas..
Dikesempatan itu, Tim melakukan pemasangan kamera trap di Lintasan Jalan Tol Muara Fajar dan jalur lintasan Trek Jungle Run Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas.
Jumlah kamera trep yang dipasang adalah 4 unit di sekitar lintasan Tol Muara Fajar (yang viral karena ada Harimau Sumatera melintas) dan 10 unit di jalur perlintasan Jungle Run Tahura Sultan Syarif Hasyim.(*)
Editor: Zulmiron