Kanal

Dheni Kurnia: Mereka Layak Mendapatkan Apresiasi atas Perjuangannya

Pekanbaru, Hariantimes.com - Prestasi Tim Riau U-15  di pentas sepakbola nasional patut diapresiasi.

Betapa tidak? Untuk bisa mencetak prestasi pada Kejuaraan Nasional U-15 di Bogor, November 2019 lalu, talenta pesepakbola usia muda ini telah melewati perjalanan yang cukup panjang. Bermula dari even Liga Pelajar Piala Menpora pertama digulirkan pada 2016, rutin dan teratur dilaksanakan hingga sekarang.

"Saya mengikuti kegiatan Liga Berjenjang Piala Menpora tersebut sejak tahun 2016 ketika masih bernama Liga Pelajar, mereka memulainya dari usia 12 tahun, berkat kompetisi yang teratur digelar di Riau, akhirnya bakat-bakat itu bermunculan. Seharusnya Dispora Riau berbangga dengan prestasi yang ditorehkan anak-anak Tim Riau U-15, karena belum pernah ada dalam sejarah sepak bola Riau di kelompok usia muda bahkan sekelas PON bisa mencapainya, jangan mentang-mentang mereka bukan binaan Dispora,lalu dianggap tim kaleng-kaleng," sebut pengamat dan penggiat olahraga Riau, H Dheni Kurnia, Rabu (29/01/2020).

Dikatakan Dheni, Liga Berjenjang yang digelar Kemenpora RI merupakan salah satu wadah bagi talenta-talenta pesepakbola untuk terus mengasah kemampuan dan bakatnya, yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari level kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional. Apalagi para pemain yang terjaring pada Tim Riau U-15 adalah hasil Kejuaraan Daerah sekaligus Seleksi Daerah. Dan ke-20 pemain tersebut berasal dari enam kabupaten/kota di Riau melalui proses rekruitmen yang sangat transparan.

"Seharusnya Pemerintah Provinsi Riau, dalam hal ini Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) hendaknya pro aktif memberikan apresiasi kepada anak-anak tersebut. Akomodir juga mereka. Semuanya anak-anak Riau yang juga berhak mendapatkan perhatian pemerintah," ujar Dheni.

Bahkan Dheni juga mempertanyakan prestasi tim PPLP Sepakbola yang dibina Dispora Riau. Sebab bertahun membina cabor sepakbola, tapi minim prestasi. Kalaupun ada hanyalah runner up pada Kejurnas PPLP yang juga dilaksanakan di Pekanbaru.

"Justru prestasi anak-anak Riau U-15 inilah pelepas dahaga atas prestasi persepakbolaan Riau, menyusul kegagalan cabor sepakbola pada Kejurnas PPLP, Popwil dan Porwil, mereka layak mendapatkan apresiasi atas perjuangannya. Dan ini kewajiban pemerintah," kata Dheni seraya mengaku kecewa, mengingat sejauh ini tak adanya penghargaan sama sekali terhadap proses pembinaan sepakbola yang selama ini berjalan sendiri dan mandiri di Riau.

Menurut Dheni, mereka patungan dari kantong-kantong pribadi para pelatih, orangtua dan pengelola/pembina SSB, hanya satu misi mereka yaitu untuk mencetak anak Riau masuk dalam Tim Nasional. Sekarang prestasi itu sudah berhasil dicapai, sudah seharusnya apresiasi juga diberikan.

"Kalau boleh menyarankan kepada Pak Gubernur untuk segeralah mencari pengganti Kadispora ini. Masih banyak ASN di Pemprov Riau yang punya kompetensi dan kepedulian untuk membangun pondasi prestasi olahraga Riau. Dan Saya pribadi bisa merasakan kekecewaan anak-anak Riau U-15 tersebut, ketika mengetahui rekan-rekannya atlet Popnas dan Popwil menerima bonus sementara mereka sama sekali tidak menerima apa-apa, padahal mereka juga mencetak prestasi dan bahkan fenomenal," ujarnya.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler